Chapter 6

71 7 0
                                    

"Tak pernah lepas kau dalam ingatanku."

Saat febri telah sampai di sekolah, febri langsung menghampiri temannya yg sudah datang lebih dulu dari febri..

Febri pun langsung menyapa teman-teman nya dan mengobrol sambil menunggu nia yang sedang jalan-jalan malam bersama teman lainnya..
Ketika febri sedang mengobrol nia pun datang dan langsung menghampiri febri untuk mengajak febri ke kls untuk menaruh tas...

Ketika sudah menaruh tas Nia mengobrol dengan teman kls nia yang kebetulan datang ke sekolah juga untuk berlatih hadroh, sedangkan febri ga ada teman untuk mengobrol.. Febri pun langsung memutuskan untuk keluar kls dan duduk sendiri di depan kelas sambil memainkan ponsel nya... Ketika febri sedang memainkan ponsel nya tiba-tiba putra datang dan mengeluarkan kata ejekan untuk febri "sendiri aja kaya kiper feb"  febri pun langsung kaget dan langsung menengok ke arah suara tersebut dan febri membalas perkataan putra "yaudah sih gapapa" putra pun hanya tersenyum dan langsung masuk ke dalam kelas nya..

Beberapa menit kemudian putra keluar kelas dan menengok ke febri untuk memberi senyumannya dengan spontan febri pun langsung membalas senyuman putra... Saking bahagianya febri langsung lari ke kelas dan menceritakan ke nia bahwa tadi putra menyapanya..

Saat febri sedang memainkan ponsel nya Diba dan Nita baru saja datang dan langsung menaruh tas nya setelah menaruh tas nya diba dan nita langsung bergabung dan berbincang bersama teman-teman nya... Setelah lama berbincang Nita merasa haus dan Nita mengajak febri, nia, dan diba untuk ke koperasi sekolah membeli minuman...setelah sampai ternyata koperasi nya tutup.. Dan langsung kembali ke kelas lagi karna suara adzan isya sudah terdengar...semua laki-laki pun termasuk putra langsung bergegas ke musholah sekolah.

Karna kelas Nia dan nita ikut partisipasi dalam kegiatan pelepasan kelas 9 Nita dan kawan-kawan megirimkinkan pentas seni tari,,ketika sedang mengobrol-mengobrol santai di dalam kelas  mendapatkan kabar bahwa nita harus mengambil kostum terlebih dahulu... Karna nita kekurangan kendaraan untuk mengambil kostum akhirnya nita memutuskan untuk meminjam kendaraan ke salah satu anak laki-laki...saat mencari anak laki-laki di musholah ternyata putra yang masih ada di halaman musholah dan baru selesai mengambil air wudhu,,dengan terpaksa nita menyuruh febri dan nia untuk meminjam motor putra.

Dan dengan di sengaja nia menyuruh febri untuk ngomomg kepada putra tapi febri menolak karna febri masih malu bicara secara langsung  dengan putra, akhirnya nia yang ngomong kepada febri tapi mengatas namakan bahwa yang meminjam motor itu febri,, dan febri merasa tidak terima dan di situh terjadi perdebatan kecil antara febri dan nia sedangkan putra hanya melihat dan tertawa kecil,,dan akhirnya putra memperbolehkan untuk meminjamkan motornya kepada nia dan kawan-kawan,, dan putra melontarkan kata "Hati-hati jangan ngebut bawa motornya" dengan spontan nia langsung menjawab "ngomong hati-hati nya kesiapa nih?" putra pun hanya tersenyum dan masuk ke musholah untuk menunaikan solat.

Jangan lupa vote dan komentarnya ya😊

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 14, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bahagia Dan KecewaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang