Happy reading~~~
Changmin baru saja turun dari mobil ibunya, ia tersenyum lebar kearah jaejoong yang baru membuka pintu mobilnya.
" kajja kajja !! Chwang bisa telat eomma !" Seru changmin dengan penuh semangat, balita berusia empat tahun itu berlari dengan bersenandung ceria menuju kelasnya, ia sangat senang saat bisa bersekolah di taman kanak-kanak, itu impiannya sejak tahun lalu.
Jaejoong terkekeh melihat tingkah anaknya, ia pun segera mengikuti langkah putranya sambil sesekali memperhatikan bangunan taman kanak-kanak yang sangat elit di pusat kota seoul, changmin harus mendapatkan tempat menimba ilmu yang terbaik.
" hati-hati chwang, kau bisa jatuh nak !" Teriak jaejoong mengingatkan changmin yang terus berlari menghampiri sekumpulan anak balita lainnya yang tengah bermain ayunan.
Changmin mengindahkan ibunya, ia sangat senang pagi ini karena ia bisa bertemu dengan salah satu teman barunya yang baik di sekolah.
" hai taem.." Sapa changmin dengan ceria.
Anak bernama taem atau Lee taemin itu mengalihkan perhatiannya, menatap Changmin yang berdiri di samping tempatnya duduk diayunan.
" halo chwang, apa hari ini kau diantar eommamu ?" Taemin celingukan mencari sosok ibu dari temannya yang sangat baik menurut cerita changmin kemarin.
Changmin tersenyum lebar, menunjuk jaejoong yang berdiri tak jauh darinya. " itu eommaku, dia sangat cantik dan pintar memasak." Sahutnya dengan bangga.
Taemin turun dari ayunan, menyentuh lengan changmin yang cukup terkejut karena tindakannya. " ayo kita menemui eommamu, aku ingin meminta makanan dari eommamu.. " Pekik taemin dengan semangat, menarik lengan changmin untuk berlari bersamanya menghampiri jaejoong yang tampak bahagia melihat putranya mempunyai teman di sekolahnya.
" yackk !! Asal Jangan meminta jatah bekalku ya." Protes changmin yang khawatir taemin akan meminta jatah bekalnya dari ibunya.
Taemin melotot tajam pada changmin yang berlari di sampingnya. " tentu saja tidak, kau ini pelit ya." Gerutu taemin dengan ekspresi menggemaskan.
" hehehe !!" Changmin terkekeh malu, ia sudah berburuk sangka pada teman barunya, itu memalukan sekali.
Yunho duduk tegak di kursinya, melipat kedua tangannya di depan dada, ekspresi wajahnya tidak bersahabat pagi itu hingga membuat heechul sang wakil presdir kesal di buatnya.
" jangan berekspresi seperti itu, kau bisa membuat klien baru kita ketakutan nanti." Tegur heechul dengan suara rendah dan tajam di telinga putranya.
Rapat baru saja di mulai namun yunho sungguh ingin segera pergi dari tempat itu, amarahnya terpancing melihat choi seunghyun lah klien baru perusahaannya.
Yunho mengabaikan teguran ibunya, rasanya ia masih dendam dengan namja brengsek yang sudah menghancurkan rumah tangganya, mencumbu istrinya di depan matanya, itu sangat menyakitkan.
Choi seunghyun mengerti arti tatapan jung yunho padanya, tapi siapa peduli...ia masih harus berusaha merayu jaejoong untuk bisa menjadikan jaejoong sebagai istrinya.
Satu jam kemudian rapat selesai, para anggota rapat sudah membubarkan diri satu persatu, hanya tinggal yunho, seunghyun dan heechul yang masih betah duduk diam di ruang rapat.
" ayo yun kita masih ada pekerjaan lain." Heechul khawatir hal buruk akan terjadi jika yunho dan seunghyun masih dalam satu ruangan yang sama.
Yunho menggeram samar, sekarang saatnya untuk menghancurkan si brengsek seunghyun.
" eomma keluar saja duluan. " usir yunho dengan nada dingin.
Heechul menghela nafasnya panjang, ia bisa menebak apa yang akan di lakukan putranya setelah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Cold
FanfictionRated : Mature yaoi/Yunjae/hurt/DLDR. Gs for heechul, mpreg. dengarkan doaku, dengarkan permintaanku.. aku harap kelak kau akan mengetahui kebenaran yang sesungguhnya, aku tidak pernah menghianatimu..