Lorelei Paduan Suara

896 62 8
                                    

"Wooooooi!!! Woi Gerobak! TANGKAAAAP!!!"

Gedubrak!

"Namaku itu Erick Gereolban tauk!!"

Entah sejak kapan ia memanggiku gerobak. Aku mulai jengkel dengannya.

Ia menanyakan pada temannya siapa namaku. Aku pikir ia menyukaiku, tapi...aku hanya bahan sasarannyaaaaaaa...

Setiap main basket, ia selalu melempar bola ke arahku. Itu bukan nggak sengaja, tapi di sengaja!!

Dengan tawa kerasnya...

"HAHAHAHAHAHAHA!!!!!!!!"

*Kalo readers bisa, baca suara tawanya kayak suara setan ya :¤

"A-aku...tidak akan KALAH!!!"

"HAHAH--eh?? Jiaaak!"

Gedubrak!

"Whoaaaaaa!!! Demi Merkurius meteor jatuh! Avengers terkalahkan!!!! Hidup Eriiiick!!"

"Mak, Erick menang mak!! Hor--"

Gedubrak!!

"Hahahaha... 8-1!! HAHAHA.."

"Tidaaak! Erick terkalahkan kembaliiii!"

Haikal : Kayaknya gue harus keluar dari basket bro..

Dean : Ciiiak...serius Kal? Lo gak kerasukan *valak kan?

*hantu di film the conjuring 2

Teguh : Jangan Kal! Lo ketua di sini. Liat anak buah lo si Erick, ia sedang berusaha melenyapkan avengers itu...

Dean : Tapi, kalo di pikir-pikir, bukannya avengers itu protagonis ya? Jadi kita antagonis?

"Hmmm..."

.

..

...

..

.

Haikal : Balikkan saja Dean. Kitalah protagonisnya...

***

Sekarang gue lagi di uks. Ngobatin lukaku sekaligus protes sama guru...

"Hah, sudahlah Rick, ibu saja pasrah sama dia." Kata bu Gita yang mengurus uks di sekolahku.

"Saya gak bisa diam aja bu...lagian kenapa ia bisa masuk sekolah ini?!"

"Kepala sekolah mengincar bakatnya."

"Hah?! Bakat? Main basket aja pada ngebunuh orang. Apa bakatnya?"

"Ia memiliki bakat menyanyi, sehingga di juluki lorelei paduan suara terbaik di kota ini." Jelas bu Gina padaku sembari membalutkan perban di dahiku.

"Gitu doang?! Apa yang di dapatkan sekolah ini?!"

"Piala emas...ibu yakin jika kau mendengar suaranya, kau akan langsung tertidur."

Gue nelen ludah gue saat denger piala emas.

Laras pov...

Laras : Hee? Belajar nyanyi? Denganku? Yakin?

Chika : Ya, aku yakin!!

Laras : Hei kenapa kalian berdua membawa dia kemari?

Retno : Ia memohon padaku!

Laras : Wuih hebat! Kalau gitu kau juga harus memohon padaku!

Jihan : Hei Ras, gak kasar amat tuh..

Chika : Ternyata kau memang b*ngs*t.

Jihan : what the nani?!!

Laras : Wah, aku suka panggilan itu. Mau di panggil tahi hidung pun tak apa...

Jihan : jiaaaah...

Laras : Ok, coba kau bernyanyi dulu. Akan ku nilai seberapa bisa kau menyanyi....

Chika : Ok...haAnya kau YAng ku miliki!!~

Retno : Aaaaa! Suara apa ini? Suara setan di takuti setan! Jelek amat!

Jihan : aku sudah gak tahan!!! Aaah...

Chika : Sudah...

Laras : Wah...itu benar-benar berantakan. Lebih baik kau menyerah saja atau berlatih denganku selama setahun lalu menyerah selama-lamanya. Mana yang kau pilih?

Kataku pada Chika sambil membuka kapas penutup telinga di telingaku...

Jihan : Cerdik amat lu Ras...

***

Tapi akhirnya aku menerima nya juga. Bagaimanapun juga ia tetap temanku.

Setibanya di rumah, bukan...di tempat kos aku langsung membuat mie instan yang ku beli sepulang sekolah lalu memakannya. Susahnya nge-kos itu.....

Erick pov...

Ke esokan harinya, aku dan teman-temanku sedang nongkrong dan nyanyi-nyanyi di kantin.

Ya, walau suara kami cempreng dan sering duluan dari musik gitar yang di mainkan...kami tetap teguh dan melanjutkan nyanyian kami.

Kadang aku terpikir, soal nyanyian, apa benar ia hebat menyanyi. Aku kurang yakin, bagaimana monster sepertinya berubah jadi dewi lorelei.

Haikal : Mikirin apa bro?

Erick : Enggak. Gak urusan lo kok.

Haikal hanya mengangguk dan melanjutkan nyanyiannya. Tapi, tiba-tiba mereka berhenti...

"Eh? Kok berhenti?"

"HAHAHAHAHA!!!!!! SUARA APAAN TUH CEMPRENG BANGET!! HAHAHAHA..." kata gadis nyebelin yang datang tiba-tiba...

"DIEM LU AVENGERS! EMANG SUARA LU BAGUS APA?" Jawab Haikal.

Jiaaaaah...Ya ampun Kal, dia lorelei di sekolah ini. Tapi kalo soal suaranya gue kurang yakin.

***

Pulang sekolah, gue iseng lewat klub paduan suara. Apa mereka latihan hari ini? Gue hanya memastikan sesuatu...

Gue lagi ngumpet di belakang dinding yang berbelok ke arah klub paduan suara.

Aku menunggunya masuk dan mendengarkan suaranya...

.

..

...

..

.

Hah...sudah 12 menit. Pinggang gue sakit banget.

Eh? Itu dia...walau dia kasar tapi mungkin ia tetap punya bakat.

Ayo dengarkan...

Laras : Ayo kita mulai...Tu Wa

Chika : Ha....lalalalala~

Erick : · _ ·"

A-aku...benar-benar tak paham tentang dirinya!!! Bu Gita benar, suaranya membuat orang tertidur dan tak bangun lagiiiii!!!

---------------------000---------------------

Jangan lupa voment guys. Sorry jika ada typo. Next!

My Bangshat GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang