Fake Marriage 28

187 8 0
                                    

PRANG~

Donghae dan Sungrin seketika menoleh saat mendengar suara gaduh yang ternyata berasal dari nampan yang jatuh akibat Hyunsu yang menabrak seseorang. Berulang kali Hyunsu membungkukkan badannya untuk meminta ma’af pada seorang namja yang ditabraknya dan berulang kali pula namja itu mengikuti gerakannya.

“Sepertinya akan ada pasangan baru” celetuk Donghae dengan senyum mengembang.

“Hyunsu dan Suga ssi?” tanya Sungrin menatap Donghae dan hanya dibalas gedikan bahu olehnya dan dengan sedikit nakal mencuri ciuman yeoja yang kini membulatkan matanya itu.

***

Haerin melangkah hati- hati ketika mendapati ruangan apartemennya gelap gulita. Dengan meraba dinding dia mencari keberadaan sakelar dan menghidupkan lampu diruang tengah.

“Oppa” panggilnya pada seseorang yang semalam bersikeras memintanya untuk menyebut dirinya dengan sebutan ‘OPPA’ dan siapa lagi kalau bukan Jin si namja pemaksa.

“Oppa eodiya?” tanyanya sekali lagi kali ini setengah berteriak sambil hendak melangkah menuju kamar sampai langkahnya terhenti karena mendengar suara gaduh dari ruang dapur yang juga tampak gelap.

Dengan sedikit takut Haerin berjalan ke arah dapur yang menyatu dengan ruang makan dan disana dia dapat melihat setitik cahaya dari lilin yang berdiri diatas meja makan dan menyinari meja yang dikelilingi berbagai makanan lezat yang tersaji diatasnya yang hampir membuatnya mengeluarkan air liurnya.

“Oppa”

Sekali lagi Haerin memanggil Jin dan nyaris memekik ketika merasakan sepasang tangan merangkul bahunya melingkari dadanya.

“Aku disini Sayang” bisik seseorang yang Haerin yakini adalah Jin mengingat postur dan wangi parfumnya.

“Oppa kenapa gelap- gelapan begini?” tanya Haerin berusaha membalikkan tubuhnya untuk melihat Jin yang ternyata tengah tersenyum lembut padanya bisa terlihat karena wajahnya sedikit tersinari cahaya lilin dari meja makan.

“Kau tidak lihat dimeja sana? Aku menyiapkan candle light dinner untuk kita”

“Ne? Untuk apa?” tanya Haerin dengan polosnya membuat Jin gemas sendiri.

“Untuk merayakan kehadiran si kecil dirahimmu dan…” ucap Jin menggantung membuat Haerin menatapnya penasaran.

Jin kembali tersenyum dan mengiring Haerin menuju ke meja makan dan menarik salah satu kursi untuk kemudian diduduki Haerin dan dirinya sendiri duduk disampingnya.

“Makan dulu baru nanti ku beritahu” ucapnya dengan senyum nakal membuat Haerin berdecak namun tetap menuruti ucapan Jin.

“Sekarang katakan padaku untuk apa kau membuat candle light dinner ini?” tanya Haerin setelah keduanya memakan makan malam mereka yang bisa dibilang cukup romantis karena sejak tadi Jin tak pernah mengalihkan pandang an darinya selain ketika menyendok makanannya.

Jin menatap Haerin dengan senyum samar menghiasi bibirnya. Dikeluarkannya sebuah amplop coklat dari dalam saku celananya dan menyodorkannya pada Haerin yang dengan ragu menerima amplop tersebut.

Mendadak berbagai macam firasat buruk mampir dibenak Haerin.

‘Mungkinkah dia akan menceraikanku? Apa dia menyesal karena aku mengandung sedangkan dia mencintai yeoja lain? Bukankah dia bilang kemarin dia bahagia?’ batinnya menatap nanar amplop coklat ditangannya.

“Bukalah!” seru Jin serta merta menyadarkan Haerin yang kemudian dengan berat hati membuka amplop tersebut.

Mata Haerin melebar sempurna ketika membaca tulisan dalam kertas yang tadi berada dalam amplop yang segera dibacanya. Bukan karena kertas tersebut bertuliskan ‘SURAT CERAI’ tapi karena surat tersebut berisi surat kepemilikan atas sebuah restoran yang diatas namakan dirinya.

“I… Ini…” gagap Haerin dan membuat Jin tersenyum tipis padanya.

“Hadiahku untukmu dan Uri aegi sekaligus tanda cintaku untukmu” ucap Jin mantap dan nyaris membuat Haerin pingsan karena ucapan terakhir Jin barusan.

“C… Cinta?”

“Ne, itu tanda cintaku untukmu Haerin ah. Saranghae, aku sungguh mencintaimu” lirih Jin seraya menggenggam tangan Haerin.

“Ta… Tapi…”

“Aku mencintaimu. Sejak awal pertemuan kita aku sudah merasakan sesuatu yang berbeda pada perasaanku untukmu. Selama ini aku berusaha meredamnya karena merasa aku mencintai wanita lain. Tapi ternyata cintaku untukmu mampu menembus bahkan melenyapkan cinta yang bertahun- tahun ku pertahankan untuk yeoja lain itu. Jadi kau mau kan menerima cintaku ini dan hidup bersamaku dan anak- anak kita nanti?” ucap Jin penuh harap.

“Kau tidak bercanda kan?” tanya Haerin masih tak percaya jika baru saja Jin mengungkapkan cinta padanya.

“Aku serius Sayang. Kau butuh bukti apa agar percaya padaku? Kau mau aku mati aku akan melakukannya” ucap Jin seraya hendak bangkit dari tempat duduknya…

TBC

Fake MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang