CH.4

120 17 2
                                    

~~••Mina.pov••~~

Hari demi hari, Mark selalu mendekati ku. Ahh aku risih. Dia sama seperti cowo lainnya. Dia terlalu membosankan. Berbeda dengan Jack.

Mengapa aku malah kepikiran dia? Aku rindu? Apa aku masih sayang?

Jujur. Ya, aku rindu. Ya, aku masih sayang. Dia tidak melakukan kesalahan fatal seperti selingkuh bukan? Tapi aku membencinya. Karna dia meninggalkan ku tanpa mendengar permohonan untuk tetap disisi ku.

Setiap aku rindu. Setiap aku ingin menelfonnya. Aku ingat malam itu. Malam yang tak seharipun dapat aku lupakan.

Kebencian ku harus bertambah karna dia menyuruhku menunggunya sendirian. Itu hal yang aku benci. Dan dia menyuruhku melakukannya. Aku membencinya

~••~

"Mina kau sedang apa sendiri??" seseorang mengejutkanku dan menepuk pundakku dari belakang.

"Kenapa kau menggangguku? Kau tak bisa pergi saja huh?" ucapku yang tetap melihat kearah buku yang kubaca.

"tak. Aku suka pemandangan rooftop disekolah ini. Jadi mana bisa aku pergi?" ucap mark yang duduk disebelahku.

"Jika kau menggangguku, lebih baik aku yang pergi" aku menutup buku dan beranjak dari dudukku namun mark menarik tanganku. Sehingga aku kembali terduduk.

"aku takkan mengganggu. Aku hanya ingin meminta satu permintaan. Kemudian pergi" ucapnya memohon

"hmm... Jangan minta yang aneh aneh. Aku tak mau melakukan hal yang tak sejalan dengan pikiranku"

"aku janji takkan memintamu melakukannya. Aku hanya ingin meminta dan bertanya. Lalu pergi" ucapnya

Ah aku kasihan dengan anak ini. Dia tampan, dan baik. Dia sering menemaniku saat aku kesepian. Tapi, aku tak ingin punya teman yang akhirnya meninggalkan.

"cepat katakan"

"permintaanku..... bolehkan aku menjadi temanmu? Aku janji tak akan pergi."

Aku menatapnya. Aku melihat ketulusan. Dan karna ia baik padaku, mungkin hanya menjadi teman boleh.

Aku pun mengangguk

"dan aku ingin bertanya. Jika kau tak menjawab tak apa." dia kemudian meposisikan badannya jadi dihadapanku. "pertama, mengapa kau selalu sendiri?"

"Kau ingin aku menjawabnya?"

"aku mohon. Aku akan melakukan apa pun yang kau mau agar kau dapat menghilangkan rasa penasaranku" ucap mark. Ia memegang kedua tanganku.

"Aku takmau dekat dengan seseorang yang kelak akan menjauhiku"

"aku tak menjauhimuu. Tak akan"

"dulu juga ada seseorang yang berkata begitu. Tapi semua hanya omong kosong. Lagi lagi aku ditinggalkan. Aku membencinya" mata ku berkaca kaca.

Kenangan menusuk itu seakan menusuk hatiku. Sesak rasanya.

"Aku ingin hilang saja dari dunia ini" aku terisak. Mark yang iba lalu memelukku. Menenangkanku.

Entah mengapa saat itu badannya sangat hangat. Nyaman rasanya. Ia terus mengusap punggungku dan membisikan kata kata motivasi di tengah tangisku

"Aku. Mark Tuan. Berjanji takkan meninggalkan gadis manis sepertimu disini sendirian. Jika memang aku pergi. Aku akan mendatangkan seseorang agar kau tak sendiri. Mina, biarkan aku menemanimu. Kau tak seharusnya sendiri. Aku orang yang pertama melihatmu. Aku yang selalu ingin menjagamu. Aku berjanji. Akan mengganti air mata itu dengan kebahagiaan. Jadi tolong bantu aku mewujudkannya. Kau mau menjadi sahabatku??" mark melepaskan pelukannya dan menatapku.

"Kumohon jangan pergi seperti merekaa mark" aku menangis dan dia kembali memelukku

"aku berjanji"

Rooftop yang sepi, lalu lalang kendaraan dibawah sana. Membuat suasana menjadi berbeda. Entah kenapa aku berani menjadikan mark sebagai temanku. Walau pun aku telah trauma berkali kali. Kata katanya seakan membuat trauma ku hilang.

I Want You (MarkMinJack)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang