Merasakan Kecemburuan

26 4 2
                                    

    Ntah kenapa akhir-akhir ini  aku sering sensi kepadanya, hanya gara-gara dia sllu mengobrol sama teman perempuannya. Padahal aku bukan siapa-siapa nya  hanya sebatas teman.
Teng,,,,teng ,,, Bel masuk pun berbunyi .
Pada saat pembelajaran di mulai tiba-tiba saja.

"Assalamualaikum". Sambil mengetukan pintu.
"Wa'alaikumsalam". Jawab serentak Anak

   Masuklah seorang perempuan, dan sesegera mencium tangan sang guru.

"Maaf bu ganggu!, Mw ada perlu sama izar." Pintanya.
"Oh izar ,silahkan keluar zar". Jawab guru tersebut.

    Beberapa menit , izarpun memasuki kelasnya dengan ekspresi bahagia.

"Kenapa zar senyum-senyum sendiri".
"Hehee , ga bu!.
"Wah seperti nya izar sedang jatuh hati ketika memasuki kelas". Rayunya.
" Bu jangan gitu". Selang pembicaraan sang murid.
" Kenapa memang?ibu salah ya?" Tawanya.
" Shuttt bu, si lulunya nanti cemburu".
"Apaan ko jadi lulu ". Tatapan sinis.

   Kecemburuan pun mulai terasa di benak hatiku.
Bel istirahat berbunyi. Teng,,teng.

" Hai,lu?". Sapaannya.
"Iya ? ". Muka cemberut.
"Ciee ngambek nih ya, tenang lu tadi tuh bukan siapa-siapa ko cuman tetangga doang." Penjelasan nya.
"Ih , nyelow aja kali. Kenapa harus menjelaskan kan aku tidak memintanya."
" Ga papa, tetapi raut wajah kamu itu terlihat menginginkan tau bahwa tadi itu siapa. Padahal bilang aja si kalau cemburu ,malahan aku seneng". Rayunya.
" Ih geer banget si luh".
" Yaudah geh ga papa kalau masih ga mau mengakuinya".
" Njrtt,banyak banget si cewe nya".grutuknya dalam hati.

     Ketika pulang sekolah, tiba-tiba saja..

" Brugg,," suara jatuhannya buku.
" Eh maaf vit, gw ga sengaja ". Maafnya kepada cewe tersebut.
   
     Perbincangan mereka pun sangat asik setelah izar membereskan buku yang tidak sengaja ia jatuhkan.
Pada saat itu aku melihatnya dari belakang pintu , ntah kenapa hati aku begitu kesal, dan marah.

"Hey , masa ngambek lagi" . Rayunya.
" Ih geer banget si" .dengan kata-kata yang cuek.
" Yakin ga cemburu ".
" Yakin lah , ga berhak kali untuk cemburu ada hubungan juga ga?".
" Berhak ko kan lulu bentar lagi juga jadi milik izar". Tawanya.

   Tidak berkata apapun , lulu langsung meninggalkannya.

" Lu". Teriaknya.
" Apa lagi?".
" Bareng kebawahnya". Pintanya.

    Perbincangan demi perbincangan, ditengah perjalanan jalan kaki
****
"Eh, kamu haus ga?".
" Kenapa memang so perhatian banget".
" Dih ya,ditawarin baik-baiknya".
" Zzz, iya ini geh maubeli es".
" Yaudah bareng aja".
***
Kemudian,,,

" Nih bu uangnya sama yang ini ya bu". Menunjuk arah aku .
" Ga usah , nih bu". Menyodorkan uangku.
" Ga usah neng, udah di bayarkan oleh pacarnya". Tawaan si penjual.
" Ibu, apa apaan bukan pacar cuman teman".
" Iya neng, teman hidup ya". Rayuannya.
" Ah ibu bisa saja". Ucap izar.
" Si neng sama si aa tidak mau mengakuinya tidak boleh gitu".
" Doakan saja bu". Tawanya.
" Udah ish ya, makasih bu".

Aku dan izar pun sesegera ke depan untuk menyetop mobil angkutan umum. Karna arah pulang kita tidak searah .
***
" Hey bukan cepat pulang , noh mobil angkutan umum labuan udah ada".
"Ga papa,aku masih mau nunggu kamu. Biar kamu aja yang duluan ". Senyumannya.
" Yaudah geh".

    Rasa cemburu dan cinta itu datangnya dari mana saja, kapan saja, dan dimana pun kita berada.
Pepatah mengakatakan si " Cemburu tanda Cinta".

Ketika Memulai PercintaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang