2 - Dia Vedira

6 1 0
                                    

Angelina Danilova as Vedira Elishan

***

"Karena kuyakin kau tak sedingin itu."

*****

"Cha, catatan fisika lo lengkap gak?" tanya Rara ketika jam istirahat pertama baru saja berakhir dan guru mata pelajaran belum masuk.

"Kapan sih gue nyatet pas fisika?" respon Acha sekenanya.

"Nanokuuu," panggil Rara semangat ketika ia sudah menghadap belakang.

"Apaan?" tanya Nano masih fokus pada game di ponselnya.

"Minjem catatan fisika," ujar Rara dengan wajah memelas.

"Catatan gue gak lengkap, lagian lo juga tahu sendiri tulisan gue kayak apa," Nano masih tidak mengalihkan tatapannya dari ponsel.

Mata Rara beralih menatap Razy yang duduk disebelah Nano.

"Zy, minjem-"

"Catatan fisika gue bisa dijamin jauh lebih gak lengkap dibanding punya Nano," Razy menjawab bahkan sebelum Rara selesai berbicara.

Rara menghela nafas dan kembali menatap Nano yang masih sibuk pada gamenya. "Apa gue minjem punya Darrel aja ya?" gumamnya.

"Pulpen gue mana? Ilang mulu sih," Darrel berseru kesal, cukup membuat murid sekelas menengok padanya untuk sepersekian detik sebelum kembali pada aktivitasnya masing-masing.

"Di maling mulu sih alat tulis gue, kemarin penghapus, dulu tempat pensil," kesalnya dan langsung keluar kelas.

Rara terpaku pada pintu kelas yang baru saja tertutup, sebegitu niatnya Darrel hingga mencari sampai keluar kelas?

"Lo jangan minjem catatan fisika ke Darrel dah kalau gak mau dikacangin," saran Razy.

Gadis itu terdiam, lalu menoleh kearah Nano untuk meminta pendapat, sedangkan cowok bersurai cokelat gelap tersebut hanya mengangkat bahu tanda tidak tahu.

Akhirnya ketika Darrel kembali masuk kedalam kelas, Rara memanggilnya ketika cowok itu melewati mejanya.

"Darrel," panggilnya dengan nada antusias. Kata Mamanya kalau ada orang badmood, kita harus tetep happy biar orang itu gak badmood lagi.

Yang dipanggil hanya menoleh dan mengangkat sebelah alisnya singkat.

"Minjem catatan fisika dong," senyum Rara lebar, berharap Darrel ikut tersenyum.

"Pulpen gue hilang! Siapa sih yang ngambil?!" diluar dugaan, Darrel justru berseru keras menyebabkan satu dua murid menoleh kearahnya.

"Y... ya gue mana tahu," jujur saja Rara kaget saat Darrel berseru judes seperti tadi.

Sedangkan Darrel hanya mendengus kesal. "Kenapa alat tulis gue ilang mulu?!" lanjutnya masih dengan nada kasar.

"Gak usah ngebentak," desis Nano, yang sekarang sudah berdiri disamping Rara, menjadi penghalang diantara mereka berdua.

"Lo aja kali yang emang bakatnya kemalingan, pake ngomel-ngomel segala. Mana Rara tau, dia kan cuma mau minjem catatan fisika. Kalau gak mau minjemin yaudah, gak usah bawa-bawa topik yang gak ada hubungannya," lanjutnya.

Darrel hanya menatap datar lalu kembali ketempat duduknya.

"Lo liat kan No? Lama-lama gue percaya juga kata orang yang bilang Darrel judes lah, dingin lah, bla bla bla lah," gerutu Rara kesal.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 02, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aksara Tentang KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang