AABIDAH

30 7 0
                                    

"Eomma ingin setidaknya jika aku sudah menikah, akan ada yang mengurusku dan appa kelak ketika eomma sudah tiada."

"Oohh... Apa paman Park juga tahu?" Chanyeol mengangguk kecil. "Bagaimana pendapat paman?"

"Appa b-"

BRUK

"Akh!"

"Aduh!"

"Jeosonghamnida!"

"Gwaenchanna. Aku juga salah karena tidak memperhatikan jalan," ujar Kyungsoo sembari menyerahkan tas kecil berisi kain milik yeoja berhijab yang tak sengaja jatuh ketika mereka bertubrukan. "Kyungsoo."

"Aabidah," ujarnya dengan senyuma tipis terpatri pada paras ayunya. "Aku permisi dulu, ne. Annyeong!"

"Aabidah? Nama yang unik," ujar Chanyeol sembari memperhatikan kepergian yeoja berhijab tadi.

"Kalau tidak salah Aabidah itu artinya tekun beribadah."

Chanyeol menoleh tatkala mendengar gumaman lirih Kyungsoo. "Darimana kamu tahu?"

"Aku kan suka membaca. Jadi, wawasanku juga ikut bertambah." Senyuman bangga Kyungsoo tunjukkan, kedua kakinya melangkah dengan ringan. "Dan jika dilihat dari penampilannya, yeoja itu beragama Islam."

"Oohh... Kamu tahu banyak rupanya."

"Tidak juga. Pengetahuanku hanya sebatas apa yang bisa dirasakan oleh kelima inderaku." Kyungsoo berbalik menghadap Chanyeol sembari berjalan mundur. "Kembali ke topik awal. Bagaimana pendapat paman Park?"

"Jangan jalan mundur! Nanti kamu menabrak orang lagi." Kyungsoo menurut, mereka kembali berjalan beriringan. "Appa bilang setuju dengan eomma karena di sisi lain appa khawatir jika itu akan menjadi pesan terakhir eomma."

"Meski begitu, Oppa jangan menyerah untuk kesembuhan bibi. Pokoknya kalian jangan menyerah, ne! Aku sekeluarga juga selalu mendoakan yang terbaik untuk kalian!"

"Gomawo."

Kyungsoo mengangguk-anggukkan kepalanya. "Memangnya, siapa yeoja yang dimaksud bibi?"

"Aabidah."

TAP

"Mwo?!" Kyungsoo menghentikan langkahnya dan menatap tak percaya namja di hadapannya. "Aabidah?! Yeoja berhijab tadi?! Bukankah Oppa sekeluarga itu Christian?"

Chanyeol terkekeh. Didekatinya sang lawan bicara, lengannya ia rangkulkan pada leher yeoja itu dan mengajaknya kembali berjalan bersama. "Ne. Kami Christian. Tapi yeoja yang dimaksud bukanlah yeoja berhijab tadi, melainkan yeoja yang tekun beribadah. Dan pastinya juga Christian seperti kami."

"Ah! Begitu rupanya..." Kyungsoo tertawa canggung. "Jadi... Nugu? Apa aku kenal? Kelihatannya bibi Park cukup dekat dan kenal baik dengan yeoja itu."

"Ne. Kamu juga kenal baik dengan yeoja itu. Dia rajin pergi ke gereja. Dia juga suka mengikuti kegiatan amal. Aku akui, dia memang yeoja yang baik."

"Apa yeoja itu Baek-ie eonni? Eonnie juga rajin pergi ke gereja. Kami juga terkadang bertemu di beberapa acara keagamaan dan kegiatan amal."

"Aniya. Bukan Baekhyun noona."

"Lalu?" Ekspresi sang namja sulit untuk diterka, namun tetap saja ia nampak cukup tertekan. "Siapapun itu... Jika memang yeoja itu rajin beribadah, itu berarti dia memang yeoja yang baik. Jadi, apa masalahnya?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 17, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AABIDAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang