Seorang namja paruh baya berumur sekitar 59 tahun berdiri di depan kamar mandinya. Lalu, ia berjalan menuju tempat tidurnya. Ia duduk dengan tatapan kosong. Selanjutnya matanya tertuju pada sebuah foto di nakas meja samping tempat tidurnya. Ditatapnya foto itu. Disitu dirinya dan istrinya sedang menggendong bayi sekitar berumur 2 bulan dan disamping kanan kiri kami terdapat ke 8 anak nya yang lainnyaChoi Jung Woo pov's
Aku memandang foto yang berada di nakas meja samping tempat tidurku dengan perasaan rindu. Aku merindukan hal seperti itu. Sudah 17 tahun lamanya dia meninggalkanku selama-lamanya. Ya dia istriku, Hwang Shin-Hye atau Choi Shin Hye. Wanita yang hebat. Jauh lebih hebat dariku. Dia yang selalu menemaniku dari hal kecil. Susah senang kami lewati bersama hingga ia pergi meninggalkan kami untuk selamanya karna kecelakaan maut yang dialaminya saat ia berada di Busan untuk menghadiri pekerjaannya.
Wanita ini telah memberikanku malaikat-malaikat luar biasa yang menemaniku dan memberiku motivasi untuk menjalani hidupku. Aku beralih pada anak-anakku yang sedang berdiri disamping kanan kiri kami dan 2 gadis kecil tersenyum menghadap kamera dan seorang bayi namja tengah di gendong istriku. 9 malaikat yang hebat, tak bosan aku mengatakan hebat, luar biasa, dan sebagainya karna itulah nyatanya. Penyemangat hidupku. Mereka adalah alasan aku tetap disini dan mencoba untuk kuat. Ya 9 anak. Sungguh memalukan buat orang lain karna memiliki banyak anak, tapi sungguh ini adalah anugrah terbaik untukku. Justru jika dia memberi 10 anak, 20 anak, 50 anak, bahkan berapapun itu, aku tidak perduli. Karna menurutku itu adalah anugerah terindah untuk kami dan itu berarti Tuhan percaya pada kami untuk menjaga seorang anak.
Banyak anak, banyak rezeky. Terdengar klise memang. Tapi aku percaya dengan banyak anak akan membuat kita bekerja keras dan selalu tetap bahagia bagaimana pun keadaannya
Tak terasa air mataku mengalir begitu saja. Tak ingin malaikat-malaikat ku tahu, aku segera menghapus air mataku. Aku beranjak keluar dari kamarku menuju ruang makan. Sebelum ke ruang makan, kulihat putriku yang paling muda tengah sibuk menyiapkan sarapan
CHOI SOO YOUNG putri keduaku, dan anak ke enam. Umurnya kini 23 tahun dan kini dia menjadi dokter muda di RS Seoul. Ia menjadi seorang dokter muda dan bagian dokter bedah. Emang anak-anakku semua memiliki kecerdasan yang diatas rata-rata. Seperti Sooyoung lulus Senior High School saat ia berumur 16 thn dan menuntaskan kuliah saat ia 21thn. Ku lihat ia seorang gadis yang cantik, anggun, dan mirip dengan Shin-Hye. Bahkan walaupun seorang dokter, dia bisa memasak masakan yang tak kalah dari koki ternama yang berada di Hotel bintang 5
"eoni, bisa tidak, tolong ambilkan susu untuk si maknae di meja dapur" ucap Soo Young meminta tolong pada kakak diatasnya
"nanti saja. Aku mau ambil hp ku dulu di kamar" ucapnya berlari ke kamarnya. Soo young menggeleng melihat tingkah kakaknya
"Soo young kau lihat map hijau yang di meja kerjaku" Tanya namja yang menghampiri Soo young
Aku tersenyum melihatnya, anak-anakku belum 1 pun ada yang menikah. Tidak hanya sekali dua kali aku menjodohkan mereka kepada anak rekan kerjaku dulu
"ah, lihat dilaci oppa, tadi malam kau mengerjakannya di ruang depan" ucap Sooyoung
"baiklah. Thank you Sooyoung nya oppa" ucap namja itu mencubit kedua pipi Sooyoung
"ya! Jungmo oppa!" teriaknya didepan wajah Jungmo
CHOI JUNG MO anak ku yang ke dua. Umurnya sudah sangat tidak muda lagi. Namun tingkahnya sangat kekanakan. Dia suka mengganggu adik-adiknya. Tapi, aku bangga dengannya. Walaupun nakal, dia bisa menjaga adiknya dengan baik. Dia juga seorang CEO di perusahaan yang di bentuk olehnya. Kini usianya tidak dibilang muda lagi, ia berusia 30tahun