Empat

2.1K 35 4
                                    

Ada dua anak perempuan,usia sembilan dan lima belas tahun,di atas kereta kuda. Mereka memerhatikan para kuli yang beringsut membawa beban di belakang kereta yang terus maju. Yang paling kec dari gedis kecil itu mendongak,berbicara pada pemimpin rombongan-yang ditilik dari wajahnya,pastilah ayah mereka.
"Kenapa Papa membiarkan mereka membawa barang-barang kita?" Si bungsu berkata pelan,menoleh berkali-kali ke belakang. Wajahnya sedikit cemas.
"Memang itu pekerjaan mereka,Anna." Bukan ayahnya yang menjawab,melainkan suara perempuan yang duduk di depan.
"Tapi lihatlah,Ma,mereka kurus-kurus dan ringkih. Bahkan pak Tandi lebih besar dan gemuk dibanding mereka. Bagaimana kalau tasnya jatuh? Terguling masuk ke dalam laut." Mata si bungsu menyipit.
Ayah mereka tertawa mengelus kepala si bungsu.
"Jangan khawatir,Anna. Mereka lebih kuat dibandingkan yang terlihat. Mereka terbiasa membawa barang naik turun kapal.
Tidak perlu dirisaukan. Satu yang paling kurus di antara kuli-kuli angkut bisa membawa beban dua kali lebih banyak dibanding pak Tandi,tukang kebun kita. Mereka juag sering membawa karung-karung barang bawaan kita."

'Maaf yah kependekan,soalnya ngantuk😧."

RINDUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang