Dua (Koma?)

50 1 0
                                    

Ali terus saja Mondar Mandir di depan pintu Ruangan IGD ia sangat mengkhawatirkan kondisi Prilly saat ini bagaimana pun ini salahnya! Tak seharusnya ia mengatakan itu tadi harusnya ia bisa lebih mengambil sikap

"Aku mohon bertahanlah Demi Aku Prilly" lirihnya

"Ali" panggil Rizky kakak kandung Prilly

"Ki, Prilly Ki dia Dia.." Ali tak Mampu mengatakan itu pada Rizky Harun Latuconsina suaranya tercekat di tenggorokan

"Kenapa jadi seperti ini?" Tanya Rizky

"Prilly ke tabrak truck dan terpental" lirih Ali

Rizky tertunduk ia Menahan tangisnya bagaimana pun juga ia harus terlihat kuat karena kalau ia menangis siapa yang akan menguatkan Adiknya dan Ali?

Tak lama pintu ruangan tersebut terbuka menampilkan sosok dokter yang keluar

"Gimana keadaan Prilly dok?" Tanya Ali tak sabaran

"Apa Ada Keluarga Pasien?"

"Saya Kakaknya Dok! Bagaimana keadaan Adik Saya?" Sahut Rizky

"Begini pasien harus segera di operasi karena benturan yang cukup keras di kepalanya mengakibakan menggumpalan darah di otaknya dan itu sangat berbahaya untuk pasien, Pasien juga membutuhkan tranfusi darah yang cukup banyak! Karena pasien banyak mengeluarkan darah jadi segeralah mencari pendonor darah untuk pasien karena stok golongan darah yang sama dengan pasien itu hanya tinggal satu Kantung sedangkan kita membutuhkan 2-3 kantung darah" jelas dokter panjang lebar

"Lakukan Operasinya dok, saya yang akan mendonorkan darah untuk adik saya karena golongan darah kita sama" ucap Rizky Mantap

"Saya juga Dok" sahut Ali

***

Sudah 2 jam Prilly di dalam ruangan Operasi mempertaruhkan antara Hidup dan Mati!

Ali sangat gelisah sedangkan Rizky berusaha menghubungi orangtuanya yang sekarang berada di London mengurus bisnis mereka

Ceklekk..

Pintu terbuka dokter pun keluar dengan wajah yang penuh kelegaan

"Alhamdulillah, operasinya berjalan Lancar" ujar dokter tersebut tersenyum kearah Ali dan Rizky

"Boleh saya menjenguk adik saya?" Tanya Rizky

"Silahkan tapi setelah pasien di pindahkan keruang Rawat"

Saat ini Ali dan Rizky berada di dalam ruangan Prilly dengan pakaian yang steril setelah tadi mereka merasa suasana  tadi menegangkan kini mereka merasa Lega

"Dek, cepet Bangun kenapa? Tidur Mulu, Dasar Kebo!" Ucap Rizky mencoba tersenyum meskipun jauh di dalan hatinya ia tak bisa melihat sang Adik tak berdaya seperti ini

"Gue ngomong sama Loe, Loe nyah tidur Mulu! Bangun dong, kalo loe tidur Mulu siapa yang gue Jailin tiap Hari?" Rizky terkekeh kecil, tak terasa Air Matanya menetes dan dengan cepat ia menghapusnya sebelum Ali Melihatnya

Rizky berdiri dari duduknya dan menatap Ali

"Gue mau beli Makanan Dulu, loe tolong Jaga Adek gue" setelah berkata demikian Rizky pergi keluar Menyisakan Ali dan Juga Prilly yang terbaring Lemah di Brankar

Ali duduk di bangku yang tadi Rizky duduki dan menggenggam tangan Prilly

"Maafin aku Prill, ini salah aku! Harusnya hari ini haro bahagia Aku dan Kamu tapi... tapi semuanya kacau gara gara Aku, please Sayang bangun! Aku gak bisa Liat kamu kayak gini" ujar Ali tak terasa Air matanya menetes

"Liat Aku, Aku nangis karena kamu, Kamu gak pengen kan Aku Nangis? Makanya kamu bangun" Lirih Ali

Tanpa terlihat oleh Ali sudut mata Prilly meneteskan Air mata, Mungkin saja matanya tertutup tapi hatinya? Hatinya pasti mendengar semua yang Ali ucapkan

"Bangunnn.. Aku mohon kamu bangun"

***

Keadaan Prilly kini semakin Memburuk, sudah satu Minggu Prilly koma dan itu membuat Rizky semakin kalut terutama Ali ia merasa sangan bersalah apalagi Prilly seperti ini karena nya

Tiiittttttt....

Monitor yang menunjukan detak jantung Prilly tiba tiba menunjukan tanda Garis segera Rizky keluar dan memanggil dokter, tak lama dokter pun datang dan Memeriksa keadaan Prilly

"Maaf Kami sudah berusaha semaksimal mungkin hanya saja tuhan berkehendak Lain, Pasien sudah Meninggal Dunia" ucap dokter setelah berusaha menangani Prilly

"Enggak ini Enggak mungkin" Ali merosok Kelantai Rasanya ia seperti di hantam Kedasar Jurang

"Prilly... Prilly... PRILLY"

***

"Prillllyyyyyyy" Ali bangun dari tidurnya dan Menatap kearah Prilly yang Masih Setia menutup matanya

"Kapan kamu bangun?" Gumam Ali

"Li, ini gue bawa Makanan, Loe makan dulu biar gantian Prilly gue jagain" ujar Rizky tiba tiba

"Oke"

***

Sudah seminggu Prilly tak sadarkan diri dan belum ada tanda tanda Prilly akan Bangun

"Prill, kamu bangun dong! Masa mau tidur terus? Enggak kasian apa sama Aku atau sama Bang Rizky?"tanya Ali yang jelas Prilly tak akan Menjawab

"Aku kangen sama Kamu" Ali menenggelamkan kepalanya ke tangan Prilly yang ia genggam

Perlahan kelopak Mata itu terbuka, terbuka sepenuhnya mata itu menatap ke sekeliling dan Menatap pada seseorang yang kini tengah menunduk

"Kamu siapa?"

Ali tersentak Kaget, suara yang ia Rindukan selama Seminggu ini terdengar meski sedikit serak

"Prilly, kamu mau Minum?" Prilly hanya Mengangguk dan terus menatap Ali

"Nih" Ali Menyodorkan Segelas Air putih dan sesegera Mungkin Prilly meneguknya sampai tandas

"Aku panggil Bang Rizky dulu yah!" Ali mengelus kepala Prilly sayang dan melangkah keluar sebelum ia membuka Handle pintu suara itu menghentikan Langkahnya

"Tunggu, apa Kamu kenal sama Aku?"


Bersambung**

Betapa Aku Mencintaimu❤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang