Part 1 Ingatan Tentangnya

14 4 2
                                    

Aku masih menunggu kepastian itu. Tentang kita

Celya Jonshon
*****

Mentari pagi mulai menampakkan sinarnya. Pagi yang cukup cerah, semua orang mulai menyibukkan diri, dengan aktifitasnya masing masing. Tapi berbeda dengan seorang gadis yang sedang duduk termenung di balkon kamarnya. Dia adalah Ananda Celya Jonshon seorang mahasiswa fakultas ekonomi di salah satu Universitas ternama di Jakarta.

Ia kembali teringat tentang masa lalunya yang enggan hilang, melekat erat dalam ingatan. Tentang seseorang yang meninggalkan kenangan sulit untuk di lupakkan.
Seseorang yang mampu membuatnya tersenyum hangat.
Sekarang senyum hangat itu tak ada lagi. Yang ada tinggallah senyuman miris yang menyisahkan berbagai luka.

Mikirin dia lagi?

Celya di kejutkan dengan suara seorang perempuan yang tiba tiba berdiri di hadapannnya. Dia adalah sahabat Celya. Rina dialah yang mengetahui semua kisah seorang Celya. Jadi wajar saja jika dia menanyakan begitu.

Hmmm. Itulah jawaban Celya dia hanya bergumam. Karena ia tau wejangan apa lagi yang akan Rina keluarkan.

Astaga Celya! Lo itu harus lupain dia, jangan biarin hidup lo terpuruk terus, lo nggak akan pernah bahagia kalau lo gini terus, mana Celya yang dulu gue kenal, Celya yang selalu ceria?
Ingat lo masih punya keluarga, masih punya gue yang selalu ada buat lo.

Setiap Celya melamun pasti itu lagi yang akan ia dengar dari mulut sahabatnya itu, memang dialah orang yang paling mengenal Celya bahkan pada saat awal keterpurukannya dialah orang  pertama yang selalu menemani Celya.

Mata Celya mulai memanas lagi. Entah sudah berapa banyak air mata yang ia keluarkan, tapi semua itu tak mampu mengembalikan semuanya, karena waktu yang telah berlalu tidak akan kembali lagi.

Rina yang melihat genangan air mata Celya pun tiba tiba memeluknya dengan sangat erat, Celya menangis dalam pelukannya.

Gue harus gimana lagi Rin? rasa rindu gue ke dia melebihi rasa sakit ini.
Gue nggak tau lagi harus gimana, gue kangen dia yang selalu ada buat gue.
Ucap Celya dengan tangisnya.

Cel, gue tau apa yang lo rasain, tapi lo nggak boleh begini terus.
Lo masih punya masa depan yang harus lo perjuangin.

Tangis Celya semakin kencang lagi, rasa sesak di dadanya sangat terasa, ingin rasanya Dia menghilang sejauh jauhnya dari sini.

Lo masih bisa dapatin cowok yang lebih dari dia Cel.
Gue mohon lo jangan gini gue nggak sanggup ngelihatnya. Ucap Rina lagi.

Beberapa menit kemudian, Celya melepaskan pelukannya dan menghapus sisa sisa air matanya.

Celya mengangguk.
Benar di katakan Rina, dia nggak boleh gini terus, dia harus berjuang, sudah terlalu lama dia mengkaitkan masalahnya dengan Rina.

Celya memandang Rina, yang sedang tersenyum hangat. Celya menarik lengkungan bibirnya, dan membalas senyuman sahabatnya tersebut. Celya bahkan lupa kapan terakhir kalinya dia tersenyum seperti ini.

Ya ampun cel, akhirnya lo bisa senyum lagi. Kata rina dengan jerit bahagianya.

Sekarang Celya sadar bahwa selama ini, dia telah di butakan oleh perasaan, tanpa mengindahkan orang sekitarnya yang selalu ada buatnya.

Makasih ya Rin, lo selalu ada buat gue, lo bahkan nggak pernah bosan dengan semua tingkah laku gue selama ini.
Akhirnya gue sekarang sadar nggak ada gunanya kalau gue terus begini.

Celya memeluk Rina dengan sangat erat.

Syukurlah, gue seneng banget dengarnya Cel.
Lo nggak perlu bilang makasih karena udah tugas gue sebagai sahabat buat nyemangatin lo.

Sekarang lo jadi celya yang gue kenal lagi ya. Gue kangen banget denger candaaan lo tau, Ucap Rina dengan sorot mata penuh harap.

Sebenarnya Celya adalah gadis periang dan penuh dengan candaan yang bisa membuat orang nyaman di dekatnya.
Namun setelah kejadian itu. Celya telah berubah 180 derajat, dia menjadi gadis yang pendiam dan sering termenung. Dia bukan Celya yang dulu lagi. Kejadian itu yang membuat Celya berubah drastis.

Setelah mendengar perkataan Rina, Dia membalas dengan anggukan kepalanya.

Entahlah bagaimana kedepannya lagi yang pasti Celya akan berusaha untuk bangkit kembali.
Tapi puing puing kenangan bersamanya akan tetap bersemi.
Bukanlah mengharapkan sebuah harapan semu, karena kita tak akan mengetahui masa depan seseorang.

Entah dia akan kembali lagi, atau akan tergantikan oleh orang lain.

Karena skenario tuhan nggak ada yang tau.

TBC

************************************

Aku minta maaf jika ada typo atau penempatan kata yg salah, karena ini pertama kali aku nulis.

Setelah sekian lama membaca, akhirnya aku terinspirasi untuk menulis.
Dan ingat satu hal☝  Cerita ini bukan plagiat.
Ini memang hasil dari pemikiranku sendiri.

Jadi jika ada yang bilang kalau cerita ini plagiat.

Im sorry, aku nggak biasa mengcopy pemikiran orang lain.
Sejelek"nya ceritaku, ini hasil dari jerih payahku berfikir👍💖💖

Tak Pernah PadamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang