1 - Dia Darrel

7 1 0
                                    

Blake Steven as Darrel Naufalih

*****

"Sosok itu terdiam, hanya untuk mengabaikan sapaku."

*****

Gadis bersurai sepundak itu menatap serius pada sosok didepan sana, yang sedang fokus mengerjakan soal matematika.

Namanya Vedira Elishan, dan gak suka dipanggil Dira, lebih suka dipanggil Ve / Ra / Rara.

Sudah 4 bulan ia menempati XI IPA 1 dan masih berdecak kagum ketika dihadapkan fakta bahwa ada cucu Einstein dikelasnya.

"Darrel pinter banget gak sih, gue curiga jangan jangan dia beneran cucunya Einstein," bisik Rara pada Nano yang duduk dibelakangnya, mengomentari cowok yang baru selesai mengerjakan soal dipapan tulis.

"Jangan ngobrol," tegur Nano.

Rara menghela nafas dan lanjut memperhatikan guru matematikanya.

"Silahkan duduk," perintah sang guru matematika pada Darrel yang langsung diangguki oleh siswa itu.

"Baik, jadi seperti ini cara pengerjaan soal nomor 10, masih ada yang bingung?" tanya Pak Ucu pada murid-muridnya.

"Jika tidak ada, saya keluar. Masih ada 10 menit sebelum jam pulang, jangan berisik dan keluar kelas sebelum bel," ucap Pak Ucu dan langsung keluar kelas.

Yang sayangnya, belum ada 10 detik, kelas sudah ribut.

"Cha, lo dulu pas kelas X sekelas sama Darrel kan?" tanya Rara pada teman sebangkunya.

"Iya, emang kenapa?" tanya balik temannya itu, Acha

"Dia dulu pas kelas X emang sejudes itu ya?" Rara melirik Darrel yang berjarak 2 tempat duduk dari meja mereka, memastikan cowok tersebut tidak mendengar suaranya.

"Iya!!" jawab Acha semangat. "Lo jangan bilang-bilang ya, tapi dulu gue sempet ngira dia gay gara gara dia terlalu diem, gak pernah deket sama cewek jarang ngumpul sama cowok-cowok pula. Tapi itu dulu ya, sekarang gue gak berpikiran kayak gitu lagi, ya paling emang dia rada ansos aja."

"Ngeri sih pemikiran lo," Rara meringis.

"Itu dulu lah ya, habisnya dia judesnya bener bener deh."

"Gak punya temen deket dong?"

"Ada sih, waktu kelas sepuluh dia deket banget sama Ansyah, karena kebetulan mereka sebangku. Trus karna Ansyah punya sahabat dari kelas lain yang namanya Zidan, jadinya Darrel sering keliatannya sama mereka berdua. Fyi, Ansyah sama Zidan sekarang sekelas, XI IPA 2."

Rara hanya mengangguk-angguk, dan setelah Acha sibuk dengan temannya, ia memutar tubuhnya untuk menghadap Nano dibelakangnya.

"Nano," panggil Rara sembari mendorong lengan temannya tersebut yang sedang sibuk menulis.

"Apa?" tanya Nano, cowok itu menghentikan aktivitas menulisnya.

"Gapapa, gue cuma," Rara memilih tidak melanjutkan kalimatnya dan menghela nafas.

"Kalau emang penasaran, pulang sekolah nanti sapa," saran cowok berambut cokelat gelap tersebut, seakan tahu apa yang ingin diucapkan temannya. "Lagian itu orang gak sedingin kelihatannya, kayaknya sih gitu."

"Woahh, lo cenayang ya!" heboh Rara berlebihan. "Kok lo tahu apa yang pengen gue omongin? Lo bisa baca pikiran ya?"

"Ck!" Nano berdecak, menatap langsung ke mata cewek dihadapannya. "Kelihatan jelas kali, seolah-olah tertulis jelas didahi lo," lanjutnya.

Aksara Tentang KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang