Lawan Hawa Nafsu dan Bersabarlah di Atas Kebenaran

3K 188 1
                                    

💎 Asy-Syaikh Shalih al-Fauzan hafizhahullah mengatakan,

"Selisihilah hawa nafsumu, karena hawa nafsu membutakan dan menulikan. Allah Ta'ala berfirman,

بَلِ اتَّبَعَ الَّذِينَ ظَلَمُوا أَهْوَاءَهُم بِغَيْرِ عِلْمٍ ۖ
"Tetapi orang-orang yang zalim mengikuti hawa nafsunya tanpa ilmu pengetahuan." (Ar-Rum: 29)

Allah Ta'ala juga berfirman,
ُ وَلَا تَتَّبِعِ الْهَوَىٰ فَيُضِلَّكَ عَن سَبِيلِ اللَّهِ ۚ
"Dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu hingga hawa nafsumu menyesatkanmu dari jalan Allah." (Shad:26)

Jadi wajib bagimu untuk menyelisihi hawa nafsu dan mengikuti kebenaran apabila engkau menginginkan keselamatan untuk dirimu.

Perhatikanlah kesudahan (berbagai perkara). Bila sesuatu itu lezat (nikmat) di masa ini, namun akibatnya jelek, tinggalkanlah. Namun bila sebaliknya, (jika) sesuatu itu berat menyulitkan di masa sekarang ini, namun akibatnya terpuji, hendaknya engkau melakukannya/berpegang dengannya. Bersabarlah menghadapi kesulitan tersebut. Ini adalah kenyataannya. Oleh karena itu mereka (penyair Arab) mengatakan
من طل العلا من غير كد فقد أضاع العمر في طلب المحال

"Barangsiapa mencari kemuliaan tanpa mau bekerja keras, sungguh ia telah menyia-nyiakan umurnya mencari sesuatu yang mustahil."(1)

Yang lainnya juga mengatakan,
ولا تحسبن المجد أمرا أنت آكله لن تبلغ المجد حتى تعلق الصبر

"Jangan pernah engkau menyangka bahwa kemuliaan itu adalah kurma yang bisa engkau makan.
Engkau tidak akan meraih kemulian hingga engkau bergantung pada kesabaran."

📚 Syarh Manzhumatil Adab asy-Syar'iyyah karya al-Imam Muhammad bin Abdilqawi al-Mardawi (38/38)

t.me/majalahqonitah

(1) sebagian mengatakan ini adalah syair al-Imam asy-Syafi'i rahimahullah dan dikatakan milik Abuth Thayyib al-Mutanabbi. Wallahu a'lam.

🌺🌺🌺Apa yang Penting?

Asy-Syaikh Muhammad bin Umar Bazmul hafizhahullah mengatakan,

"Bukanlah yang penting itu aku ridha kepadamu. Dan tidak penting engkau ridha kepadaku. Tidak penting mereka(orang-orang) ridha kepadaku dan kalian.

Yang penting adalah Allah meridhai aku, engkau, dan mereka.

Inilah yang penting.

Karena bila Allah meridhaimu, Allah akan menjadikan mereka ridha kepadamu."

t.me/majalahqonitah

Goresan NasehatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang