The Other Side of Him

148 13 1
                                    

Cast
Yoongi
Eunso

Rate
15+

Genre
Drama, Imagination

*************

Eunso POV

"Eunso pulang sekarang. Aku gak mau tau pokoknya kamu harus pulang."

Kalimat terakhir yang dilontarkan kekasihku sejak dua puluh lima menit yang lalu sambungan telepon kami terputus.

Aku memang sedang tidak dirumah dan tidak mau ada dirumah. Rumah bagiku hanya seperti tempat penyiksaan dan penderitaan. Lagipula yang terpenting sekarang adalah aku harus mencari ibuku.

Ya... Ibuku sudah tidak pulang sejak dua minggu yang lalu akibat pertengkaran hebatnya dengan ayahku. Entah apa yang membuat Ayahku jadi hilang akal seperti itu dan memukul ibuku habis-habisan dan berakhir dengan perginya ibuku dari rumah.

Kami bukan keluarga yang bermasalah, kami cukup harmonis hingga empat bulan yang lalu sebuah masalah muncul dan menghancurkan keluargaku seperti sekarang ini.

Aku anak tunggal dan ini terasa sangat berat bagiku.
Untung aku masih memiliki kekasih yang walaupun tidak terlalu romantis seperti pria kebanyakan, tapi dia selalu ada saat aku terpuruk seperti ini. Bukankah memang itu salah satu gunanya memiliki kekasih?

Ponselku kembali berdering dan sebuah panggilan dengan nama Genius Min terpampang disana.

Aku mengangkatnya dengan tetap melanjutkan langkahku.

"Mau sampe kapan jalan sambil pincang-pincang kayak gitu?" Suara diseberang sana membuat langkahku terhenti seketika.

Darimana dia tau jika kakiku sedang terluka? Apa dia sekarang menekuni profesi baru sebagai cenayang? Tidak-tidak itu terlalu konyol.

Biar kutebak, pasti kekasihku yang teramat GENIUS dan sialan tampan itu melacak keberadaanku dari sinyal GPS ponselku. Ya.. Dia memang melarangku mematikan GPSku agar dia selalu bisa memantau dimana keberadaanku. Tidak, dia bukan tipe posesif. Dia selalu bilang itu hanya untuk berjaga-jaga jika ada suatu hal yang tidak diinginkan.

Aku mengedarkan pandanganku keseluruh penjuru jalan. Ini sudah sore dan terlalu banyak orang disini membuatku tak bisa mengetahui keberadaannya.

"Dibelakangmu."

Seolah mengetahui jalan fikiranku yang sedang berusaha mencarinya, laki-laki diujung telpon kembali bersuara.

Kuputar tubuhku perlahan hingga aku menemukan sosok yang lebih tinggi dariku berdiri kurang lebih sepuluh meter dari tempatku sekarang.

Aku menatapnya sayu, "Aku yang kesana apa kamu yang kesini?"
Baiklah, aku lupa jika sambungan telpon kami masih terhubung dan ponsel kami masih menempel di telinga masing-masing.

"Kamu tega nyuruh aku jalan nyamperin kamu dengan keadaan kaki yang kayak gini?"
Aku menatapnya dari kejauhan. Walau kami berhadapan cukup dekat, tapi kami tetap berbicara lewat sambungan telepon.

"Oke.. Aku yang kesana." Pria yang berjarak sepuluh meter dariku itu mematikan teleponnya dan berjalan menghampiriku. Tiupan angin sore membuat beanie hitamnya sedikit terangkat.

Aku menatapanya yang perlahan mendekatiku. Seingatku dia tidak memiliki T-shrit hitam yang kebesaran seperti itu, apa dia baru membelinya?

"Ngelamunin apa?" Oh ya ampun membuatku kaget saja.

"T-shirt kamu. Baru beli?" Kami sudah berdiri berhadapan dan dia mengecup puncak kepalaku pelan.

Dasar laki-laki gila, ini tempat umum dan dengan seenaknya saja dia menciumku. Yah.. Meskipun aku tidak menolaknya.

BTS - OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang