Masa Kecil

36 2 0
                                    

"huft.. Akhirnya tugas hari ini selesai juga, yuk kita pulang Jong, Yes"

"sebelum pulang, aku mau ke Gurama dulu. Kalian mau ikut?" tanya Jong In padaku dan Yessi

"enggak deh, Jong In sama Rara aja. Aku mau pulang, bantu mama dulu di cafe" timpal Yessi, dia adalah sahabatku dari SMP sampai kita bertiga akhirnya bisa sekelas bersama kelas satu SMA ini.

"Yes, gak seru lah. Tapi gak apa-apa deh, pas nanti kita pulang, kita makan di cafe mama kamu ya!" seru Jong In yang siap selalu jika ingin makan, apalagi kalau makan itu gratis. ㅋㅋㅋ

"Jong kamu mau beli buku apa?" tanyaku dengan penasaran. Ya, dia adalah Jong In yang sangat lama sekali ku kenal.

Kenapa aku bisa kenal sama dia saat kita masih orok? karena orang tua kita itu berteman. Ayah Jong adalah kolega dari papaku yang sangat dekat, hingga tak jarang mereka sering sekali menghabiskn waktu keluarga bersama tanpa ada rasa saling curiga. Kalian tahu sendiri kan, keluarga ku asli Indonesia. Dan pada jaman dulu, orang Indonesia jarang kita dapatkan. Maka dari itu, keluarga Jong selalu membantu keluargaku disaat lagi kesusahan.

Sudah hal biasa saat aku bertamu atau main di rumah Jong, mama papa dia selalu menyambut aku dengan hangat seperti anak sendiri. Maklum, keluarga dia tak punya anak perempuan. Dia hanya dua bersaudara dengan kakaknya, Kyungsoo.

Dulu, saat kita masih kecil sampai SD. Rumah kita bersebelahan dan menghabiskan waktu bersama. Bermain air, menangkap kupu-kupu, hingga main petak umpet yang berakhir ketiduran di kamar Jong. Seringkali kita tidur bersama di kamar, ya.. Tau sendiri waktu masih kecil  belum tahu apa-apa. ㅋㅋㅋ

Bukan hal jaim lagi saat Jong bersamaku. Karena kita tau luar dalam seperti apa (?) maksudku, aku tau semua sifat Jong, dan Jong tau semua sifatku. Disaat aku lagi PMS, Jong selalu menjadi pelampiasanku. Disaat Jong terdiam tanpa kata-kata. Disaat itupulah Jong ingin di perhatikan.

Jong dan keluarga pindah rumah saat kita SMP. Pindahnya sih gak seberapa jauh, karena kerjaan ayah Jong masih di lingkup Busan.

Entah kenapa, saat SMP Jong ingin sekali satu sekolah sama aku sampai kita dewasa nanti. Dia selalu tampak kekanakan didepanku, tapi saat didepan cewek-cewek lain dia seakan jadi cowok yang paling keren. Ehem.

Dari SMP sampai kita SMA banyak sekali wanita yang mengincar Jong. Banyak cewek liar sana yang memusuhi ku karena Jong. Sampai-sampai aku pernah dibully oleh salah satu geng hits di SMP karena ketua geng tersebut suka sama Jong, tetapi Jong menolak ajakan kencan cewek itu dan bilang kalau dia sudah punya pacar. Ya. Dia bilang, pacarnya adalah aku. Rara.

Baru beberapa bulan kita jadi murid SMP, aku sudah dibully dengan geng tersebut. Yap. Aku tidak bilang ke Jong In, karena ancaman mereka lebih berat dan aku emang tidak ingin Jong khawatir terhadapku. Aku yakin, aku KUAT!

💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮

Awalnya, kita adalah teman sekelompok saat mengerjakan suatu tugas. Dan lama kelamaan kita menjadi sahabat. Ya. Dia Yessi teman yang apa adanya, dan suka membantu tim saat lagi kebingungan.

Suatu saat, Yessi tau jika aku sering dibully oleh geng hits. Dan dia melihat sendiri bagaimana geng tersebut memperlakukanku. Dia geram lihat geng alay tersebut, dan dia marah dan mengancam ke geng itu yang menindas orang tak bersalah.

Pada saat selesai Yessi mengancan dan menantang geng tersebut. Mereka meminta maaf kepadaku atas perlakuan yang selama ini mereka perbuat. Dan beberapa hari setelah permintaan maaf geng tersebut, aku tidak mendapat bully-an lagi.

Yessi kesal dan ingin memarahin Jong, coba saat Jong bilang kalau dia memang tidak ingin berkencan. Seharusnya tidak usah bilang kalau sudah punya pacar, apalagi dia bilang jika pacar itu adalah diriku. Dia tau bagian mana saja yang aku merasakan sakit. Sehingga dia benar-benar ingin memukul Jong.

Saat di kantin, Yessi tak bisa menahan amarah pada Jong, dan aku berusaha sekuat tenaga agar Yessi tidak melakukan apa-apa saat di kantin. Dan pada akhirnya Yessi bisa memendam amarah dan mau mengerti keadaanku gimana.

Aku memang ingin Jong tidak khawatir tentangku, tidak merasa kasian. Karena Jong selalu melihat aku wanita kuat :)

💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮

Akhirnya kelas dua SMP dimulai, dimana fans Jong semakin menggila! Ditambah lagi, aku dan Jong sekelas. Yaa.... Tambah lagi kesabaranku. Tapi sayangnya, aku tak sekelas dengan Yessi. Padahal jika ada apa-apa aku selalu minta tolong Yessi pada saat dikelas.

Saat kita bermain dirumahku, Yessi selalu minta Jong jagain aku, dan aku mengelak. "memangnya aku anak kecil minta dijagain?" dan disaat itulah, Jong mengusap usap rambutku seperti kita sedang berpacaran. Dan disaat itulah, aku merasakan degupan jantungku tak menentu. Aku tak bisa berkata-kata, dan takut jika wajahku memerah. Ku sudahi dan aku pamit ke toilet untuk menenangkan diri.

Kelas dua SMP ini sama halnya dengan saat kelas satu dulu. Bedanya, aku tak sekelas dengan Yessi dan aku sekelas dengan Jong In. Kita berdua semakin dekat karena sekelas, pada saat kelas satu, kita hanya bisa bertemu saat istirahat dan pulang sekolah saja. Dan kelas dua ini, kita menghabiskan waktu bersama-sama terus.

Aku merasa nyaman sekali di dekat Jong, karena dia selalu ingin denganku jika ada tugas kelompok. Ya, walaupun banyak cewek yang iri dengan kedekatanku dengan Jong, tetapi dia selalu berada di pihakku.

💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮

Kelas dua pun, ku lalui dengan kebanyakan senang. Walaupun sedihnya juga banyak, tapi aku tak memikirkan itu. Ku sudah mulai tak memikirkan orang-orang yang iri denganku. Aku tak mau ambil pusing akan hal itu.

Entah kenapa, beberapa hari setelah kelas tiga tetiba Jong In lebih over protektif dan atau mungkin hanyalah firasatku. Tapi ini beda, aku merasakan dia sangat sangat menjagaku walau dikelas atau diluar kelas. Aku menanyakan kenapa dia seperti over protektif, aku tidak boleh kemana-kemana sendiri. Selalu harus dengan Jong atau Yessi.

Ternyata,setelah aku menanyakan akan hal itu. Jong tau kejadian disaat aku dibully pada saat kelas satu. Dia merasa bersalah sekali karena baru tau saat kelas tiga. Yessi tidak tahan dengan kelakuan fans Jong yang terus menggangguku, jika terus terang aku memang terganggu. Tapi aku berusaha menyembunyikan. Tapi akhirnya Jong tau juga, dia marah pada dirinya karena terlalu egois tidak memikirkan keadaanku.

Dan perasaan ini semakin menjadi, aku harus bisa mengontrolnya!

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

"Jangan memendam apapun yang terasa berat, mungkin kamu butuh bercerita pada orang yang kamu anggap percaya" Quote  by Rara :)

No, it's IMpossibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang