*^Jisoo Pov.^*
Aku yang sedang berada dalam sebuah ruang yang terbilang cukup pengap, sebut saja *lift* mencoba untuk terus menelpon sahabat Kyulkyung yang bernama Rao,untuk beberapa panggilan tapi tak ada jawaban. Entah apa yang sedang mereka lakukan sekarang, sehingga tak ada yang menjawab panggilan dariku.
Kalau saja hp kyulkyung sekarang tak berada ditanganku, aku tidak akan mungkin mau menelpon seseorang hingga berulang kali seperti sekarang ini. Dan kalau saja tempramen kyulkyung tidak seburuk itu, aku tak akan berusaha sekeras ini untuk mengembalikan hpnya.
Setelah beberapa saat, liftpun berhenti dan sesegera mungkin aku keluar setelah pintu lift terbuka. Awalnya aku masih sibuk melihat ke layar hpku. Tapi setelah beberapa langkah, aku memandang lurus ke depan dan "Deg", seperti ada sesuatu yang menahan langkah kakiku. Rasanya sepertia ada lem yang merekat di sepatuku saat ini.
Aku merasa sungguh berat untuk melangkah maju kedepan. Tubuhku terasa kaku dan pandanganku tak bisa lepas pada sosok seorang yeoja yang wajahnya masih samar-samar, tapi dengan senyuman indah yang bisa kulihat dengan jelas. Yah, meskipun jarak antara diriku dannya itu masih lumayan jauh, tapi senyuman menawannya sungguh terlihat jelas oleh mataku.
☆☆☆
"Apa yang salah denganku sekarang?".
"Kenapa jantungku begitu cepat berdetak?".
"Kenapa sangat berat untuku melangkahkan kaki ini?".
"Kenapa seluruh tubuhku terasa kaku?, rasanya kaki seakan tidak mau menuruti perintah otakku". Berbagai pertanyaan silih berganti menghapiriku dalam diam dan kebisuan yang aku rasakan saat ini.
"Apa yang kau pikirkan Jisoo? sadarkan lah dirimu, sebelum semuanya semakin runyam dan akhirnya kau menyesalinya". Batinku pada diri sendiri yang tak henti-hentinya.
Mataku seolah tak lepas pada sosok yang sedang berjalan kearahku itu.
☆☆☆
Aku yang masih saja tetap berdiri membeku di tempatku dan masih terus memandang ke arah yeoja itu, akhirnya menyadari sesuatu ketika melihat sosok laki-laki yang berada tepat disampingnya adalah Prof. Kim Donghae. Seorang Prof. ahli gizi yang menjadi Dosen pengampuh di Fakultasku *Kedokteran*.
Untuk beberapa saat, terlihat olehku Prof. Donghae memandang kearahku dengan ekpresi wajahnya yang seakan penuh dengan pertanyaan. Seperti, "Apa yang sedang kau lakukan di sini?". "Kenapa kau memandangiku seperti itu?". "Mengapa kau tidak berada di kelasmu sekarang?". And "Bla...bla..bla...".
Sekarang wajah yeoja itu semakin jelas terlihat olehku, begitupula dengan wajah Prof. Donghae dengan ekspresinya yang tetap sama. Aku menarik napas panjang, kemudian menghembusnya dengan perlahan.
Ketika Prof. Donghae dan yeoja itu berada tepat di hadapanku, sesegera mungkin aku memberi salam pada Prof. Donghae dengan membungkukkan badanku 30 derajat di hadapannya di sertai dengan senyuman yang bisa dibilang sedikit kupaksakan.Pada akhirnya yeoja itu berlalu dari hadapanku. Dan aku tetep saja tak berhenti memandangi yeoja itu meski hanya melihat rambut panjangnya yang hitam dan ranselnya yang terlihat sedikit kuno.
☆☆☆
"Shit, ada apa denganku?". Perlahan tanganku kuarahkan pada dadaku. Merasakan betapa hebohnya jantungku yang sedang berdetak cepat, Memompa seluruh aliran darah keseluruh tubuhku.
"Apakah mungkin, aku telah jatuh cinta pada yeoja itu?". Sejenak, kupenjamkan kedua mataku lalu menarik napas panjang dan mencoba berfikir ulang tentang semua ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Heart
FanfictionJisoo tidak pernah menyangka, bahwa diri nya akan semudah itu jatuh cinta pada Wanita yang baru saja berpapasan dengannya. Cinta pada pandangan pertama yang seakan telah mangalihkan dunia nya. Yah, jatuh cinta yang mungkin masih di anggap tabuh oleh...