1

107 23 3
                                    

"Taksi,berhenti!"

Terdengar teriakan cempreng seorang cewek yang tengah memanggil taksi di bandara untuk membawanya pulang. Cewek itu adalah Alexa, iya Alexa. Sekarang Alexa sedang berada di bandara Soekarno-hatta. Baru sampai jam 16.00 tadi. Pergi dari kanada ke indonesia pake pesawat kelas ekonomi, sebenarnya oma dan opa nya sedikit khawatir tapi berkat puppy eyes alexa yang gak bisa di tolak akhirnya mereka luluh juga.

Lanjut ke Alexa yang tadi teriak-teriak gak jelas. Sekarang semua orang dengan jarak 100 meter, eh salah 10 meter deng masak 100 meter jauh amat. Oke semua orang melihat aneh ke arah Alexa. Alexa yang di pandang demikian pun menjadi salah tingkah, mukanya merah gengz.

"Maap ya bapak, ibuk, Alexa khilap" walau logatnya masih sedikit kebarat-barat tapi bahasa indonesia nya fasih lah.

"Untung cantik" Semua orang bergumam demikian di dalam hati. Setelah itu keadaan kembali normal.

Tiba-tiba sebuah taksi mendekat ke arah Alexa. Alexa pun bingung kenapa taksi tersebut mendekat ke arah nya.

"Kenapa pak, kok berhenti depan Alexa?"Tanya Alexa bingung.

"Lah kan tadi eneng yang teriak-teriak manggil taksi. Sekarang saya sudah berhenti yok masuk neng" supir taksi tersebut kelar dan membukakan pintu agar Alexa bisa masuk.

Alexa menepuk pelan kepalanya, mana mungkin dia bisa lupa seperti itu.

"Oh ya neng, gak ada koper atau bawaan yang lain selain tas itu?" Ya heran lah, masak orang dari luar negeri tidak membawa tas. Bagaimana bisa supir taksi tersebut bisa tau, logat alexa masih sedikit kebarat-baratan seperti tadi. Tapi,bahasa indonesia Alexa patut di ancungi jempol.

"Gak ada pak, alexa kalau bawa koper nanti repot kata opa"

"Yaudin kalau gitu neng!, yuk kita lets go!!" Supir taksi yang di ketahui bernama kere, tau dari name tag nya yak, masuk ke dalam taksi. Hal itu di ulangi oleh Alexa.

 Alexa menutup pintu.Tak ada sepatah kata apapun.Taksinya belum jalan-jalan. Lagi-lagi Alexa bingung.

"Kok gak jalan pak?" alexa bertanya dengan muka polosnya.

"Lah si eneng mah, kan neng belum kasih tau alamat rumahnya dimana!" Pak kere menekan kata dimana, gak tau untuk apa.

"Maap ya pak, Alexa lupa. Oke sekarang bapak jalan ke jalan suka bankrut tepatnya ke perumahan elit xeiron. Bapak cari rumah yang paling besar disitu, Cari yang temboknya tinggi warna hitam, kamarnya ada 15, kamar mandinya ada 20 ,dapurnya ada 3, oh iya,rumahnya tingkat 5, walk in closetnya ada...." Perkataan alexa terputus karena pak kere.

"Udah neng udah, cape saya dengernya.Gak usah se deatail itu saya juga sudah tau!"pak kere menahan emosinya dengan susah payah.

"Ya udah kalo gitu kenapa bapak tanya?" tanya Alexa sedikit nyolot. Sebenarnya tidak bermaksud nyolot, Alexa hanya bertanya dengan muka polosnya yang pingin di tabok orang yang liat.

"Kok nyolot ya?" batin pak kere dalam hati.

"ya allah,maksud saya,saya tau rumah eneng di mana!"

Tak ada jawaban. Itu lebih baik dari pada Alexa menjawab, kalau di jawab lagi sama gadis itu rasanya dia mau ngajak dia baku hantam.

Alexa merasakan taksi yang di tumpanginya berhenti. Tampa melihat kondisi, Alexa langsung bertanya.

"Kenapa berhenti pak?"

"Saya tau neng, muka saya ganteng makanya eneng gak mau turun dari taksi saya" pak kere berkata dengan kepercayaan diri yang tinggi.

"Hah?" Alexa bingung atas perkataan pak kere.

KENALEXATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang