Hari berlalu dengan cepat. Tak terasa sudah 1 tahun dari kejadian yang dulu kami berlima alami. Walau aku sudah terbiasa dengan hal-hal semacam ini, tapi masih saja ada rasa takut. Apalagi dengan kakak dan teman-temanku.
Tapi, walau begitu aku tetap bersyukur atas semua yang aku alami ini. Kemampuan ini tak bisa aku tolak karena sudah jalan takdir.
=====
"Mah, sepatuku yang sebelah mana? Kok ngga ada?" teriak Bella.
"Mana Mamah tahu Bel! Kan kamu yang pake!," jawab Mama Ria.
"Ya kan aku taro dirak sepatu mah!! Masa ngga ada??" ucap Bella lagi.
"Coba tanya ke kakak sana! Sekalian bangunin udah siang!" pinta Mama Ria.
Bella dengan kesal menuju kamar kakaknya.
"Kak...!!!!!!!" teriak Bella yang sekarang sudah di samping ranjang kakaknya.
Sontak Aldian terkejut dan langsung bangun karena suara adeknya yang sangat-sangat menyakitkan telinga.
"Apaan si Bel!! Ganggu orang tidur aja!!" kata Aldian.
"Lo liat sepatu gue ngga??" tanya Bella.
"Kagak tau gua," jawab Aldian sedikit tertawa.
"Disembunyiin di mana sepatu gue kak?!" Bella sudah mengira pasti ini perbuatan kakaknya.
Yah, siapa lagi dirumah ini yang jahil dan iseng selain kak Aldian.
"Lo bilang ngga dimana lo nyembunyiin sepatu gue!! Kalo ngga...??" Bella sudah agak emosi dengan kelakuan kakaknya ini.
"Kalo ngga apa??" tantang Aldian.
"Kalo ngga gue aduin rahasia lo ke Papah!!" ancam Bella.
"Yah, jangan dong Bel. Sepatu lo ada di lemari dapur," pasrah Aldian.
"Eh.. Kamvret lu kak!! Nyembunyiin di lemari dapur!!" geram Bella dan langsung pergi keluar menuju dapur.
Belum sampai 1 menit Bella balik lagi dan berdiri di pintu kamar Aldian.
"Ouh iya kak, makasih udah mau ngasih tau. Dan, ada satu lagi kak!?" tutur Bella.
"Apaan lagi sih??" tanya Aldian kesal.
"Lo mau berangkat jam berapa?? Ini udah jam 7!!!" ucap Bella dan langsung kabur.
Aldian langsung melihat jam dan benar saja sekarang sudah jam 7.
"KAMVRET LU BEL!!!!!" teriak Aldian dari dalam kamarnya.
Bella yang sudah agak jauh dari kamar Aldian hanya bisa tertawa dengan kelakuan kakaknya itu."Siapa suruh ngumpetin sepatu gue, gue kerjain balik lo, hahaha"
=====
Bella sekarang sudah kelas XII. Dan kakaknya sekarang kuliah di Universitas deket sekolah Bella. (maaf ngga Author sebutin universitasnya)
Bella sudah sampai di sekolah. Dia bawa mobil sendiri, semenjak kakaknya kuliah.
"Baru dateng lo Bel??" tanya Shalsa.
"Iya nih, gara-gara sepatu gue di umpetin sama kak Aldian jadi harus nyari dulu" jawab Bella.
"Si Cikka kemana??" lanjut Bella.
"Ngga tau nih, gue dateng cuma ada tasnya doang," Ujar Shalsa.
Ngga tau kenapa mereka tahun ini satu kelas lagi. Mungkin sudah takdir kali yah. hehehe
"Hay hay guys, gue ada info terbaru nih!!!!" teriak seseorang dari pintu masuk.
Semua anak di kelas sontak melihat arah suara itu.
"Apaan si lo Cik!! Dateng-dateng main teriak aja!!" kesal Bella.
"Hehe... Yah maaf," Cikka hanya nyengir kaya kuda.
"Guys, ada anak baru loh!! Katanya ganteng banget!!" heboh Cikka.
Tapi Shalsa dan Bella hanya diam saja tak menghiraukan Cikka.
"Eh... Kok pada diem aja sih?? Apa jangan-jangan kalian mendadak bisu??" tebak Cikka.
"Sialan lu Cik!! Gue ngga bisu!!" geram Shalsa.
"Selow... Selow... Gue bercanda kok hehe" lanjut Cikka.
Bel masuk sudah berbunyi pelajaran pun dimulai seperti biasanya.
=====
Disisi lain...
"Aldian!!!" panggil seseorang di belakang Aldian.
Aldian pun langsung balik badan.
"Apaan??" jawab Aldian santai.
"Ngga, cuma manggil" ucap Kevin datar.
Aldian hanya mendecak dengan kelakuan sahabatnya ini. Dan melanjutkan jalannya yang tertunda.
=====
Dikelas, Bella sedang memperhatikan gurunya yang sedang menerangkan. Tiba-tiba Bella merasakan seperti ada yang memperhatikannya dari luar.
"Ngga ada apa-apa kok," Bella menggumam sendiri.
"Kenapa Bel?" tanya Shalsa yang duduk disebelah Bella.
Bella kaget saat Shalsa bertanya dan keliatan bingung.
"Eh... Ngga kok Sha," jawab Bella.
******
Hay guys, cukup segitu dulu yaaa....
Maaf kalo agak menggantung hehe
Dan maaf kalo masih ada typo nya yah
Jangan lupa vote and comentnya di tunggu loh
KAMU SEDANG MEMBACA
My Indigo 2
TerrorMasalah tak terduga datang kepada mereka berlima. Mereka hanya bisa mengikuti permainan waktu yang sedang berjalan. Entah berjalan lancar ataupun sebaliknya. ****** Semoga suka Jangan lupa Vote and Coment