Memoirs Of Wind

6.1K 588 185
                                    

*putar media ya beib 😘

Sorry for typo 😊



Denting waktu merambat cukup lambat pada dinding kehidupan. Menyeret langkah tertatih menjalani takdir. Wajahnya datar, tak tersirat sebuah beban. Tatapannya masih tajam, seolah dia adalah orang yang paling kuat. Langkahnya menderap sarat tekanan. Menandakan, dia masih berdiri tegap penuh kekuatan.

Sesudut hatinya terluka tanpa bisa terlihat. Menganga mengalirkan darah tanpa rupa. Takdir kembali mempermainkan perasaannya. Membuatnya harus belajar dengan cara kasar. Memahami arti sebuah ikatan. Menghargai selalu eksistensi dari orang-orang di sekitar.

"Jeon Jungkook... lihatlah dia... dia menjadi dingin dan mengerikan...,"

Suara berbisik pada frekuensi rendah. Dari segerombolan mahasiswa yang melihat kelebatan sosok garang di sekitar.

"Mengapa dia harus datang ke sini..,"

"Bodoh...! Dia kan masih mahasiswa, masih harus kuliah....,"

"Kalian jangan begitu, aku justru kasihan padanya...,"

"Sungguh aku tak menyangka akan kejadian itu...,"

"Aku turut berduka...,"

"Yaa... dia baru saja kehilangan satu-satunya sahabat yang sayang padanya...,"

"Sudah..sudah... biarkan saja.. jangan ganggu dia...,"

Sosok bermata tajam, dalam balutan air muka yang menyeramkan. Jeon Jungkook, 20 tahun, seorang mahasiswa tanggung yang masih belum bisa menguasai kontrol emosi. Ia mengepalkan sebelah tangannya. Kesal yang ia tahan, tak bisa ia luapkan.

"Jungkook... jalan panjang sore ini, 50 juta won jika kau menang..," Ucap seseorang yang mendadak berdiri di sebelahnya, ketika ia mengambil sebuah buku di dalam loker.

"Aku libur..," Balasnya singkat.

"Kau yakin menolaknya...? Ini nominal yang tak sedikit,"

"Cari orang lain sana,"

"Orang lain siapa yang bisa menandingi mu, kunyuk..!"

"Kau saja,"

"Heii...!!"

Braakkk...

Jungkook menutup pintu loker dengan kekuatan. Suara yang cukup lantang mengundang banyak tatapan. Mereka yang terkejut hanya sebatas memandang. Jungkook melempar kerlingan mata tajam. Mengintimidasi tanpa suara pada sosok yang menahan langkahnya. Lantas berlalu begitu saja tanpa kata.

Kim TaeTae, Bunny's bestie

"Tcchh...!! bocah itu... masih merasakan sakit, eoh...??" Gumamnya setelah membaca nama pemilik loker. Bukan loker pribadi Jungkook ternyata. Loker penuh kenangan dengan sosok yang tersayang.

=====================

Rintik tipis gerimis yang berbau manis. Menghantarkan sekeping hati yang menangis. Pada sebuah paparan kehidupan yang sempat miris. Gerimis merintik tipis mengiringi langkah kecil sosok manis berwajah sinis. Pandangan tajam terbalut duka yang berkabut tipis.

Seikat bunga yang belum mekar sebagian, tergenggam kuat di tangan. Kepalan yang ia tahan. Simbolik butiran cinta yang ingin ia pertahankan. Segumpal hatinya hancur perlahan. Manakala angin berhembus manja, membawa sejuk di sela-sela tubuhnya.

Ia berdiri tegak, menatap hamparan langit luas yang berduka untuknya. Di ujung sebuah bukit yang indah. Bersama dengan untaian kenangan yang tak bisa ia lupakan. Sekalipun itu menyakitkan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 02, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Memoirs of Wind  (  Vkook Brothership  ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang