hai! maaf baru update, abis kena WB :( masih nungguin gak nih? kalo enggak ya gak usah update hoho
btw ini gak sempet edit jadi maaf kalo misalnya banyak typo
jangan lupa vomment ya!
Jika ada yang harus disalahkan dari kejadian diculiknya Jane adalah Baekhyun. Harusnya ia mendengarkanku untuk menghubungi Jane dan memberi tahu Jane bahwa ia sedang dalam bahaya. Kenapa Baekhyun begitu keras kepala? Astaga ia benar-benar egois.
Sekarang Baekhyun dan aku sedang berada di mobilnya dan dia benar-benar memabaa mobilnya dengan kecepatan gila. Apa dia berniat membunuhku?!
"Byun Baekhyun kau mau membuatku mati karena ketakutan?!" Teriakku saat ia menginjak pedal rem dengan dalam sehingga terdengar decitan ban beradu dengan aspal yang memekikan telingaku. Ternyata ia masih ingat aturan lalu lintas, ku kira ia akan menerobos lampu merah.
Baekhyun terdiam dan tidak membalas perkataanku, ia hanya mencengkram kemudi dengan erat dengan wajah yang sangat gelisah. Ia terus menerus memperhatikan lampu lalu lintas, sepertinya ia menunggu lampu itu berganti berwarna hijau. Dan benar saja, saat lampu merah berganti dengan hijau, Baekhyun menginjak pedal gasnya dengan dalam yang membuat kepalaku terbentur sandaran kursi penumpang. Walaupun empuk, tetap saja kepalaku sakit karena benturan yang cukup keras. Percuma saja aku melayangkan protes terhadap pria gila di sampingku ini, dia tak akan menghiraukanku. Jadi aku memilih diam dan berdoa dalam hati agar Tuhan mau mengampuni segala dosa-dosaku jikalau memang hari ini adalah hari terakhir aku bisa menghirup oksigen.
Tidak sampai sepuluh menit kami samapi di tempat Edward menyekap Jane saat itu. Setelah melewati beberapa pertengkaran tidak bermutu bersama Baekhyun, akhirnya ia tidak jadi menurunkanku di rumah. Ya, tadi ia sempat mampir ke rumahku dan berniat menurunkanku. Tapi aku tidak ingin, Edward berkata bahwa aku juga harus ikut. Jane adalah temanku sekarang, yah walau aku tidak tahu apa dia menganggapku teman atau bukan. Yang terpenting sekarang adalah menolong Jane, walau aku tidak sepintar Dave, aku cukup memiliki otak yang cerdas dan dapat membantu Baekhyun melepaskan Jane dari sekapan Edward.
Baekhyun memasuki rumah itu terlebih dahulu dan menyuruhku untuk menunggu di luar.
"Bagaimana? Apa aku boleh masuk?" Tanyaku ketika melihat Baekhyun yang tidak kunjung menyuruhku masuk. Aku akhirnya melangkahkan kakiku masuk ke dalam rumah ini dan menghampiri Baekhyun.
"Kenapa kau masuk?"
"Kau tidak menjawab pertanyaanku, jadi aku masuk saja."
Baekhyun mengacak rambutnya frustasi lalu akhirnya ia menggenggam tanganku begitu erat.
"Jangan lepaskan tanganku apapun keadaannya. Aku tidak mau bertanggung jawab jika kau kenapa-kenapa."
Aku hanya bungkam mendengarnya. Ia ini sensitif sekali seperti bokong bayi.
Dengan tangan kami yang saling bertautan membuatku sedikit merasa aman. Hanya sedikit. Tidak banyak.
"Ternyata kalian sudah datang." Sontak aku dan Baekhyun menolehkan kepala kami ke sumber suara yang mana suara itu tidak begitu asing tapi juga tidak familiar bagiku.
Suara Edward.
Aku melirik Baekhyun, wajahnya tenang sekali tidak seperti tadi yang sangat frustasi. Dia benar-benar bipolar. Baekhyun menarik tanganku untuk berjalan mendekat ke arah Edward berdiri, ia menatapnya dengan tatapan dalam dan tenang. Seperti tidak ada kecemasan dalam diri Baekhyun. Diam-diam aku memuji pertahanan diri Baekhyun yang sepertinya menahan tangannya untuk tidak meninju Edward sampai mati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elaborate [ On Hold ]
Romance[ Sequel Enrapture ] Cheverly atau yang lebih akrab di panggil Lily itu adalah anak kesayangan dan anak gadis satu-satunya Sehun. Cheverly selalu di manja oleh Sehun dan Shana atau sekarang lebih akrab di sapa Evan dan Ana. Hidupnya selama dua puluh...