Malam ini hanya tumpukan berkas-berkas kantor dan buku ke admimistrasian yang tebal menemani malam zenitha, ia tak punya banyak waktu shopping dan ber jalan-jalan ria seperti wanita kebanyakan, ia lebih di sibukkan dengan berbagai macam urusan kantornya. Bagaimana tidak? Zenitha adalah seorang CEO di ALX group sebuah perusahaan material terbesar di korea dan yang berpusat di Dubai milik keluarga besarnya. Zenitha orang yang paling suka berada di kantornya daripada apartemennya sendiri. Begitu klise alasannya lebih sering dikantor daripada di apartemennya padahal dari segi kenyamanan memang lebih nyaman di apartemen nya sendiri,
Tetapi zenitha lebih memilih di kantor karena jika ada yang perlu diurus dikantor biar cepat, Tetapi zenitha sekarang berada di tanah kelahirannya dubai.
Ia pergi untuk meeting penting dengan kolega bisnisnya di dubai, ia terpaksa meninggalkan tempat nyamannya itu demi bertemu dengan kolega penting.
Dan sepertinya malam ini zenitha sangat kelelahan dan mengantuk akibat tidak istirahat sama sekali sejak sore tadi ia meeting dengan kolega besar dan memeriksa beberapa berkas kantornya hingga sekarang,
Langsung saja Zenitha beranjak dan segera mengganti pakaian kerjanya dengan pakaian santai sweater putih tulang dan celana jeans, setelah selesai ia pun mengambil tas selempang abu2 nya dan segera memakai sepatu sneakers lalu langsung pergi meninggalkan pekerjaannya yang belum selesai itu, untuk mencari udara segar dan segelas kopi untuk lembur malam ini.
Setelah sampai di cafe terdekat ia pun segera memilih tempat privat dan memesan segelas coffe espresso dan muffin cheese.
Sambil menunggu pesanannya datang ia mengecek handphone yang sedari tadi di genggamnya kalau saja ada pemberitahuan tentang meeting yang akan di adakan di korea besok lusa.
Tanpa ia sadari ada seseorang duduk di depannya dengan mendekapkan tangan didada sambil memperhatikan orang yang sedang memandang fokus ke hp nya itu.
Setelah merasa ada yang memperhatikan, zenitha pun mengangkat wajahnya, Satu kata yang dapat diucapkan zenitha saat ini yakni sangat sangat sangat bersyukur, betapa sangat beruntungnya gadis itu ketika tiba-tiba dikejutkan dengan kejutan di hadapannya saat ini.
Tetapi zenitha tak melakukan hal demikian karena ia malah mengernyit bingung, Coba tebak siapa yang sekarang ini berada di hadapannya? zenitha pun tak percaya dengan apa yang dilihatnya saat ini.
Di dalam cafe yang ramai oleh bisik-bisik orang yang sedang memperhatikan mereka sedari tadi.
Zenitha mulai mengerjap kan matanya beberapa kali kala laki-laki itu berdehem untuk mencairkan suasana yang agak canggung itu.
Setelan laki-laki itu pun banyak mengundang perhatian sekitarnya, bagaimana tidak ? Pakaian nya saja seperti teroris penyelundup.
Meskipun berpakaian seperti itu, penampilannya saat ini sangatlah mencolok bagi siapa saja yang melihatnya dan setiap orang pun pasti sudah tau siapa dia sejak pertama masuk ke dalam cafe itu beberapa menit yang lalu.
Zenitha semakin tak percaya ketika laki-laki itu melepas Masker yang dari tadi terpasang menutupi sebagian wajahnya, dan melepas topi hitam yang ia kenakan.
Dan dia adalah..." ehmm...ehmm.. ". Ia berdehem sebelum zenitha menelan ludah gugup, dan laki-laki itu segera melepas jaket hitamnya lalu menyampirkan di kedua bahunya.
Dengan santai menggulung tangan kemeja nya sampai ke siku sehingga menampakkan tangan putihnya yang berlilitkan jam tangan hitam yang manis dan cocok untuknya.
" ngapain kamu duduk di depan ku anjay.. Bikin hidup ku ga tenang aja ". dengan tampang begonya laki-laki itu cengo melongo mendengar perkataan zenitha.