Awal Pertemuan

736 53 4
                                    

Tinggi, tinggi sekali dinding di depanku.
Pemandangan seperti apa yang terlihat disisi lainnya ya?
Terlihat seperti apa ya?
Pemandangan dari atas...
Aku tidak dapat melihat pemandangan seperti itu sendirian.
Tapi jika tidak bisa melihatnya sendirian...

Sejak pertama kali Hinata melihat pertandingan SMA Karasuno waktu musim dingin. Mata Hinata tertuju atau lebih tepatnya tertarik dengan Ace Karasuno yang bertubuh pendek. Si Raksasa Kecil.

Hinata memiliki tujuan. Ia ingin menjadi sepertinya. Meski 'Raksasa Kecil' memiliki tubuh pendek, tapi ia bisa mengalahkan musuhnya yang bertubuh tinggi. Hinata ingin seperti itu.

Akhirnya penantiannya untuk menapaki ke gelanggang olahraga terwujud. Meski membutuhkan waktu sekitar 3 tahun lebih 3 bulan. Hinata dengan tim kecilnya-beranggotakan 6 orang- bisa mengikuti pertandingan voli antar SMP.

"Baunya seperti air salonpas!" teriak Hinata antusias. Ke-lima anggotanya hanya bisa geleng-geleng kepala dengan tingkah kaptennya yang lebih terlihat gugup.

Ini adalah pertandingan pertamanya. Hinata tidak bisa menyembunyikan perasaan senangnya dengan wajah berbinar yang terlihat imut.

Mata coklatnya mengawasi setiap aktivitas klub dilapangan didepan matanya. Banyak klub yang sedang melakukan pemanasan atau latihan.

"Koji.. Izumi.. terima kasih telah mendukungku selama ini.." senyuman tak luput dari wajah manis Hinata. Kedua temannya yang berbeda klub tersebut tersipu malu dengan ucapan terima kasih Hinata.

Hinata juga berterima kasih kepada ke-tiga juniornya kelas satu.

Ketika Hinata memberikan semangat untuk timnya. Tak lupa mereka juga membahas tim lawan pertama mereka. Kitagawa Daichi.

Hinata tidak tahu lawan seperti apa yang sedang menunggu mereka. Dengan percaya diri Hinata berkata. "Tapi kita akan mengalahkannya!"

Lalu raut muka Koji dan Izumi berubah membuat Hinata bingung. Dilihatnya kebelakang. Dan sekumpulan anggota tim lawan dengan memakai seragam warna putih dan biru dengan badan yang menjulang tinggi.

Hinata ditarik oleh Koji karena menghalangi jalan mereka. Klub yang tak lain adalah lawan mereka pertama, melewati mereka dengan angkuh.

Namun mata Hinata terpaku dengan orang terakhir yang terlihat seperti raja. Entah kenapa ada rasa kagum ketika Hinata melihat orang itu.

Lalu sorak riuh terdengar. Hinata tersadar dari kekagumannya dan berlari menuju kelapangan melihat bangku penonton.

Matanya terbelalak melihat pendukung tim lawan yang meriah meneriakki sekolahnya. Anggota tim Hinata terkejut, begitu juga dengan Hinata. Ia merasa gugup, takut dan cemas seketika. Apalagi mendengar nama 'Raja Lapangan si Kageyama Tobio' dan ' Setter Jenius'.

Karena gugupnya. Hinata merasa mulas, ia ijin keteman setimnya ke toilet.

Namun ketika Hinata akan masuk ke toilet. Ia bertemu dengan tiga anggota Kitagawa Daichi yang sedang menjelek-jelekkan mereka.

Hinata tak terima. Ia berteriak pada mereka.

"Jangan meremehkan kami. Tunggu saja saat perutku sudah tidak sakit lagi, aku akan memberikan pelajaran pada kalian!" mendengar ucapan Hinata. Ketiga orang itu tertawa mencemooh padanya.

Hinata benar-benar tak terima. Sampai sebuah suara berat yang menginterupsi mereka.

"Hei kelas dua!" Hinata melihat kearah suara tersebut. Seperti ada bayangan jubah merah raja yang terkena angin dan mahkota yang melekat dikepala orang itu.

First Sight - Kegehina ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang