Jinyoung menangkap keberadaan sebuah novel yang tidak asing baginya disorongkan kearahnya yang tengah menikmati sarapan pagi. Jinyoung mengangkat pandangannya saat Jihoon, sipelaku penyodoran novel tengah menarik kursi didepan Jinyoung.
"Kau menyelesaikannya?" Tanya Jinyoung.
Jihoon bersedekap dihadapan adik tirinya. Ia mengangguk namun tatapannya tidak menjauh dari sosok yang tengah menyantap makanannya. Jinyoung yang ditatapi seperti itu hanya tersenyum, lebih tepatnya menyeringai. "Bagaimana menurutmu?"
"Novelmu benar-benar mengerikan Syaoran." Jihoon menyebutkan nama Jepang adik tirinya. Jinyoung hanya mengedikkan bahunya.
"Pada dasarnya novel adalah sebuah fiksi meskipun berangkat dari kisah yang kuambil langsung dari milikmu Jiggly." balas Jinyoung. "Tapi alurnya sepenunuhnya milikku."
"Bagaimana bisa kau menuliskan plot seperti itu?" onyx tajam Jinyoung menatap Jihoon tanpa berkedip selama tiga detik pertama, lalu ia menjatuhkan tatapannya pada croissant dan scrambled egg dipiringnya. Menggunakan garpu untuk menusuk telur dan memasukkannya kedalam mulutnya, membiarkan Jihoon menunggu untuk sesaat.
"Karena kau selalu menjadi bagian dari setiap imajinasi liarku Jiggly. " setiap kali mereka berbicara serius maka kedua kakak beradik tidak sedarah ini akan menggunakan panggilan Syaoran dan Jiggly. Tidak ada alasan khusus, hanya sebuah kebiasaan.
"Kau bercinta denganku disana Syaoran, twice," ungkap Jihoon.
"Hanya disana" Jinyoung menganggukkan dagunya kearah novel berjudul Innocent Zhi karangannya.
"Dan kau berharap aku memerankan Lee Zhixun?" Tanya Jihoon. "Kau ingin melihatku beradegan ranjang dengan actor yang memerankan dirimu?"
Tangan tak kasat mata seolah menampar pipi Jinyoung begitu keras. Sebuah seringaian terbentuk dibibir Jihoon ketika menyadari ekspresi keras yang muncul diwajah adiknya itu.
"Jiggly..."
"Kau bahkan menambahkan adegan making out diriku dan Edward Park. For your information I never making out or making love with him" ujar Jihoon.
"Imajinasimuㅡ terlalu liar darling," Jihoon memiringkan kepalanya dengan sebuah seringai cantik yang biasa ditunjukkannya diatas ranjang.
"Kauㅡ" Jihoon beranjak dari kursinya. Ia memutari meja dan berdiri disamping Jihoon. Meraih puncak kepala Jinyoung yang berbalut beani untuk dikecup lembut.
Lalu bibirnya mencari keberadaan telinga Jinyoung untuk dibisiki. "Berdoalah aku tidak lulus casting, darling"
Jihoon menegakkan tubuhnya dan mengedip kecil kearah Jinyoung yang memucat. Kenapa ia bisa tidak memikirkan sejauh ini? Matanya mengikuti punggung mungil Jihoon yang melangkah menjauh dan menghilang dilorong menuju pintu depan.
"Damn it," umpatnya lalu mencampakkan garpu keatas piring yang menimbulkan dentingan yang begitu keras.
.
.
Jihoon keluar dari van miliknya ditemani oleh Jisung sang manajer. Hari ini adalah jadwal casting. Casting akan dilangsungkan di gedung Hwang Production.
Saat Jihoon menjejakkan kakinya digedung Hwang Production, beberapa staf tampak memperhatikannya. Siapa yang tidak mengenal Jihoon? Baru seminggu lalu ia menerima penghargaan sebagai pemeran web drama terbaik untuk tahun keduanya. Jihoon juga dinobatkan sebagai model CF terbaik maka tak heran jika kemunculannya begitu menarik perhatian.
"Annyeonghasseo," sapa Jihoon ramah pada beberapa staf yang tidak asing karena ia sempat beberapa kali bekerja dengan Hwang production, untuk beberapa proyek web drama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Innocent Zhi [ Panwink ] - remake
FanficDi layar kaca Jihoon adalah sosok yang dikenal innocent dan cute layaknya bocah baru beranjak remaja. Namun dibalik itu semua tersembunyi jiwa penggoda Cleopatra. Maka tak heran jika sosok Guanlin yang telah beristripun sanggup dibuat mengalami Dile...