Fake Marriage 11

182 11 0
                                    


Haerin mengaduk bibbimbab dihadapannya dengan semangat. Sesekali mencicipi rasa dari makanan yang tengah dibuatnya tersebut dan tersenyum senang saat merasakan masakan yang dibuatnya memiliki rasa yang sempurna. Untuk urusan masak Haerin memang tak perlu diragukan lagi. Karena sejak kecil sudah hidup berdua saja dengan Hyunsu dia sudah terbiasa memasak sendiri terlebih Hyunsu yang memang lebih banyak bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka membuatnya mau tak mau harus melakukan segala hal sendiri terlebih memasak jika tak ingin kelaparan.

“Woah… Kau membuat bibbimbab?”

“Uhuk… Uhuk…”

Haerin tersedak setelah mendengar suara seseorang yang mengagetkannya. Dia menatap garang pada Jin yang terlihat panik dengan menyodorkan segelas air putih ke hadapannya dan langsung saja Haerin meneguknya.

“Astaga Kim Hae Rin hati- hati! Makan saja sampai tersedak begitu” ucap Jin tanpa rasa bersalah sama sekali padahal dirinya penyebab tersedaknya Haerin.

“Kau yang mengagetkanku babo” jawab Haerin mencoba memelototi Jin dengan mata sipitnya yang malah terlihat lucu dimata Jin.

“Oh mian aku tak tahu” balas Jin cuek seraya memasukkan sesendok penuh bibbimbab ke dalam mulutnya.

“Woah… Mashita” ujarnya dengan mulut penuh memuji kelezatan masakan isterinya itu, dan Haerin sendiri hanya berdecak menanggapinya.

“Ya Kim Hae Rin, kalau kau masak seperti ini terus. Aku akan minta Manajer Hyung untuk menginvestasikan uangku dan membuat sebuah restoran untukmu” ujarnya lagi sambil kembali memasukkan makanan ke mulutnya.

“Cih, lalu restoran itu akan bangkrut karena kau makan terus makanannya. Lagipula bukannya masakanku memang selalu enak? Dan hentikan memanggilku Kim Hae Rin karena aku geli mendengarnya!” sahut Haerin dengan nada datar membuat Jin berdecak.

“Ck, aish… Kau ini. Harusnya kau senang karena suamimu ini mau memberimu modal bekerja, lagipula kau kan kulian dibidang Manajemen Bisnis cocok juga kan kalau membuat restoran?”

“Jadi kau sungguh- sungguh ingin memodaliku? Kau tak takut aku akan mencuri uangmu dan atau jika sukses aku akan meninggalkanmu eo?” tanya Haerin dengan ekspresi menggoda.

“Oh ya? Memang ada yang mau padamu jika kau meninggalkanku? Aku sih gampang saja. Bisa menikahi siapapun meski kau tinggalkan dan bangkrut, hahaha” sahut Jin dengan cueknya membuat Haerin menatapnya tak percaya.

“Aigoo… Percaya dirimu terlalu tinggi Tuan Kim”

“Itulah diriku Nyonya Kim” balas Jin dengan bangganya membuat Haerin geleng- geleng kepala.

***

“Yang itu bagus” ucap seseorang membuat Soyu menoleh dan langsung memalingkan wajahnya kembali setelah tahu bahwa Donghaelah orang yang berbicara barusan.

“Sudah ku katakan padamu kita tak usah bertemu jika kau belum bisa merubah perasaanmu padaku!” ucap Soyu acuh dan meninggalkan kumpulan aksesoris yang barusan tengah dipilihnya ketika tiba- tiba Donghae menahan pergelangan tangannya.

“Lepas!” desisnya seraya menepis tangan Donghae.

“Dengarkan aku Soyu ah! Aku tidak ingin bertengkar seperti ini denganmu dan merusak persahabatan kita selama ini. Juga untuk masalah perasaanku, ma’af aku tidak akan bisa merubahnya lagi, karena aku telah menyukai orang lain.

Soyu mendongak menatap Donghae dalam gerakan cepat ketika namja itu mengatakan bahwa dia telah menyukai orang lain. Hatinya terasa diremas dan tanpa aba- aba airmata turun dari matanya dan mengaliri pipi tirusnya dan berhasil menyentak Donghae.

“Nuguya? Apa dia lebih cantik dariku? Apa dia lebih memahami diriku dibandingkan aku? Asal kau tahu Oppa, TAK ADA YANG LEBIH MENGERTI DIRIMU DIBANDINGKAN AKU” pekiknya sebelum mengakhiri ucapannya dan berlari sekuat tenaga meninggalkan Donghae yang panik karena tatapan orang- orang padanya.

Dengan segera Donghae membenarkan letak topi dan kacamata yang digunakannya sebagai penyamaran dan bergegas keluar dari toko aksesoris tersebut untuk mengejar Soyu.

Donghae baru saja sampai dilokasi parkir toko aksesoris tadi ketika dia melihat Soyu yang hendak memasuki mobilnya.

“SOYU AH…” teriaknya yang sontak membuat Soyu mempercepat gerakannya memasuki mobil dan tepat saat Donghae menghampiri mobilnya, saat itu juga dia menancap gasnya dan berlalu.

“Aish…” decih Donghae sambil menendang udara…

TBC

Fake MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang