Falling For Demon

14.2K 526 11
                                    

"azriel!!!"
"I've been sleeping a thousand years it seems"
"only you are the life among the dead"
"Don't let me die here!"

"i'm sorry emma, my love!"

"i'm sorry emma, my love!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

Emma mengerjap, menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam netra indahnya. Peluh membuat dahi dan sebagian lehernya mengkilap, dan entah mengapa air bening mengalir dari matanya. Menangiskah ia? Emma menggeleng lemah berusaha membuat tubuhnya bergerak duduk dan memeluk lututnya. Mimpi itu terus datang, yang sayangnya tak dapat emma ingat ketika pagi menjelang dan membangunkan tidur indahnya.

"sleeping beauty sudah bangun huh?" terdengar alex membuka pintu dengan senyum ceria yang selalu ditunjukan tiap hari. Berbeda dengan dirinya, emma bukanlah wanita periang dan suka menolong seperti kebanyakan orang, ia cenderung menutup diri.

"kau lebih menyukai tidur dari pada bekerja emma" emma tersenyum sinis, mungkin benar. Wanita itu lebih nyaman dialam bawah sadar dengan segala lamunan dan khayalannya dari pada harus menghadapi dunia luar, sosiopat atau semacamnya emma tidak perduli.

"ayolah adik kecil, setidaknya bantu aku hari ini" emma mengangguk malas lalu mengekor pria itu keluar kamar yang rasanya tak ingin ia tinggalkan.

Gdynia, polandia...
Kota dengan sebagian besar mata pencahariannya adalah nelayan, tempat lahir dan tumbuh emma dan kakaknya. Setelah kepergian orang tua mereka ketika emma balita, alex menafkahi emma dengan menjadi nelayan disebuah kapal milik temannya.

"kau akan pergi lagi?" emma yang sedang meletakkan barang-barang alex akhirnya mengeluarkan suara, wanita yang semula dianggap orang-orang bisu itu sebenarnya tak ingin berbasa-basi jika bukan sesuatu yang penting.

Alex menghela nafas, membuka topi kerucut yang biasa ia gunakan ketika dikapal. "aku akan kembali, seperti biasa" ia mengacak rambut hitam legam emma. Alex menyipit, ketika melihat lingkar hitam atau tepatnya kantung mata.

"kau tidur lebih dari 12 jam tapi matamu..."

"aku tahu, entahlah!" emma menaikan bahu acuh, ia sendiri tak mengerti dirinya masih mengantuk hingga saat ini.

"kau memang sleeping beauty"

"aku tidak cantik kak" elak emma sambil meremas dress floral yang menutupi tubuh hingga bawah lututnya. Alex tersenyum miring lalu mengecup kening emma dan berlalu pergi sebelum pamit kepada adik perempuannya itu.

Emma melambaikan tangan setelah kapal besar itu menjauhi dermaga, ia berbalik dan berjalan kaki menuju rumah.

Rumah kayu dan segala perabot yang telah usang menjadi pemandangan indah bagi emma, ia merebahkan diri diranjang nan empuk setelah membuka kunciran dirambutnya.

Emma menghela nafas lega menutup mata dan melebarkan tangannya diatas ranjang, bibir berwarna peach itu nampak merekah walau tanpa lipstik atau pelembap apapun. Emma hanya gadis desa biasa yang jauh dari kata make up, namun bagi sesiapapun yang melihat bulu mata lentik dan alis yang nampak diukir tersebut akan terheran.

Heart Of Demon (Azazel) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang