2

2 1 0
                                    

"Dulu gue suka hujan, tapi mengapa setelah pertengkaran itu terjadi,gue sangat membenci Hujan,"batin Katya.

Tak terasa Hari semakin gelap dan awan mendung telihat menyelimuti langit. Katya tersadar dari lamunan nya dan bergegas pulang.

Ia telah sampai di rumah sebelum akhirnya hujan turun dengan sangat deras.
Ia melihat keadaan rumahnya yang masih tampak sepi. Ia berjalan menuju kamar nya, namun tiba-tiba dia mendengar suara pertengkaran. Ia coba mengikuti asal suara itu. Dan mendapati orang tua nya sedang bertengkar, Katya yang sedari tadi menguping pertengkaran tersebut langsung berlari ke kamarnya.

Kini air mata nya sudah tidak dapat terbendung lagi, ia menangis tanpa mengeluarkan suara sedikit pun. Ia tak mau orang tua nya mendengar kalo ia sedang menangis.

Jam sudah menunjukan pukul 9 malam. Katya meremas rambutnya dengan frustasi, membolak-balikan badan nya. Namun nyatanya dia sulit sekali untuk terlelap. Dalam batin nya ia berkata,"Dulu gue suka hujan, tapi mengapa setelah pertengkaran itu terjadi , gue sangat membenci hujan,"ucap Katya pelan.

Sudah lebih dari 2 jam Katya tidak bisa tidur, akhirnya dia tertidur dengan mata sembab.

........

Ke esokan hari nya, dia terbangun mendapati jam telah menunjukkan pukul 6. Sontak saja itu membuat kaget, ia langsung bergegas mandi dan berangkat sekolah.

Di sekolah ia hanya berteman dengan kesepian, ia cenderung selalu menyendiri di bangku nya. Setiap kali teman nya mengajak ia keluar kelas, ia selalu menolak.

Bel pulang akhir nya berbunyi, Katya langsung bergegas pulang.

Sama hal nya dengan beberapa minggu lalu, kondisi rumah Katya sepi.

Ingin rasanya ia menanyakan kepada mama soal pertengkaran mama dengan papa malam tadi. Tapi niatnya itu ia urungkan karena ia tidak mau mama nya sedih.

Di dalam kamar, bayangan pertengkaran kedua orang tuanya terus mendatangi pikiran nya. Sudah semalaman Katya tidak bisa tidur karena terus memikirkan Pertengkaran itu.

This is my story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang