CHAPTER 6

102 3 0
                                    

Hai guys... sorry for a long time ga update. Theres so many problems about my school life hehe. Dont worry karena hari ini update:) langsung aja yaa..

Hera pov.

Jadi si menyebalkan Luhan melihatku bersama Jongin? Huh.. biatkan sajalah, toh aku dan Luhan tidak saling mencintai.

Hera pov end.

"Ya kau benar. Jadi, aku harus memberimu apa karena kau menebaknya dengan benar?"

"Cih, kau pikir aku ingin meminta imbalan? Aku hanya mengingatkan, jangan bermesraan dengan orang lain saat ada orangtuaku atau orangtuamu. Itu akan menimbulkan masalah."

Kemudian Luhan hendak berbalik untuk meninggalkan Hera.

"Ah satu lagi, jangan kau pikir aku mau denganmu ya. Aku menerima perjodohan ini karena aku terpaksa."

Hera terdiam, tangannya menggepal karena perkataan Luhan benar-benar membuat kesabarannya habis. Jika saja disini tidak ada orangtua mereka, pasti Hera sudah menjambak rambut Luhan sampai dia botak.

~~~~

Hera melangkahkan kakinya menuju kamar yang akan digunakannya bersama Luhan. Saat Hera membuka knop pintu, tiba-tiba saja wajahnya memerah sempurna melihat Luhan yang baru selesai mandi dan hanya menggunakan handuk untuk menutupi kemaluannya sementara bagian atasnya Luhan bertelanjang dada. Luhan yang menyadari keberadaan Hera langsung melihat Hera dengan tatapan dingin yang memintaHera untuk keluar.

Seolah mengerti arti tatapan Luhan, Hera langsung berbicara.

"Ma-maafkan aku, aku akan kembali setelah kau memakai bajumu." Ucap Hera terbata dan langsung memalingkan wajahnya dan menutup pintu kamarnya dengan cepat.

"Huff.. yak Kim Hera ada apa denganmu,eoh? Kenapa kau memerah saat melihatnya begitu? Memalukan sekali. Bagaimana aku menghadapi Luhan Nanti?"

Hera berucap pada dirinya sendiri sambil menghentakkan kakinya pada lantai.

Tiba-tiba saja pintu kamar terbuka dan menampakan sosok Luhan yang sudah lengkap menggunakan piyama hitamnya.

"Yak! Cepat sana mandi. Aku akan menunggu diluar."

"Ba-baik." Hera melangkahkan kakinya dengan cepat karena ia tidak bisa berhadapan dengan Luhan saat ini.

~~~~

Setelah mandi dan berganti pakaian, hera berujar pada dirinya sendiri.

"Ahh.. segarnya. Akhirnya aku bisa mandi juga setelah berlama-lama diacara menyebalkan itu."

Tanpa Hera sadari ternyata Luhan sedang memperhatikannya dari sofa yang berada dikamar itu.

"Yak! Sejak kapan kau disitu? Kau mengagetkanku."

"Salah sendiri kau tidak memperhatikan kelilingmu."

"Ya.. terserah lah. Aku sedang tidak ingin berdebat."

"Tadi eommaku bilang besok kita akan pindah ke apartemen yang sudah ayahku beli untuk kita tempati di daerah gangnam."

"Ya." Hanya itu yang Hera katakan dan itu cukup membuat Luhan kesal bukan main.

"Kau tidur dikasur saja aku akan tidur di sofa ini." Ujar Luhan kepada Hera yang sedang duduk di kasur Luhan.

"Call, aku setuju haha. Selamat malam Luhan."

Heralangsung menutup dirinya dengan selimut dan memunggungi Luhan.

"Cih, dasar tidak tahu diri."

"Aku mendengarmu Tuan Lu. Jaga ucapanmu, aku ini wanita."

Tanpa membalas ucapan Hera, Luhan langsung mengambil bantal untuk ia gunakan tidur. Dan setelah 15 menit mencoba untuk tidur, Luhan melirik Hera yang tertidur pulas dan Luhan segera menyusul Hera kealam mimpi.

TBC.

Jangan lupa vomment (vote dan comment) yaaa hehe...

See u in the next chapter ✋🏻

Marrying Mr. ColdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang