dua

2.9K 358 92
                                    

Happy reading~~~

Changmin memeluk kaki ibunya yang tampak berdiri melamun di dekat jendela, changmin tahu kalau ibunya tengah gelisah karena memikirkan pria itu yang sama sekali tak peduli pada mereka berdua.

" eomma..." Cicit changmin seraya menggoyangkan kaki ibunya.

Jaejoong segera mengenyahkan pikirannya tentang yunho, ia lalu menunduk untuk bertatapan langsung dengan manik bulat yang juga serupa dengannya.

" kau lapar eoh ?" Tanya jaejoong mencoba mencairkan suasana sunyi diantara keduanya.

Changmin menggelengkan kepalanya dengan lesu, anak balita itu lalu mengulurkan tangannya minta di gendong oleh jaejoong.

Jaejoong mengernyit heran namun ia urung bertanya, mungkin saja suasana hati anaknya tengah memburuk seperti dirinya. Dengan sigap jaejoong menggendong changmin yang bertubuh gembal, berat memang namun ia senang karena memiliki banyak waktu bersama putranya.

Jaejoong berjalan menaiki anak tangga menuju kamar changmin yang bersebelahan dengan kamarnya, tak ada yang mengeluarkan suara, baik jaejoong maupun changmin sama-sama memilih diam dengan pikirannya masing-masing.

Jaejoong membuka pintu kamar anaknya, berjalan menuju ranjang berukuran besar yang biasa di pakai putranya tidur. Membaringkan changmin diatas kasur jaejoong kemudian ikut berbaring menemani changmin yang tampak sangat manja dan berwajah murung.

Suara detik jarum jam mengisi kesunyian di dalam kamar changmin malam itu, jaejoong mendesah lelah setelah sekian lama keduanya berdiam diri.

" kenapa minnie murung, sesuatu terjadi saat di sekolah?" Tanya jaejoong yang gemas di diamkan oleh putranya sejak tadi.

Changmin mendongak menatap wajah ibunya yang terlihat lelah, changmin lalu memeluk tubuh ibunya dengan erat.

" jangan memikirkan orang itu lagi, dia sama sekali tak peduli pada kita eomma, dia bahkan tak bertanya pada eomma tentang keadaanku selama ini." Changmin berujar dengan datar namun terselip nada sedih di dalamnya, ya changmin selama ini menyadari kalau ibunya masih jua memikirkan orang itu yang sama sekali tak peduli dan tak mempercayai ucapan ibunya, orang bodoh itu malah mempercayai bulan yeoja berwajah jelek seperti nenek sihir yang selalu saja mencoba merayu orang itu setiap ada kesempatan.

Jaejoong terkejut bukan kepalang, darimana putranya yang masih berusia empat tahun itu tahu tentang masalah yang menimpanya selama bertahun-tahun ini, siapa yang memberitahu putranya.

Jaejoong menjauhkan tubuhnya dari changmin, doe eyesnya menatap tajam anaknya. " siapa yang mengajarkanmu berkata buruk seperti itu kim changmin ?" Tanya jaejoong dengan tajam.

Changmin bergetar takut mendengar nada tajam ibunya yang selama ini bertutur lembut padanya, changmin memilih menutup rapat mulutnya, dia sudah janji untuk tidak memberitahukan siapa yang sudah bercerita tentang masa lalu kedua orang tuanya pada ibunya.

Jaejoong mengguncang tubuh changmin yang membisu.

" katakan pada eomma siapa yang memberitahumu tentang kebohongan seperti itu ?!!" Bentak jaejoong yang kehilangan kendali, Jaejoong menarik lengan mungil changmin untuk berdiri, mendelik tajam pada putranya yang sudah bergetar ketakutan bahkan keringat dingin sudah membanjiri dahi bocah cilik itu.

" e-eomma..m-mi-mian..." Cicit changmin dengan penuh ketakutan melihat reaksi ibunya yang mirip seperti orang asing dimatanya, pandangan matanya mulai mengabur sebelum akhirnya changmin ambruk dan pingsan diatas lantai kamarnya yang dingin karena pengruh air conditioner.

" changmin !!"

Pekik jaejoong yang shock melihat putranya pingsan secara mendadak, dengan segera jaejoong mengangkat tubuh putranya yang dingin dan pucat pasi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 21, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

It's ColdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang