Who Is Next? Part 5

22 8 8
                                    

"Jalan-jalan?" perkataan yg lebih seperti pertanyaan itu meluncur begitu saja,sambil melangkah ke ruang tengah.

"Ya seperti itu lah,aku rasa kau juga sedang bosan,,hmmm tp apa kau memang tidak ada acara?" Junho,setelah pria sipit ini datang ke rumahnya untuk mengajak hmmm teman mungkin.

Yaaaa ternyata Junho datang ingin mengajak Sadam hang out,semacam pergi menikmati waktu luang bersama teman dan tentu dengan tujuan Junho yg belum diketahuinya.

"Aku tidak punya jadwal acara apapun dan ya kau benar,hari ini sedikit membosankan bagiku" sambil duduk di single sofa yang bersebrangan dengan Junho. "Kau seperti bisa membaca pikiran Junho ssi" sambil tertawa pelan.

"Ya anggap saja itu kemampuanku dan apa kau menyukainya?,maksudku dia" tunjuknya ke sebuah objek di sudut ruangan dekat dari mereka duduk.

"Ah tentu,aku suka bunga,terkadang aku mampir dan membelinya untuk di apartementku,yaa aroma bunga sangat menyenangkan" sambil tersenyum dan berjalan menuju sudut ruangan,Sadam meletakkan bunga itu di dalam vas kaca transparan yang simple,ditambah bunga cantik berwarna putih menambah kesan elegan ruangan itu.

Ternyata yang dibawa Junho itu bunga,,Junho bingung ia harus membawakan apa sa'at berkunjung,seketika ia teringat bunga dan membelinya saja,toh tidak ada salahnya juga kan.

"Baiklah kau mau minum apa Junho ssi?" Sadam membalikan perhatiaanya ke tempat Junho,ingat kalau Junho itu tamu.

"Tidak usah,aku baru menikmati sarapan pagi,jadi yaa begitulah" ujarnya tersenyum dan Sadam hanya mengangguk mengerti.

"Baiklah,kalau begitu aku ganti baju,sepertinya kau harus menunggu sebentar Junho ssi" Junho hanya tersenyum simpul sambil melihat punggung itu berjalan menuju kamar.
.
.
.
.
.

Junho melihat apartement yang ditinggali Sadam,tidak terlalu mewah,dengan warna putih sebagai warna yang mendominasi,terkesan simple tp cukup elegan,letaknya cukup strategis.

Junho menatap dinding yg dihiasi 2 foto berukuran cukup besar sepertinya itu foto orang tuanya,lalu ada beberapa foto lainnya yg di pajang di atas meja dengan beberapa aksesoris sebagai pajangan.Ada foto bersama seseorang yg Junho ingat bernama Baekhyun,tidak hanya dengan Baekhyun tp beberapa pria dan wanita  sepertinya rekan medisnya,lalu pandangannya berhenti sa'at menemukan sebuah foto,terlihat dua orang namja sedang tersenyum ceria.

Di dalam foto itu salah satunya Junho mengenali orang itu dan orang disebelahnya,namja yang sedikit lebih tinggi bahkan mungkin lebih besar melihat proporsi badannya.

"Sadam dengan siapa?" junho bergumam sambil menatap foto itu,lalu getaran di kantung celananya membuatnya berhenti memandangi.

"Hallo hyung" sapanya setelah memjawab panggilan telpon dari seseorang.
"............"
"Ne,aku sedang menunggunya ganti baju,,iya aku tau,aku akan lakukan apapun demi menjaganya,tak akan kubiarkan ada yang mengganggunya"  ucapnya dengan serius.Sepertinya orang itu menyuruh Junho menjaga Sadam dengan baik.

"Ok"

Setelah percakapannya dengan orang tadi,Junho kembali memandangi foto itu.

"Siapa pria ini?"
"Mungkinkah dia-"

Cklek.

Belum sempat melanjutkan kalimatnya Junho mendengar suara pintu,lalu melihat seseorang dengan posisi memunggunginya.
Sudah pasti itu Sadam,lalu Sadam berbalik dan melihat Junho yang menatapnya dari atas hingga bawah,bahkan ia terdiam beberapa detik.

"Junho ssi,apa ada yang salah dengan penampilanku" Sadam bertanya sa'at melihat Junho memandanginya seperti itu."Tidak sih,justru kau terlihat..Keren,karena jujur saja,aku melihatmu seperti tidak percaya kau seorang Dokter" ucapnya sambil tersenyum.
Bagaimana tidak melihat penampilan Sadam memakai kemeja oversize berwarna biru tua bercampur hitam dengan motif kotak - kotak,membiarkan kancingnya terlepas membuatnya seperti memakai long coat,dengan kaos putih dengan motif simple didalamnya,kaki panjangnya di balut jeans lalu tambahan sneakers hitam putih,rambut yang ditata simple membuat penampilannya fresh.Kau tidak akan tau kalau ternyata dia adalah Dokter.

"Penampilanmu seperti pelajar saja,sungguh kalau aku tidak tau kau seorang Dokter aku sudah tertipu" ujarnya lagi yang dibalas senyuman.

"Aku sudah sering dengar sih,aku pikir profesi tidak harus menghalangimu untuk berpenampilan keren,aku suka fashion jadi begitulah" ujarnya sambil tersenyum.

"Kau benar,selera kita sama berarti dan sepertinya kita sudah bisa berangkat sekarang"

------------------------------------------

Di sisi lain.


"Nichkhun hyung" panggilan itu membuat seorang pria yg ingin membuka kulkas menoleh sebentar melihat seorang namja berjalan menghampirinya.

"Aku tidak melihat Junho hyung,bukankah dia bilang dia tidak ada jadwal hari ini,tp dia tidak ada sepagi ini" ungkapnya setelah sampai,namja yg di panggil hyung tadi hanya tersenyum.

"Ini kan hari libur,bukan berarti harus berada di rumah seharian,dia bilang dia pergi dengan seseorang"Nichkhun berjalan menuju ruang tengah dan duduk di single sofa,namja td mengikutinya.

"Tapi kan hyung sepagi ini,jarang sekali dia pergi sepagi ini" ucapnya lalu menatap hyungnya.

"Ya kalau dengan Sadam apakah masih aneh bagimu" Nichkhun berucap dengan santai sambil menikmati acara televisi.

"Oh dengan Sa.....Whaaaat? Dengan Sadam?" Namja tadi berteriak kaget setelahnya sebelumnya tidak menyadari,lemot ck.

Nichkhun tidak terkejut,sepertinya ini mulai menarik.

"Kau mengizinkankannya hyung?" Tanyanya heran kenapa hyungnya ini mengizinkan Junho dekat dengan Sadam yg notabenenya manusia incaran mereka.

Nichkhun terdiam sebentar.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Masuk"

Seorang wanita masuk berjalan menghampiri seorang pria tampan yang sedang melihat sesuatu di layar monitornya.

"Ini beberapa berkas yang harus ditanda tangani Presdir"
wanita td menyerahkan beberapa dokumen yang ia bawa."Letakkan saja setelah makan siang kau bisa mengambilnya" ucapnya masih memandangi layar monitornya.

"Baik,kalau begitu saya permisi" setelah mendapat anggukan wanita tadi meninggalkan ruangan itu.

"Apa sudah ditemukan?" Wajah angkuh terkesan dingin itu memandang datar monitor di depannya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sebuah mobil Audi hitam berjalan dengan kecepatan sedang membelah jalanan kota Seoul yang cukup ramai,mengingat ini akhir pekan.

"Jadi apa kau sudah bekerja Junho ssi?"

"Aku mahasiswa jurusan seni dan musik di Kyunghee"

"Sungguh? Waah kau pasti bisa bermain alat musik kan" ujar Sadam seperti semangat dengan obrolan ini.

"Tentu,itu sudah hobiku" ujarnya santai.

"Wah itu keren,musik itu menyenangkan".

Didalam sebuah gedung dengan arsitek retro khas eropa,bisa dibilang ini menyerupai kastil walau ukurannya lebih kecil,seorang pria berjalan di lorong,lalu berbelok ke kiri dan berhenti di sebuah pintu besar yang kokoh lalu mengetuknya.


"Masuk"

"Kau memangilku,




Siwon hyung"



--------------------------- ---------------------------------

Tadaaaa i'm back,ada yang masih berminat baca karyaku ngga?
Kalo gak ya gpp
kalo iya bagus hehehe

Maaf banget sebelumnya lama banget up nya yaaa ada beberapa kendala

Oh ya ada yang penasaran ending chapt sebelumnya?
Di chapt ini emang pendek,tadinya mau bikin panjang tp karena waktu ga cukup jd yaaaa,,,,maaf banget kalo kurang.

Maaf kalo typo nya banyak dan kurang menarik,serous ini karna waktu jd pendek.

Vote dan komennya dibutuhkan.




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 04, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Who Is Next? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang