Kisah SasuHina

Selamat tinggal

Aku mencintaimu
Kau gadis yang berhasil menggetarkan hatiku, kau gadis yang berhasil membuat pria dingin sepertiku luluh terhadapmu.

Tapi kenapa?
Saat aku sangat benar-benar mencintaimu, kau menghianatiku. Apa salahku Hinata?
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
"Aku mohon tolong aku Naruto-kun. Tolong buat Sasuke-kun membenciku"
Naruto memejamkan matanya.

Menarik nafas berat, lalu kembali menatap Hinata.

"Ya, aku mau"

•
•
•
•
•

Sasuke tersenyum melihat Hinata yang berdiri membelakanginya di taman tempat biasa mereka berkencan.

Grep

Sasuke memeluk Hinata dari belakang.

Sasuke dapat merasakan tubuh Hinata yang tersentak terkejut.

Hinata melepaskan lengan Sasuke yang memeluknya, lalu membalikkan badannya menghadap Sasuke.

Sasuke menatap bingung ekspresi Hinata yang terlihat sedih.

Sasuke menyentuh pipi Hinata dengan telapak tangannya.
"Ada apa?"

Hinata memejamkan matanya, lalu menurunkan tangan Sasuke dari pipinya.

"Aku ingin kita berakhir" Ucap Hinata pelan

Sasuke membulatkan matanya. Ucapan Hinata memanglah cukup pelan. Namun, cukup terdengar di telinga Sasuke.

Ucapan Hinata sungguh membuat jantung Sasuke berhenti berdetak.

"Apa yang kau bicarakan Hinata? Berakhir? Apa yang harus...."

"Hubungan kita. Aku ingin kita putus. Aku sudah lelah denganmu, kau lebih sering menghabiskan waktumu hanya untuk teman-temanmu. Aku tidak sanggup lagi Sasuke, aku ingin kita mengakhirinya" Potong Hinata

Tubuh Sasuke terdiam kaku, Rasa sakit di hatinya langsung mengalir di tubuhnya.

Hinata melepaskan kalung berbentuk hati dari lehernya, lalu menaruhnya di telapak tanganSasuke.

"Aku harap kau melupakanku, Sasuke" Ucap Hinata lalu pergi dari hadapan Sasuke.

Tes

Air mata Sasuke mengalir tanpa bisa di henti. Sasuke memegang dadanya yang terasa sesak.

Sasuke menatap kalung yang beraa di genggamannya. Kalung ini adalah pemberian Sasuke satu tahun yang lalu.

Sasuke tersenyum sinis, namun tak menghentikan air matanya yang terus menerus mengalir.

•
•
•
•
•

2 minggu kemudian

Di sekolah

Sasuke memasuki sekolahnya. Wajah datar dan kelam di tampilkannya di sepanjang koridor sekolah.