Chapter 2

257 22 1
                                    

HYUNWOO POV'S

Sekarang aku sudah berada di kampus, aku sekarang menginjak semester 4. Ah karna aku seorang atlet, aku dapat membiayai kuliahku sendiri.

"Shownu" panggil sahabatku. Ya mereka memanggilku Shownu, ntah dari mana mereka mendapat nama itu

"ah Wonho! Wae?" tanyaku padanya yang datang menghampiriku

"sepertinya jadwal kuliah kita hari ini kosong, dosen kita sedang berada di busan untuk beberapa hari kedepan" ucapnya berhasil membuatku kaget. Tau gitu, aku beristirahat dirumah dan tidur nyenyak

"kenapa kau tidak memberitahuku" ucapku kesal padanya

"itu karna aku sudah disini. So, kau juga harus disini" jawabnya semakin membuatku kesal

"yaudah kalau begitu, aku pulang" ucapku meninggalkan Wonho. Namun langkahku dihentikan

"wae?" tanyaku masih sangat kesal dengannya

"hari ini jadwal latihan renang. Apa kau lupa?" Tanyanya

"Ck kau yang lupa. Jadwal kita nanti siang"

"Kita akan mengatakan pada pelatih jam latihan kita di majukan. Supaya kita nanti dapat beristirahat" ucapnya yang sebenarnya benar juga

"geurae, kajja" ucapku tanpa basa basi lalu kami menuju mobil masing-masing

SIWON POV'S

"Pak, kasus pembunuhan yang terjadi pada tuan Lee sudah di temukan. Mayatnya ditemukan disungai pusat kota" lapor Kyuhyun, sahabat lamaku

"apa sudah dipastikan itu tuan lee?" tanyaku padanya

"itu tuan Lee. setelah di teliti dari gambar dan pemberitahuan keluarga itu benar tn. Lee" ucapnya

"geurae, sekarang kembalilah bekerja. Aku akan menyelidiki lebih lanjut. Kyuhyun-sshi, nanti suruh Shindong temui aku" ucapku dianggukinya

Selang 10 menit, Shindong menemuiku

"Selamat pagi sajangnim. Ada apa sajangnim memanggil saya" tanyanya

"bagaimana lalu lintas di pusat kota? Apa masih macet?" tanyaku padanya

Ya Shindong adalah seoarang gyeongchal atau police di bagian lalu lintas. Ia yang mengatur police bawahan lalu lintas

"setelah kasus pembunuhan ini di temukan, banyak kendaraan berhenti dan ingin melihat hal yang terjadi. Namun, sekarang jalanan sudah kembali normal"

"baguslah. Apa kau bersama Kangin?" tanyaku dianggukinya

"kalau begitu, kembalilah bekerja. Lain waktu aku akan melihat bagian lalu lintas"

"sebaiknya begitu siwon-shi, fansmu semakin banyak mengunjungi kantorku"

"aish jinjja? Apa anak-anak itu masih suka kekantor? Yang benar saja, aish" ucapku meremas rambutku

"dikantor sudah banyak bunga dan coklat. Tapi dengan perintahmu, coklat-coklat sudah kumakan dan kujadikan persediaan kulkasku. Kalau begitu, aku kembali. Anyeong" ucapnya membungkuk 90° padaku

11.30 KST Seoul, Korea Selatan

"sudahlah Siwon, jangan terlalu dipikirkan. Namanya juga masih remaja. Wajar saja, siswi-siswi itu melanggar lalu lintas untuk menemuimu" ucap sahabatku yang berbeda 4 bulan denganku. Walau dengan tahun yang berbeda

"Donghae, kau ini tidak tau, kasusku saja selalu kupikirkan. Tambah ini, aigoo. Ini benar-benar membuatku gila"

"itulah tugasmu. Seorang gyeongchal tampan yang digemari remaja-remaja sekolah"

FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang