Hari ini seperti biasa, Suho yang bangun terlebih dulu pagi ini dan menemukan dorm yang berantakan akibat ulah Magnae yang melakukan movie marathon semalam. 'Huh, kapan mereka belajar bertanggung jawab?' Batin Suho. Tanpa pikir panjang Suho langsung merapikan ruang tengah ini.
"Suho, aku ingin berbicara," panggil Kris keluar dari kamarnya.
"Eoh, wae Kris?"
"Jangan disini, dikamarmu ada Sehun?"
"Eum, ani, mungkin dia tidur di kamar Tao," Suho menjawab.
"Baiklah, dikamarmu saja."
Kedua leader ini terlibat percakapan yang serius. Kris dengan wajah getir dan putus asanya, sedang Suho dengan wajahnya yang sudah dipenuhi air mata.
"Andwae Kris, andwae," Suho kembali berujar, bulir air matanya semakin deras berjatuhan.
"Aku tak bisa lagi, Suho-ya. Mereka memainkan aku seperti boneka, tidakkah kau tau itu? Aku merasa sakit. Kau, Kyungsoo, dan Luhan boleh berakting, mengapa aku tidak?"
"Tapi, Kris, setidaknya jangan mengajukan gugatan pada management, jangan putuskan kontrak."
"Aku tidak bisa, aku sudah tidak tahan. Aku disini untuk memberi tahumu, karna kau leader-nya dan karna kau sahabatku. Kumohon, jangan halangi aku untuk bebas," Wajah Kris semakin menunjukkan kefrustasiannya.
Kris berusaha untuk tidak menangis, tapi pertahanannya hancur. Air mata mengalir dari matanya yang terlihat sendu, membasahi wajah tampannya yang kini sudah tak karuan. Pada akhirnya, Suho hanya bisa pasrah dengan keputusan Kris. Ia mengangguk, menerima keputusan sahabatnya ini, dan mereka memeluk satu sama lain.
~oOo~
Matahari berada di atas kepala, berusaha menunjukkan pada dunia bahwa ialah yang terhebat. Dibawahnya, semua manusia beraktifitas, tak terkecuali seorang Kris yang baru saja keluar dari pengadilan Seoul. Terik matahari tak membuatnya mengurungkan niat untuk bebas. Banyak paparazi berkumpul disana, mencari tahu apa yang dilakukan seorang Kris EXO di pengadilan. Rumor pun bermunculan. Kris menjadi bungkam, management yang sudah menerima complaint dari Kris, tak menyangka bahwa Kris akan bertindak sejauh ini.
"Berikan iphone dan android kalian padaku! Cepat!"
"Mau kau apakan, noona?" Tanya Chanyeol tak mengerti.
"Sudah, berikan saja padaku. Cepat!" Semua member segera memberikan gadget mereka pada staff agency itu. Baekhyun yang berada di ruangan lain gedung agency itu berlari menuju ruangan dimana kawannya berada.
"Ya! Kenapa kalian meng-unfollow Kris hyung? Kalian sedang bermain apa?" Tanya Baekhyun tiba-tiba setelah ia membuka pintu.
"Apa? Kami tidak melakukannya Baek-ah," tutur Lay yang diikuti anggukan oleh yang lain, "noona, apa ini alasan kau mengambil gadget kami?"
"Ne," semua member terkejut, "sekarang, Baek-ah, berikan ipad, iphone, dan androidmu padaku."
"Aku meninggalkannya di dorm, noona," jawab Baekhyun berbohong tetapi tanpa ragu.
"Lalu, bagaimana bisa kau mengetahui semua ini?"
"Aku tadi meminjam laptop Heechul hyung," Baekhyun kembali berbohong. Staff agency yang mereka panggil noona itu tidak tahan, ia mengetahui Kebohongan Baekhyun dan menamparnya.
~oOo~
Aku tak bisa melakukan apapun, mereka mengancamku jika aku melawan. Aku merasa bodoh menjadi hyung untuk mereka, aku merasa bodoh menjadi leader, Baekhyun di tampar, tapi aku tak bisa melakukan apapun.