Halooooooooo ada yang menanti cerita ini???
Adakah yang masih ingat cerita ini???
Saya berusaha semampu saya untuk menyelesaikan cerita ini and yah~ lumayan memakan banyak waktu juga ternyata 😊Ahhh typo pasti bertebaran dimana-mana, oleh karna itu saya dapat julukan 'miss typo' 😂
Ohh oke-oke daripada kelamaan gak jelas langsung baca aja
Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Bright tampak menikmati pemandangan dari balkon kamar hotel yang ditempatinya bersama Krist. setelah tadi Krist menumpahkan segala bebannya pada Bright, head hazer itu memaksanya untuk ikut beristirahat sejenak disebuah hotel dipinggiran pantai. Agak jauh dari memang dari perkotaan, tapi demi menenangkan sahabat baiknya, Bright pun menuruti.
Diliriknya Krist yang saat ini tengah tertidur dengan tenang. Wajah Krist tampak kusut setelah menangis tadi. Menghela nafas berat, Bright berjalan masuk lalu berbaring dikasurnya. Krist yang memesan kamar dengan twin bed.
“Kuharap P’Singto segera menemukan kita. Ponselku tertinggal dan ponselmu sudah mati. Aku tak bisa menghubungi siapapun sekarang. Huft...”
Bermalam dihotel mewah dengan fasilitas prima memang sangat menyenangkan. Dimeja tak jauh dari mereka saja sudah tersedia banyak sekali makanan dan camilan. Apalagi pergi bersama sahabatmu sendiri, semua seharusnya sempurna bagi Bright. Namun saat ini Bright hanya bisa merasa was-was dan bingung. Ingin sekali rasanya menghubungi Singto, sialnya dia bukan pengingat yang baik. Di tak hafal nomer Singto ataupun teman-temannya yang lain. Dia hanya menghafal nomer teleponnya sendiri.
“Ah... nomer ponselku. Bright yang jenius....” Bright segera bangkit dari duduknya dan segera berlari kearah meja telepon yang berada tak jauh dari tempat tidurnya.
“Kuharap... salah satu saja dari mereka berada dekat dengan ponselku sekarang.”
Setelah memasukkan nomer ponselnya sendiri, terdengar nada sambung diseberang sana. Bright terus berharap ada yang menjawab teleponnya saat ini.
lama, namun tak ada jawaban hingga nada panggilan berakhir. Dicoba nya sekali lagi, hasilnya masih tetap sama. Bright terus mencoba hingga usaha nya yang kelima kali membuahkan hasil, seseorang mengangkat teleponnya diseberang sana.
“Hallo...”
“Ai’Toota akhirnyaaaaaaaaaaa......”
~ ~ ~
“Dimana mereka?” tanya Singto sesaat setelah Toota mengakhiri perbincangannya dengan Bright ditelepon.
“Hotel dipinggiran pantai. Aku tahu tempatnya, keluargaku sering berlibur dipantai itu. Kita tinggal mencari hotel yang pas karna Bright lupa nama hotelnya. Haish... dia benar-benar pengingat yang buruk. Sekarang... ayo jalan. Prem kau ikut dimobil P’Singto.”
“Aku? Toota, tidakkah ini terlalu mainstream?” protes Prem ketika Toota langsung menunjuknya untuk satu mobil dengan sang professor muda.
“Kenapa Ai’Prem?”
YOU ARE READING
Misunderstanding
FanfictionKrist Perawat adalah mahasiswa terkenal dikampusnya. Head Hazer fakultas Engineering yang sangat galak namun juga termasuk satu-satunya Head Hazer paling lembut dari semua fakultas dikampus. Para senior dan Professor mengenalnya dengan sangat baik...