Part I

15 1 0
                                    

"Ra, kamu kok diem terus sih daritadi. Ada apa?" tanya Jongin padaku setelah sampai di toko buku.

"eh, enggak jong. Biasa. Kalo ngantuk kan suka diem. Hahaha" jawabku asal karena kaget.

Sambil memegang tanganku, Jongin cepat ingin masuk toko gurama. "dih, alasan yaudah kita masuk temenin aku cari buku. Sekalian kita cari buku dari guru Jongdae."

Entah kenapa aku merasakan, getaran yang hebat. Dan segera melepaskan genggaman Jong dengan pelan, tetapi Jong malah menggenggam tanganku lebih erat lagi. "Ya Allah, cobaan apalagi ini" gumamku dalam hati sambil menutup mataku.

"yaelah, malah nutup mata. Dikira aku kasih surprise apa! Ini di toko buku Ra, gak enak kalo kasih surprise disini! Gak romantis!" Jongin melepaskan tangan dan malah meletakan tangan di belakang leher seakan Jong memelukku dari belakang.

"Jong, plis jangan aneh-aneh. Diliatin tuh, gak enak. Banyak cewek ngira kita ada apa-apa" sambil menyibakkan tangannya Jong

Jong pun pura-pura tak mendengar, dia tetap saja "membawa" Rara dengan cara begitu sambil menyusuri rak-rak buku. Dia merasa cowok keren di toko buku Gurama, karena banyak cewek ngelihatin kemesraan dia dengan Rara.

Segera ku melepaskan tangan Jong, dan aku berpura-pura untuk ingin mencari buku memasak "Jong, aku mau cari buku masak dulu ya lagi pengen masak sama Kyungsoo oppa nih" alasanku tepat!

"lah, Ra temenin aku dulu dong cari buku sejarah yang di rekomendasi sama guru Jongdae" dengan muka aegyo nya dan memelas saat memintaku menemani dia.

Tanpa basa-basi langsungku melangkah pergi meninggalkan Jongin.
"ish, apaan sih uda gede sana cari sendiri. Aku gak bakal ilang, lagian aku juga pengen cari buku masak nih"

Akhirnya, aku terlepas juga. Sebenarnya, aku suka banget saat Jong bertingkah seperti itu. Layaknya orang pacaran. Tapi, risih banget diliatin cewek-cewek di toko buku itu. Segurumbulan cewek juga ada yang melihat dengan amarah, dan mengisyaratkan "tuh cewek gak pantes sama cowok seganteng itu!"

Sebenarnya, aku sudah biasa mendapatkan perlakuan seperti itu. Tapi, di hati terdalam rasanya, "aku gak kenal mereka. Tapi kenapa mereka membenciku? Aku tak melukai mereka. Kenapa mereka seakan ingin membalas dendam?" aku membatin sambil mencari rak buku memasak.

Sambil memilah milah buku masakan yang ingin aku praktekkan sama Kyungsoo oppa, sesekali aku melirik Jongin yang masih kebingungan mencari buku sejarah. Tingkahnya lucu sekali, dia sesekali membuka-buka buku dengan seksama seakan-akan dia tak memperhatikan disekelilingnya bahwa banyak sekali cewek- cewek yang sedang mengintainya.

"eh ada cowok ganteng tuh, gimana ya cara deketinnya?" sering kali aku mendengar pertanyaan itu entah mereka tak sengaja bicara seperti itu atau hanya ingin memanasiku saja. Padahal mereka tahu bahwa Jongin pergi bersamaku, tetapi mereka paling menganggapku "halah, paling itu temennya gak mungkin cowok itu punya pacar buluk seperti itu"

Disaat aku masih asyik dengan buku yang aku baca, tiba-tiba ada tangan yang merangkulku dari belakang. Sontak aku kaget dan benar saja, Jongin melakukan hal itu lagi dan lagi. Para cewek yang dari tadi mengikuti Jongin tiba-tiba kaget dan kecewa karena tahu bahwa Jongin lebih menganggapku sebagai cewek yang dia perlakukan seperti pacar sendiri.

"Jong, kamu uda selese cari bukunya?" tanyaku pada Jong tanpa melihat kearah Jongin. "Uda nih ra, kamu uda selese belum? aku mau makan dari yang kamu masak aja yah! aku gamau makan dari Kyungsoo Hyung masak" Jongin berkata begitu dengan aegyo yang khas sehingga membuatku mencubit pipinya itu!!

"aduuhhh sakit ra, jangan dicubit dong, dicium aja!!" sambil mengusap usap pipinya yang merah karena aku cubit saking gemesnya. "makanya jadi anak jangan sok-sokan aegyo! dicubit gitu aja sakit. Aku gemes tau kalo kamu aegyo terus!"

"hehe iya ampun ra, kamu gemes tapi sayang kan sama aku?" sambil mengulangi aegyonya yang sangat imut, alhasil aku cubit pipinya untuk kedua kalinya dan menghiraukan pertanyaan menjebak itu lalu pergi kearah kasir. "ra, Jong kok ditinggal sih tungguin dong" sambil berkata sedikit kencang tapi tidak teriak karena dia tahu bahwa dirinya berada di toko buku yang suasananya tenang dan tidak berisik. "ayo sini cepet bayar Jong, aku pinjam dulu ya nanti aku bayar dirumah" jawabku seenaknya selalu aku minta bayarin tapi Jongin tidak pernah menolak hehehehehe.

"Jong, ayo ke Yessi aku tau kamu pasti laper kan?" tanyaku yang soktau padahal emang dia lagi laper. Jong kan laper setiap saat. "Engga kok ra, aku gak laper" krucuk..krucuk... tiba-tiba dengar suara lapernya Jongin yang keras sehingga kami berdua tertawa lepas hahahaha :D

💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮

Saat kita berdua didalam bis, rasanya aku mengantuk sekali. Sehingga aku tertidur dengan kepala terbentur bentur ke jendela bis. Jongin yang mengetahui hal itu, dia langsung sigap menyenderkan kepalaku ke bahu dia. Aku yang setengah sadar langsung menurut saja dan kembali melanjutkan tidurku karena emang ngantuk sekali rasanya. Dan jantungku berdegup kencang, semoga Jongin tidak tahu kalau aku deg-degan.. :))

Saat mau sampai di halte bus yang kami akan turun, tiba-tiba Jongin membangunkanku dan ternyata di bis hanya kita berdua saja. Padahal tadi lumayan rame, mungkin karena jarak dari toko buku ke cafe lumayan jauh jadi banyak orang yang sudah turun terlebih dahulu di halte sebelum-sebelumnya. "Tuan putri nyenyak sekali tidurnya, sampe-sampe bajuku banyak ilernya tuh" aku yang kaget segera mengecek wajahku dan baju Jong. Ternyata Jong hanya mengerjaiku saja, dia tertawa lepas melihat tingkahku yang kaget karena dikira aku membuat pulau kapuk dibajunya.

"Jong, tadi barusan aku mimpi indah banget tahu!!! kenapa kamu bangunin sih!! gak sopan!!" Padahal sih gak mimpi apa-apa, soalnya bahu Jong enak sih hihi. "Idih Ra, uda sampai nih nanti kalau gak aku bangunin, kamu badmood. Susah kali balikin singa yang lagi badmood" sambil lari kecil ke depan bis. Memang ya, Jongin sukanya usil banget. Kadang aku sampai badmood gak jelas gara-gara usilnya dia yang sebenarnya bikin ketawa.

💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮

Krincing~ bunyi lonceng ya ditaruh di pintu cafe berbunyi dengan nyaringnya. "Waahhh... Kita liat siapa yang datang, pasangan kekasih dari kecil sampai besar" Yessi menyambutku dan Jongin dengan tertawa lebar. "Ra, kamu tepat banget datengnya. Aku butuh bantuan ini, cafe agak rame tapi gak ada yang jagain adek dirumah. Nanti kalian aku bikinin menu spesial deh" Rengek Yessi yang lagi kewalahan. "Yaudah nanti aku kerumah, tapi aku sama Jong makan dulu ya. Laper ini" langsung ku terima untuk membantu Yessi. Jongin yang memang suka dengan anak kecil pun langsung mengiyakan dengan senang hati. 

No, it's IMpossibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang