Aku melongo membaca stick notenya. Makin lama aku semakin penasaran siapa pengirim stick note ini.
"Kookiee!!!!" panggil Bambam dari luar kelas sambil teriak.
Aku menatap Bambam yang sudah didepannya dengan ngos ngosan. "Apa sih?" tanyaku.
"Gak papa sih, mana stick notenya?" tanya Bambam menjulurkan tangannya ke depan.
"Nih" menyerahkan stick notenya.
Keadaan menjadi hening. Aku lagi asik main handphone, sedangkan Bambam masih baca stick notenya.
"Nah kannnn!" seru Bambam tiba-tiba.
"Ada apa? kenapa?" tanyaku kepadanya.
"Sudah gue dugaaaaa!!" seru Bambam lagi.
"Apa sih??" tanyaku jengah.
"Gue tau siapa pengirim stick note ini" ucap Bamban sambil tersenyum.
"Siapaaa????" tanyaku antusias. Menatap Bambam berbinar-binar.
"Pengirimnya adal--" ucapan Bamban terpotong.
"Bam!" panggil seseorang yang ternyata Taehyung dari luar kelasku.
"Kenapa Tae manggil kamu?" tanyaku.
"Ga tau" ucap Bamban berjalan ke luar kelas.
Aku lihat mereka berdua berbincang-bincang, tiba-tiba Taehyung memegang tangan Bambam dan pergi entah kemana.
"Kok sakit ya" gumamku.
Sakit rasannya melihat mereka tadi. Karena aku penasaran aku keluar kelas dan mencari-cari mereka.
⚫⚫⚫
"Lelah wehh" keluhku berhenti lari lanjut jalan pelan ke arah taman yang berada di belakang sekolah.
Aku dari tadi keliling sekolah buat mencari mereka tapi hasilnya nihil, aku gak ketemu mereka sama sekali. Hilangnya cepet banget sih.
"Mereka kemanaaaa"
Sesaat aku mau duduk di salah satu bangku taman, ternyata aku melihat Bambam dan Taehyung berpegangan tangan saling memandang.
Aku bersembunyi dengan cepat di belakang rerumputan panjang yang tepat di belakang mereka.
"Maukan?" tanya Taehyung dengan nada memohon.
"Emm... baiklah!" ucap Bambam tersenyum lebar.
Tiba-tiba Taehyung tersenyum dan memeluk Bambam.
Tes
Air mataku jatuh merasakan sakit yang teramat di hati, ternyata Bambam berkhianat di belakangku selama ini dan ini sungguh sakit rasanya seperti di tikam pisau tepat di hati.
Aku lari menuju ke arah toilet, tidak memperdulikan orang-orang yang sedang memandangku aneh.
⚫⚫⚫
"Hiks..hiks.." aku menangis di dalam bilik toilet dengan posisi duduk di kloset sambil memeluk kedua kaki.
"Ternyata kamu kejam Bam hikss" ucapanku terhalang oleh tangisan bodoh ini. Ngapain aku nangis sih.
Aku sudah bolos pelajaran selama 2 jam dan sebentar lagi akan bunyi bel pulang sekolah.
"Kamu udah pacaran ama Taehyung hikss.. huaaaa!" tangisanku semakin pecah, untung toilet sedang dalam keadaan sepi jadinya aku bebas menangis sepuasnya.
Rain be pourin'
Sky keep fallin'
Everyday oh na na naTerdengar nada dering dari handphoneku tanda ada panggilan masuk yang ternyata dari Bambam
"Tch"
Aku menekan tombol merah mengesernya kearah kiri, tapi Bambam kembali menelfonku.
"Ishhh"
Aku mematikan hp dan membuatnya kembali ke dalam kantong celana.
⚫⚫⚫
Tringgg
Bunyi bel pulang pun berbunyi. Mukaku sudah mendingan, tapi hidungku masih merah dan mataku terasa berat. Saatku baru keluar dari toilet tiba-tiba ada orang.
"Ini" ucap orang itu memberikanku masker.
"Eh? Kapan datangnya??" tanyaku saat sudah mengenali muka orang yang ngasih aku masker yang ternyata adalah Lee Felix dari Australia.
"Cepat pake maskernya tutup muka kamu, nanti ketauan orang kalo kamu habis nangis" kata Felix mengalihkan pembicaraan sambil menyeka sisa air mataku pake tisu.
"Baiklah" ucapku sambil memasang maskernya.
"Nah, ayo cepat pulang! yang lain pada nungu kamu loh" ucap Felix sambil mengengam tanganku.
"Eh? siapa?" tanyaku binggung.
"Gak usah banyak tanya, liat aja nanti!" kata Felix sambil rangkul bahuku.
"Baiklah-baiklah, kapan kamu datang ke sini?" tanyaku lagi.
"Baru aja, sekitar jam 11 sianganlah" jawab Felix.
"Oh"
"Btw, dari kapan kamu nunggu aku?" tanya aku lagi.
"20 menit yang lalu" jawab Felix.
"Eh? Lama sekali kamu nungu aku, maaf ya" ucapku sambil minta maaf.
"Iya, emangnya kamu menangis karena apa?" tanya Felix.
"Emmm" gumamku ragu untuk mengatakannya.
"Katakan ajaaaa, aku kepo! kamu itu tipe orang yang sulit menangis walaupun masalah kecil atau besar kecuali masalah hati ya kan?" tebaknya.
"Seperti biasa ya, selalu bisa menebak kekeke~" kekehku.
"Iya dong! Namanya aja Lee Felix!" bangganya.
"Nanti aku akan cerita ya...."
Terlihat Felix mulai tersenyum lebar.
"Atau tidak" lanjutku.
Membuat Felix melunturkan senyumannya yang tergantikan oleh muka cemberutnya yang terlihat imut.
"Imut sekali sih~" kataku sambil mengunyel-unyel pipinya.
"Jangan unyel-unyel ih!" kesalnya sambil berjalan terlebih dahulu.
"Ngambek ya Felixku~" godaku sambil merangkul lengannya dengan manja.
"Gak" jawabnya jutek.
"Lucu deh~"
"Apa sih" kesalnya lagi.
"Hahaha" aku pun tertawa melupakan masalah tadi.
Author pov
Selama Jungkook dan Felix di perjalanan menuju parkiran ternyata ada yang sedang mengawasi Jungkook tanpa dia ketahui dengan tatapan cemburu dan marah.
"Siapa dia!?"
Tbc.
Felix siapanya Jungkook ya??
°°
??? : kami kapan muncul Ko??
Tako : Emm... 3 tahun lagi kalian akan muncul
??? : Lama amat Ko!!
Tako : Canda elah, liat aja kapan kalian akan ada ya~
??? : Awas aja lu Ko
°°
Janlup voment ya ❣️
KAMU SEDANG MEMBACA
Stalker ┆ TK ✔️
Fanfiction[ ғɪɴ ] Jungkook have secret admirer. ©тαкσσ-уαкι !End 01/09/18 - !Rev 26/04/20 ️WARN! fluffy, romance, school live ʙxʙ | ᴛᴀᴇᴋᴏᴏᴋ AU