Sorry

2.1K 136 10
                                    

Di jalanan besar bangkok terlihat sebuah mobil sedang melaju dengan kencang. Dalam mobil itu terlihat sosok seorang pria tampan yang tampak gelisah. Sesekali ia memalingkan pandangannya dari jalan raya untuk melihat jam tanggannya.

"Art... semoga masih sempat." ucapnya seorang diri tak habis pikir kalau Art akan begitu marah dan memutuskan untuk pulang. Sudah dari tadi ia coba hubungi tapi tidak dijawab oleh nong-nya itu. Menurut info yang ia dapat dari Strong, Art sedang dalam perjalanan pulang ke apartment-nya tapi Mew tahu kalau Art berbohong dan sebenarnya sedang perjalanan pulang ke phitsanulok.

Oleh karena itu, kini Mew sedang mengendarain mobil-nya menuju Mo Chit (Stasiun pemberhentian bus antar kota) yang dimana Art akan menaiki bus menuju phitsanulok. Ia berharap dapat mencegat Art disana.

Flashback

Di dalam ruang latihan, Art yang sedang berbicara dengan Strong terlihat sedang terburu-buru membereskan barang bawaan-nya. Jika sesuai rencana besok dia akan pulang ke Phitsanulok. Oleh karena itu, Art ingin menghabiskan waktu-nya yang tersisa di bangkok bersama P'Mew-nya.

Oleh karena itu rencana-nya hari ini ia dan P'Mew akan bermain ke Siam memikirkan itu membuat Art sangat bahagia. Ia pun kemudian keluar ruangan untuk menghubungi Mew dan tak usah menunggu lama sampai Mew mengakat telepon-nya.

"Hallo.."

"P'Mew aku sudah siap. Ayo kita segera pergi!" ucap Art dengan sangat bersemangat. Namun Mew tidak langsung menjawab sepertinya ia sedang sibuk dengan urusan lain. "P'Mew" panggil-nya lagi

"ah..tunggu sebentar Art." sahut Mew sekedar-nya.

Akan tetapi Art yang sudah tidak sabar terus menerus mengajak Mew untuk segera bertemu. Hal itu akhir-nya membuat Mew kehilangan kesabaran-nya.

"Tidak bisa kah kau menunggu sebentar!!" bentak Mew yang sontak membuat Art kaget. Karena ini pertama kalinya Mew membentak Art semenjak mereka berkenalan. Adapula jika Mew sedang marah pada tingkah Art yang kekanak-kanakan ia tidak pernah menaikan suranya.

"Aku kan hanya ingin segera bertemu. Kenapa P' malah membentak ku?" kata Art mulai kesal.

"Sudah kubilang Art tunggu-lah sebentar lagi! Aku sedang sibuk!" Bentak Mew kembali yang akhirnya membuat Art benar-benar kesal karena-nya.

"OK!", Art pun menutup telepon-nya dengan kesal. Untuk apa dia berlama-lama di Bangkok jika hanya untuk bertengkar dengan Mew. Ia pun memutuskan untuk pulang ke Phitsanulok.

Art kembali masuk ke dalam Workshop, ia pun menghampiri Strong. "P'Strong aku mau balik ke apartment."

"eh? kenapa? apa kau bertengkar dengan P'Mew?" tanya-nya heran. Padahal sebelum-nya Art terlihat bahagia akan segera bertemu Mew dan sekarang dia malah terlihat kesal.

"Tidak ada masalah kok P'Strong. Aku cuma lelah dan ini dompet-nya P'Mew yang ia titipkan pada ku. Tolong P kembalikan ke P'Mew." pinta Art sambil memberikan dompet Mew kepada Strong. Kemudian Art pun pergi begitu saja meninggalkan Strong.

Setelah Art memutuskan sambungan telepon mereka, Mew yang terkejut mendengar reaksi Art hanya terdiam memandang handphone-nya. Ia pun kemudian menghela nafas panjang dan mengacak-acak rambut-nya dengan kasar. "Lagi-lagi aku membuat-nya marah...." ucap Mew seraya menghela nafas panjang. Sekarang ia harus segera mencari dan meminta maaf pada nong-nya itu.

Di coba-nya untuk menelepon Art, akan tetapi Art menolak panggilan telepon dari-nya. Di coba-nya lagi dan lagi tapi hasil-nya tetap sama art tetap tidak mau mengangkat telepon-nya.

Namun Mew tidak menyerah dan terus menghubungi Art yang pada akhir-nya di angkat oleh Art. "Art kau sekarang ada dimana?"

"aku mau pulang ke phitsanulok."

"apa? tunggu sebentar Art kita harus bicara."

"P'Mew kan sedang sibuk dan lagi pula bus ku sudah datang. Aku pergi dulu P'Mew" ucap Art yang langsung menutup telepon-nya tanpa menunggu jawaban dari Mew.

"Anak itu...Ok tenang Mew." Mew pun menciba menang kan pikiran-nya dan ia pun teringat jika sebelum-nya Art berada di workshop dengan Strong.

Meningat hal itu, Mew pun buru-buru menghubungi Strong begitu Strong mengangkat telepon-nya Mew langsung bertanya apa Art ada disitu bersama-nya. Namun Strong bilang jika Art baru saja pergi pulang ke apartment. Mengetahui hal itu, Mew pun menyimpulkan bahwa Art baru saja berangkat ke Stasiun bus dan jika ia berangkat sekarang ia dapat menyusul Art.

Present

Mew pun akhir-nya sampai di Motchi. Ia pun segera bergegas menuju loket dan menanyakan dimana posisi bus menuju phitsanulok. Setelah megetahui dimana letak bus berada Mew pun bergegas menuju kearah bus.

Satu demi satu bus menuju phitsanulok ia masuki namun tak dilihat-nya sosok nong-nya itu. Akan tetapi Mew pun tak pantang menyerah ia mencoba mencari di area stasiun sambil menghubungi Art.

Namun Art tetap tidak mau mengangkat telepon-nya. Hingga akhirnya tanpa sengaja ia melihat sosok yang sangat ia kenal dekat sedang terlihat menuju sebuah vending machine. Mew pun segera berlari menuju sosok tersebut.

Ketika ia sudah hampir dekat sosok itu membalikan wajah-nya sehingga mereka saling bertatapan. Art yang terkejut melihat sosok Mew pun mencoba melarikan diri. Namun usaha-nya di gagalkan oleh Mew yang menarik tas Art dengan keras-nya sehingga Art jatuh dalam pelukan Mew.

"Lepaskan P'Mew!" berontak Art berusaha melepaskan diri dari Mew. Akan tetapi Mew sama sekali tidak bergeming dan malah memutar tubuh Arr sehingga mereka saling bertatapan.

"Art...tolong maaf kan P." pinta-nya memelas menatap Art dengan penuh penyesalan.

"Aku tidak marah dengan P'Mew. Aku hanya ada urusan jadi aku harus segera pulang." jawab Art sambil memalingkan wajah-nya berusaha menyembunyikan fakta bahwa ia benar-benar marah dengan Mew yang akhir-nya membuat Art memutuskan untuk pulang ke phitsanulok.

Namun Mew tidak menyerah, dipegangi-nya wajah Art dan dipaksa-nya Art untuk melihat diri-nya. "Art...maafkan P. P tidak bermasuk untuk membentak mu."

Akan tetapi Art tidak menjawab permintaan maaf Mew. Art hanya diam menatap Mew dengan tatapan sendu. melihat itu Mew perlahan di mendekatkan wajah-nya dengan Art dan di kecup-nya bibir Art secara perlahan. "Maaf..." ucap-nya sekali lagi.

"Aku minta maaf juga P'Mew. Maaf karena sudah memaksa untuk bertemu padahal P'Mew sedang sibuk." dipeluk-nya Mew dengan erat dan Mew pun membalas pelukan Art. Di belakang vending machine tanpa memikirkan akan ada yang melihat mereka terus berpelukan dan memaafkan satu sama lain-nya.

おわり

hah....akhir-nya selesai juga. well sebenar-nya cerita ini bisa dibilang sudah selesai dari beberapa minggu yang lalu. Namun berhubung aku na males-males bikin-nya akhir-nya baru bisa di publish sekarang. ckckck...

Sebenar-nya aku rada kecewa dengan cerita kali ini.😥 karena menurut aku feel nya kurang dapet. tapi bagi yang udah mau baca + vote + comment terima kasih banyak. 🙏

dan mungkin suatu hari ketika aku niat. mungkin bakalan aku perbaikin. (mungkin ya...😂)

11 maret 2018

Mewart oneshotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang