Tiga

2.5K 307 39
                                    

Eiyyo! Wassup!!

Miss me? Nah, kenal gua aja kagak ngapain segala kangen :')

Kangen FF ini? :'

____________________________

Jeongin dari tadi hanya menonton televisi nya sambil tiduran di sofa

"Aku bosan. Hufth..ia kemana? Kenapa jam segini belum pulang?" Hey ini sudah jam 23:45 dan Hyunjin belum pulang juga

"Padahal aku sudah memberi taunya kalau aku tak suka ia pulang telat"

"Aku kesal dengannya..terserah lah ia mau melakukan apapun yang ia mau"

"Iya aku tak peduli. Sungguh"

"Aku tak peduli"

"Tak peduli"

"Tak-"

"HAISHH Dia kemana aku peduli dengannya. Sungguh ini sudah larut malam dan ia belum pulang juga. Lihat saja kalau nanti ia pulang aku akan menampar bibirnya"

Drrrttt...drrrt....drrrttt....

Ponsel Jeongin bergetar tanda adanya panggilan masuk

"Halo?"

"Kau istri Hyunjin kan?"

"Iya. memangnya kenapa? Kau siapa?"

"Aku Lee Rubin. Bocah ini mabuk dan aku tidak tau harus membawanya kemana dan untungnya aku melihat ada kontak dengan nama my wife jadi aku-"

"Bisakah kau berhenti berceloteh? Cukup beritau aku dimana kau dan suami ku sekarang?" potong Jeongin

"Ck. Biar kutebak kau adalah perempuan jelek dan cerewet! Suami mu ada di club hellevator"

Tutt..

Jeongin segera memutuskan panggilan

Setelah memutuskan panggilan Jeongin langsung bergegas pergi ke club yang dibilang

_________________




Jeongin memarkirkan mobilnya di club. Lalu buru-buru turun

"Hey, adik manis. Kau dilarang masuk, untuk apa anak kecil sepertimu datang ke tempat ini? Menjual diri agar bisa nonton konser GOT7? BTS? EXO?" ucap satpam atau penjaga di situ meremehkan

"Ck. Hey Pak, aku sudah dewasa, umurku sudah lebih dari tujuh belas tahun dan aku sudah kuliah. Aku tidak menjual diri karena untuk apa? Toh aku sudah kaya. Dan aku tidak mau nonton konser idol yang kau sebutkan karena aku ini ONCE. puas kau!?" jelas Jeongin

Pak penjaga club..kau salah jika meremehkan MRS.HWANG

"B-baik. Tapi--"

Belum selesai security bicara Jeongin sudah menerobos masuk

Sungguh, Jeongin sangat benci club. Bau alkohol, bau jalang, bau orang mesum bercampur satu disana

Tapi lain lagi dengan Hyunjin, dia justru menjadikan club tempat favoritenya selain di kasur bersama Jeongin tentu saja

Akhirnya Jeongin melihat seseorang yang ada di sofa terduduk lemas dengan seorang pria bertato disampingnya yang kelihatan kewalahan

"Hyunjin! Astaga.." seru Jeongin saat melihat Hyunjin yang kelihatan benar-benar mabuk berat

"Eh? Kau siapa? Mana istrinya? Kenapa yang datang hanya adik manisnya? Mana wanita jelek dan cerewet itu?" rentetan pertanyaan dari pria disamping Hyunjin

"Aku istrinya, istrinya ada disini, aku bukan adik manisnya, dan aku bukan wanita jelek dan cerewet. Bodoh" jawab Jeongin menanggapi

"S-sungguh? Kalau ada lelaki seperti mu aku fikir aku mau menikah dengan laki-laki" ujarnya

"Terserah aku tak peduli. Dan tuan, bisakah kau membantu ku membawa Hyunjin ke mobil ku?"

"Oh tentu. Apa imbalannya?"

"Apa yang kau mau? Apa-apaan orang jaman sekarang disuruh membantu tapi minta imbalan" gerutu Jeongin

"Tidak-tidak, bercanda hehe"


____________________


"Aishh..merepotkan" gumam Jeongin setelah membawa Hyunjin ke kamar  dibantu Rubin dan menjatuhkannya ke kasur

"Ah, yaaa tuan Lee terimakasih" ucap Jeongin setelah mengantarkan Rubin ke depan rumahnya

_______________

"Jeong...jeongin..." panggil Hyunjin setengah sadar

"Aku benci saat dia mabuk. Sungguh" gerutu Jeongin

"Apa? Aku ada disini. Apa kau benar-benar mabuk?" ucap Jeongin sambil membuka sepatu Hyunjin

"Huek.." Hyunjin mual, efek hangover

Dan Jeongin dengan penuh kesabaran dan keibuan membantu Hyunjin bangun dan membawanya ke wastafel kamar mandi agar Hyunjin lebih leluasa memuntahkannya

Jeongin memijit tengkuk Hyunjin dan punggung Hyunjin dengan lembut saat Hyunjin muntah. Membilas wajahnya dengan air, mengelapnya, dan berjalan ke kamar lagi dengan memeluk Hyunjin

"Sekarang aku tau kenapa aku disuruh menikah dengannya, dia itu tidak bisa hidup mandiri. Aku ini istrinya atau baby sisternya? Ckckck" gumam Jeongin berdecak malas

Hyunjin sudah tertidur pulas, Jeongin dengan telaten membuka pakaian Hyunjin yang sudah dipenuhi berbagai macam bau dan basah karena keringatnnya, mengelap badan Hyunjin agar tidurnya lebih nyaman lalu memasangkannya baju tidur

Bersukurlah menjadi dirimu Hyunjin. Kaya raya, hidup mewah, dan pasangan hidup yang penyayang

"Hhhhh..." Jeongin menghela nafasnya lalu ikut mengganti bajunya dengan baju tidur dan tidur di samping Hyunjin

"Jeong.." guman Hyunjin di tidurnya

"Ssshhtt...tidurlah aku tak tau apa masalah yang terjadi padamu hingga membuatmu pergi ke club, tapi aku mohon saat tidur lupakanlah masalahmu" ucap Jeongin sambil memeluk Hyunjin dan mengelus kepalanya

Yang lebih tua semakin mendempatkan badannya ke Jeongin, memeluknya dan menyembunyikan wajahnya di dada Jeongin




_____________

"eunghhh...."lenguh Jeongin padahal matanya masih tertutup

Entah dia merasa seperti ada yang bermain di lehernya

Dan akhirnya dia memutuskan untuk membuka matanya, dan yang pertama kali dia lihat hanya rambut Hyunjin

Hyunjin mendongak memberinya senyuman cerah "Pagi sayang~" ucapnya

"Hm. Pagi." singkat Jeongin

"Eunghhh...berhenti ih! Masih..ahh..pagi" erang Jeongin

Hyunjin dengan kurang ajarnya mengecup leher Jeongin dalam, membuat gerakan abstrak dengan lidahnya lalu menggigitnya sehingga meninggalkan tanda dan tangannya yang sudah menyusup masuk mengelus perut Jeongi

"Hyun..! Kau masih bau alkhol.."

"Aku bermain di leher Jeong, aku tidak akan mencium bibirmu. Nanti juga kau kan mandi" santai Hyunjin lalu melanjutkan kegiatannya lagi






¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤
.
.
.
.

Hai~~~

Iya ini aku, unamenya aku ganti hehe

Aku gak tau kapan bisa up lagi :(




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 04, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Marriage Life || HyunJeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang