Chapter 3

894 77 20
                                    

Sebelumnya

"Hei." Panggil Suga.

"Hm?" Tanya sambil merapikan kotak P3K yang berada di pangkuannya.

"Jangan percaya Wendy. Dia berbo--"

"Aku tau." Potong Rose cepat ketika mengetahui apa yang akan dikatakan calon suami nya itu.

"Kau tau?" Gumam Suga pelan.

"Ya, aku tau. Jika dia benar-benar terluka telah ditinggalkan, ia akan menangis lebih deras dari itu." Ucap Rose. Suga mengerutkan kening, berpikir dari mana wanita ini tau hal itu.

"Kenapa kau bisa tau?" Tanya Suga.

"Kami sesama wanita. Dari matanya aku bisa lihat dia tipe wanita yang cengeng dan emosional. Dan aku? Aku jarang menangis tapi ketika calon suamiku meninggalkanku dulu aku menangis lebih dari itu. Dan aku bisa lihat, tak ada rasa sakit di matanya, dan yang kulihat hanyalah....... Kebohongan dan pencarian simpati." Jelas Rose. Suga mengangguk-angguk.

"Kau memang pantas untuk bersamaku. Kurasa kita bisa jadi partner yang baik." Ucap Suga sambil meng-acak-acak rambut Rose.

"Yeay, kupastikan kau tak akan pernah mengeluh." Balas Rose lalu mereka tertawa bersama. Mungkin diawal mereka tak punya rasa, tapi siapa yang tau takdir akan bermain seperti apa. Benar, bukan?

OooOooO

Chapter 3: Jebakan

OooOooO

Chaeyoung Point Of View [POV]

Kakak itu apa-apaan sih?! Menyalahkan bibi Rose dan menghinanya. Huh, menyebalkan. Tapi aku juga bimbang dengan perasaan ku. Bisa jadi yang dikatakan ibu(Wendy) itu benar kan?!

Tapi aku kenal ayah, ia tak mungkin melakukannya. Bibi Rose juga perempuan yang baik, buktinya dia menyelamatkanku hari itu. Memang, aku baru saja mengenal bibi Rose, tapi dia perempuan yang baik! Aku jamin itu. Tapi jika dipikir-pikir. Daripada aku menghayal seperti orang bodoh begini, lebih baik mengajak bibi dan ayah mencari ice cream.

Skip

"Ayaaaaahhhh!!!" Teriakku. Yah, kuharap orang dirumah tak tuli, hehe.

"Ya, sayang?" Tanya ayah. Aku langsung tersenyum semanis yang kubisa.

"Aku mau ice cream!" Ucapku pada ayah, ia hanya meng-acak-acak rambutku membuatku cemberut.

"Lain kali saja, ya. Kami sibuk." Ucap ayah. Huh? Jawaban macam apa itu.

"Biar aku saja." Ucap seseorang secara tiba-tiba. Aku berbalik dan melihat bibi Rose sedang mengelus-elus kepalaku.

"Apa hobimu adalah mencampuri urusan orang dan mengagetkanku?" Tanya ayah malas. Bisa kulihat bibi Rose mendengus lalu menatap ayah malas.

"Aku tidak sebodoh itu sampai mempunyai hobi yang tak bermutu." Ucap bibi Rose. Hei ayolah, aku disini bukan untuk menonton pertengkaran mereka. Dengan cepat aku menarik tangan bibi Rose keluar lalu kami membeli ice cream.

Skip

Rose's Point Of View [POV]

"Sayang, mau rasa apa?" Tanyaku. Ia langsung menunjuk ice cream vanilla dengan chococips, aku mengangguk lalu membayarnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 03, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mother for my daughter ||SugaRose||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang