Lima

331 7 2
                                    

   Setelah sholat dan makan malam, Almeera pamit untuk kekamarnya. Untuk beberapa saat ia menatap beberapa buku dan menaruhnya dipangkuannya, setelah itu ia menyalakan laptop dan mulai mengerjakannya.

   Almeera kebingungan ketika mengerjakan tugas yang harus dikumpulkan besok. Abi Almeera datang ke kamar Almeera untuk membicarakan sesuatu, suara sang abi terasa terdengar ditelinga Almeera

   "Almeera..." panggil sang abi

Almeera meletakan buku dan laptopnya, lalu ia pun membuka pintu dan mempersilakan sang abi masuk.

     "Kenapa bi?" Tanya Almeera

    "Kamu sedang sibuk nak?" Tanya sang abi

     "Tidak terlalu bi, memangnya kenapa? Seperti ada hal penting yang abi ingin sampaikan sama Almeera." Tanya Almeera

     "Iya, ada hal yang ingin ayah sampaikan sama kamu." Jawab sang abi

     "Tentang apa?." Tanya Almeera

  Pak Izhar kemudian menatap putrinya, "Abi punya rencana akan menjodohkan kamu dengan anak sahabat abi." Almeera tersentak kaget, perlahan Almeera menundukan wajahnya. "Kenapa tiba tiba bi?." Tanya Almeera

   "Sebenarnya perjodohan ini sudah lama dibicarakan oleh umimu, abi cuma ingin mencarikan pendamping yang baik nak." Jawab sang abi.

   Sang abi memahami kebimbangan putrinya.

   "Kamu pasti tau tugas seorang ayah adalah menikahkan putri kecilnya dengan laki laki yang baik agamanya sebagai pendampingmu dan juga bisa menggantikan abi sebagai imam untuk kamu." Ucap sang abi

    "Ayah bukannya tidak percaya jika kamu mencari sendiri, Abi tidak bermaksud melanggar kehendak Allah tentang perjodohan, bukan pula memaksamu untuk menikah dengannya. Maksud kami baik, meskipun kalian dijodohkan kami tidak akan melanggar syariat agama kita." Lanjut sang abi

   "Pikirkan saja dulu, masih banyak waktu sebelum keluarganya datang untuk memperjelas perjodohan ini." Lanjut sang abi

   "Apa abi yakin jika dia memang pendamping yang baik untuk Almeera." Tanya Almeera.

   "Insyallah, jika kamu masih ragu serahkan semuanya kepada Allah. Beristikharah lah sebelum kamu memutuskannya." Jawab sang abi.

Almeera mengangguk.

   "Abi tidak akan kecewakan dengan keputusan Almeera nanti, seandainya tidak sesuai harapan abi?." Tanya Almeera memastikan.

Sang abi mengelus bahu Almeera seraya menggeleng.

    "Tidak nak ini keputusanmu, jika pilihanmu menolak perjodohan ini Allah masih memiliki rencana kedepannya." Jawab sang abi

Almeera melihat sang abi sudah keluar dari kamarnya. Almeera merasakan pusing dan memijat pelipisnya 'apakah ia harus menerima perjodohan ini' batinnya'

Terima kasih sudah membaca cerita ini maaf ceritanya agak berantakan. Jangan lupa vote ya😊 Terima kasih

Cinta dalam IstikharahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang