jejak kaki tertapak di permukaan hati.
terhimpit rindu yang tak seberapa.
walau sebenarnya tumpukan luka tak dapat tersapu seluruhnya.
setitik benci melekat di dinding nurani.
membekas layaknya tato di lengan algojo.
diantara hujan debu itu,
terlintas satu kisah haru.
yang sampai kapan tak dapat dipisahkan.
hati berlari menuju ketidak pastian.
yang terombang-ambing
di tengah kerinduan yang tak beralasan.
biarlah ini jadi suatu kejujuran
supaya tak ada lagi kemunafikan.
biarkan rindu itu datang.
jangan halangi dan jangan hampiri. tapi
cukup jalani dan nikmati.
dan tak terasa kamu menjadi satu
dari jutaaan rindu yg telah terlewati.
sekian trimakasih.
