#16

4.2K 547 57
                                    

"Aku benar-benar tak boleh ikut, hn?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku benar-benar tak boleh ikut, hn?"

"Kami hanya membeli dua tiket, Jong."

Kyungsoo tengah memasukkan beberapa pakaian ke dalam koper biru gelapnya ketika Jongin beserta Baekhyun muncul. Sementara Baekhyun memilih berdiri di ambang pintu, Jongin masuk ke dalam kamar dan kemudian sibuk membantu Junmyeon melipat pakaian, selagi mulutnya sibuk menggerutu lantaran tak diajak pergi berlibur oleh kedua saudaranya.

"Ini sangat tidak adil. Padahal aku ingin ikut berlibur juga." Jongin merajuk lagi. Bibirnya mengerucut lucu.

Di tempatnya, Baekhyun hanya berdecak seraya memutar bola mata bosan. "Biasanya, kau akan merajuk seminggu penuh jika kita tidak berlibur ke luar negeri. Sekarang, mereka cuma pergi ke Busan, dan kau merengek seperti itu? Jelek sekali!"

Jongin langsung saja melempari Baekhyun dengan deathglare andalannya begitu mendengar cibiran saudaranya itu. "Padahal tadi kau bilang bosan pergi ke luar negeri dan ingin pergi ke Busan juga," sungut Jongin. Ia ingat percakapan dengan Baekhyun beberapa saat yang lalu.

"Aku tak bilang seperti itu."

"Kau mengatakannya beberapa menit yang lalu. Aku tidak mungkin lupa."

"Tapi itu bukan berarti aku ikut dengan mereka."

"Jangan bohong! Kau—"

"Jongin-ah, tolong lipat mantel ini untukku." Kyungsoo menghadapkan mantel merah kusam ke hadapan Jongin guna melerai perdebatan yang ada.

"Mantel ini kelihatan tua," komentar Jongin. Diamatinya mantel itu dengan saksama.

Kyungsoo tak menanggapi komentar Jongin lebih jauh karena kini fokusnya tertuju pada Luhan yang entah sejak kapan berdiri di samping Baekhyun. Laki-laki berkulit pucat itu menatap sekilas ke arah Jongin sebelum akhirnya kembali berlalu tanpa berkomentar apa pun. Hanya menyeret Baekhyun pergi bersamanya. Entahlah, Kyungsoo merasa ada yang aneh dengan tatapan Luhan barusan.

"Semalam Kak Luhan meminta maaf padaku soal kejadian waktu itu. Ia jadi terlihat lebih hangat juga. Kukira, ia akan meminta maaf juga pada Kak Baekhyun." Wajah Jongin yang semula dipenuhi awan mendung tiba-tiba bersinar cerah.

"Syukurlah." Kyungsoo tersenyum penuh arti. Ia kembali melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda.

Di sampingnya, Junmyeon melirik adik kesayangannya itu. Seraya menepuk pelan kepala Kyungsoo, ia berujar, "Terima kasih." Entah apa yang Kyungsoo lakukan, tapi Junmyeon tahu bahwa perubahan yang ada, semata-mata karena ketulusan dan kebaikan hati Kyungsoo.

"Terima kasih untuk apa?"

"Karena masih bertahan di sisiku."

Kyungsoo biarkan matanya bersitatap dengan mata cokelat Junmyeon. Lantas ia mengangguk senang. "Terima kasih juga karena selalu ada di sisiku."

LINKAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang