Kecemasan

73 11 13
                                    

Dap.. Dap.. Dap..

Terdengar suara langkah kaki yang mendekat ke arahku. Aku berjaga dan langsung menyiapkan senapanku jangan-jangan ada koloni Jovian kemari.

Tak lama terdengar teriakan dari sumber suara yang sama

"Ford!!"
"Ford!!" teriak ayah
"Ayah!?" dengan nada setengah kebingungan, diriku keheranan

"Ke mana saja kau?!"
"Aku hanya ingin melihat langit" jawabku sambil tertunduk
"Dasar anak nakal! Kau tahu bukan, perang ada di mana-mana sekarang!"
"Bumi tidak lagi aman sekarang!" lanjutnya
"Beruntung bukan koloni dari Jovian yang datang!" bentak ayah

"Maaf, aku cuma ingin memandangi bintang-bintang. Entah mengapa, aku merasa sangat tenang saat melakukan hal itu" jawabku
"Sudah cukup, mari kita pulang! Di sini tidak aman!" perintah ayah

*Jovian : kelompok perang tata surya (kubu) yang terdiri dari planet luar yaitu : Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus sebagai sekutu dari Jovian*Terrestrial : kubu yang terdiri dari planet dalam yaitu : Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Jovian : kelompok perang tata surya (kubu) yang terdiri dari planet luar yaitu : Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus sebagai sekutu dari Jovian
*Terrestrial : kubu yang terdiri dari planet dalam yaitu : Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars

(Beberapa tahun terakhir ini terjadi perang antara Terestrial dan Jovian. Beberapa makhluk dari planet Jupiter menyangka bahwa terjadi serangan di planetnya karena eksplorasi dari makhluk Mars. Beberapa planet selain Jupiter, Mars, dan planet Neptunus memiliki pendapat yang berbeda tentang tanggapannya beberapa mendukung Mars dan yang lainnya mendukung Jupiter dan akhirnya membentuk 2 kubu tersebut. Sedangkan Neptunus membela makhluk yang mereka anggap saudara yaitu Uranus)

Sesampainya di rumah, ibu langsung memerintahkanku untuk tidur karena harus mengikuti akademi dasar besok. Aku langsung mematuhi perintah ibu...

***

Hari telah berganti...
Matahari sudah mulai memancarkan cahayanya di ufuk timur bumi...

Aku sedang berkeliling akademi bersama teman-teman ku di Akademi sambil menghabiskan waktu kosong sebelum pelajaran.

"Hey, Rinn,,  apa pelajaran kita hari ini?" tanyaku pada si ketua kelas itu
"Mungkin kita akan belajar untuk menembak menggunakan senapan laser" jawabnya "Aku masih ingat ketua senior kita berkata begitu minggu lalu" tambah si ketua kelas itu
"Mungkin senior menginginkan kita untuk bisa bertahan dari serangan musuh.." tambah Dre
"Ahh... Aku benci saat-saat menembak" kata Ale
"Kira-kira sampai kapan peperangan ini akan berlanjut? Aku sudah mulai... muak!"tanggapku
"Entahlah..." dengan nada santai Rinn menjawab

" dengan nada santai Rinn menjawab

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Senapan laser)

.

.

.

.

Zzzz.... Zzzz.... Zzzz....
Sengatan laser disertai listrik itu mulai ditembakkan dari senapan menuju sasaran yang berupa patung.

"Apa hanya ini??!!" Kataku menanggapi pelajaran yang kuanggap membosankan
"Aku juga bisa melakukan hal yang lebih sulit dari ini, menembak burung yang sedang terbang." Tambahku
"Entahlah, tapi kau memang memiliki konsentrasi yang lebih  dari kami" ucap Ale
"Aku tidak mengerti apa yang kalian ucapkan..." kata Rinn dingin

.

.

.

.

"Aku pulang..." kataku bosan
"Ayah... ibu..." aku sedikit curiga

The Solar System WarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang