Part 2 (End)
"Aku merindukanmu, Sehun."
Luhan semakin erat memeluk bingkai foto itu. Dadanya sesak. Sungguh ia menyesal melakukan itu. Tapi ia juga tak mungkin berpikir egois. Membiarkan Kyungsoo hidup dengan depresinya. Tetapi saat mengingat betapa tersiksanya Sehun hidup bersama Kyungsoo, membuat Luhan makin terluka. Sehun selalu mengutarakan keluh kesahnya saat Kyungsoo mengekangnya. Selalu melarangnya ini dan itu. Sehun bilang ia akan lebih nyaman saat tak di rumah. Ia merasa bebas saat bisa mengobrol dan bermain bersama teman-temannya termasuk Luhan. Mengingat lagi betapa sedihnya Luhan saat Sehun hanya mengenalnya sebagai teman. Hatinya terkoyak.
"Sehun-ah.. sedang apa kau sekarang? Apa kau baik-baik saja? Apa kau makan dengan baik?"
Dan pagi ini, Sehun terbangun karena seseorang memanggil namanya. Bukan. Suara ini bukan suara Kyungsoo. Sehun mengenali suara ini. Kai. Ya, Kai.
"Sehun! Sehun-ah!"
Sehun lalu berlari menuju jendela. Sempat ia akan terjatuh. Ia terhuyung. Karena tiba-tiba saja kepalanya terasa pusing. Mungkin karena sejak kemarin ia tak makan apapun. Bahkan di lantai masih berceceran nasi, ayam goreng dan pecahan piring bekas semalam. Sangat kotor.
"Sehun! Hya, Sehun!"
Sehun melihat Kai datang bersama Yugyeom. Sahabat-sahabat sejak sekolah SMP. Mereka berteriak dari luar pagar.
Tapi tunggu! Apakah Kai dan Yugyeom tau tentang siapa Sehun sebenarnya? Jawabannya, iya. Kecuali Yugyeom. Sehun dan Kai adalah sahabat sejak kecil. Kai tahu tentang apa yang dialami oleh Sehun dari Luhan. Luhan memintanya tetap dekat Sehun dan meminta Kai untuk menjaga Sehun. Sedang Yugyeom. Namja itu tak tahu apapun karena ia adalah sahabat Kai. Yugyeom mengenal Sehun dari Kai sejak Sehun tinggal bersama Kyungsoo. Tapi semenjak masalah ini semakin rumit, akhirnya Kai menceritakan semuanya pada Yugyeom. Yugyeom tentu saja terkejut dengan itu.
"Kai-ya! Yugyeom-ah!" teriak Sehun dari dalam kamar. Entah itu akan terdengar atau tidak.
Brakk!
Terdengar dobrakan keras pintu. Ya, Kyungsoo akhirnya keluar rumah. Dengan wajah penuh amarah, Kyungsoo menemui Kai dan Yugyeom. Dari dalam kamar, Sehun sangat khawatir.
"Pergi dari sini!" bentak Kyungsoo.
"Kyungsoo Hyung, biarkan kami bertemu Sehun. Sebentar saja, Hyung!" Kai.
"Sehun tak bisa diganggu. Dia sedang istirahat!"
"Tapi Hyung-"
"Aku bilang pergi! Atau kalian tak akan pernah bisa melihat Sehun lagi!"
Kemudian Kyungsoo pergi meninggalkan Kai dan Yugyeom yang tak mampu lagi berbuat apapun. Menutup pintu rumah dengan membantingnya kasar. Kai dan Yugyeom saling tatap. Usaha mereka bertemu Sehun gagal lagi. Tak lama datanglah sosok Luhan yang ternyata sejak tadi bersembunyi.
"Maaf, Hyung.." Kai dan Yugyeom.
"Tak apa. Kita coba lain kali. Maaf aku merepotkan kalian.."
Ketiga pemuda itu menatap rumah berlantai dua yang ditinggali Sehun dan Kyungsoo. Berjalan perlahan meninggalkan rumah itu. Wajah-wajah itu penuh kecewa. Inginnya mereka untuk bertemu Sehun hari ini gagal lagi. Sungguh mereka ingin bertemu dengan Sehun, meskipun sebentar saja.
"Hyuuung!!! Luhan Hyung!!!"
Dari dalam kamar Sehun terus berteriak memanggil Luhan. Menggedor-gedor jendela berharap Luhan dan dua sahabatnya itu melihat ke arahnya. Air mata anak itu pun juga sudah mengalir. Ia merindukan kakaknya. Sangat rindu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Answer Me (Sequel: Tell Me)
FanficPreview: "Aku merindukanmu, Sehun." -Luhan- "Aku bilang pergi!! Atau kalian tak akan pernah bisa melihat Sehun lagi!!" -Kyungsoo- "Biar saja!! Aku lebih baik mati dari pada tersiksa hidup denganmu!!" -Sehun- ••• Answer Me (Sequel: Tell Me) Cast: •Oh...