In Luv [BTS FANFICTION]

4.8K 256 52
                                    

Aku membuka pintu kelasku. Dengan cepat, aku masuk dan menutup pintu tersebut. Bisa ku lihat semua yang ada disana memandangku. Entah pandangan apa itu

Seorang guru laki-laki yang sedang duduk di meja guru, kini bangkit dan menghampiriku

"Hara?" tanyanya sambil menunjukku. Aku mengangguk pelan. Semoga tidak ada yang mengenaliku. Huft.

"Kalian kedatangan murid baru. Jung Hara, perkenalkan dirimu. Saya akan mengambil beberapa buku untuk panduanmu belajar" ucapnya sambil berlalu pergi

Aku berjalan ke tengah kelas. Dengan senyum mengembang, aku menyapa teman-teman baruku ini

"Annyeong!"

"Annyeong Hara" jawab seisi kelas yang kebanyakan menjawab adalah laki-laki

"Jung Hara imnida. Panggil saja Hara" ujarku sambil tersenyum manis. Aku harus tetap tersenyum walaupun moodku sudah turun akibat Jungkook dan V

"Min Yoon Gi imnida. Panggil saja Suga" sahut salah seorang laki-laki. Wajahnya sangat manis dan cara dia tersenyum juga. Hehehe. Apa tadi kau bilang, Hara?!?!

Guru yang tadi pergi sebentar kini kembali dengan beberapa buku di tangannya.

"Kau sudah memperkenalkan diri, Hara?" tanya guru tersebut yang baru ku ketahui bernama Park Jin Hyun atau yang ku panggil Mr. Park

Aku mengangguk pertanda aku selesai akan perkenalanku. Mr. Park memberikan beberapa buku padaku. Astaga buku-buku ini berat sekali. Arghh

Baru aku ingin meletakan buku itu di meja karena aku tidak kuat membawanya, sepasang tangan membantuku untuk membawa buku itu. Aku mendongak, mendapati wajah Suga dengan senyum manisnya. Apa?!?!

"Yak, Mr. Pak! Tega sekali kau menyuruh Hara membawa buku seberat ini! Kalau jatuh dan mengenai kakinya pasti sakit" Ujar Suga mengambil alih buku-buku dari tanganku

Mr. Park berdecak sebal. "Ok ok. Mianhae. Kalau begitu kau bantu dia dan dia akan menjadi teman sebangkumu" ujar Mr. Park

"Yeay. Hara, aku akan menjadi teman sebangkumu"ucapnya sambil menatapku dengan senyum manisnya. Dia cute. Astaga, apa yang kau pikirkan, Hara?!?!

Suga menuntunku ke bangku paling ujung dari kelas. Astaga, aku tidak memakai soft lens. Bisa-bisa mataku rusak. Kalian pasti sudah bisa menebak kan? Ya, mataku minus

Aku menengguk ludahku dengan kasar. Perubahan wajahku sepertinya disadari Suga. "Waeyo?" tanyanya sambil menatapku. Aku mencoba tersenyum. "Ani. Gwenchana" ucapku dusta sambil duduk di sebelahnya.

Pelajaran di mulai

Entah apa yang ditulis oleh Mr. Park. Aku sama sekali tidak bisa membacanya. Astaga, kenapa aku sampai lupa memakai soft lens?

Beberapa kali aku mengucek-ucek mataku dan menyipitkan mataku untuk menulis hal yang di tulis Mr. Park

"Hara? Waeyo?" tanya Suga sambil menyibak poni yang menutupi mata kananku. Aku tergugup dan menatapnya canggung

"G-gwenchana" jawabku kemudian mulai menekuni tulisan-tulisan di papan tulis. Suga menatapku makin dalam. "Waeyo? Tidak mungkin tidak apa-apa" tanyanya sambil mengelus puncak kepalaku

Astaga, Suga, kenapa kau buat jantungku berdegup dengan cepat?

Dengan cepat, aku menyingkirkan tangannya. "Eum. Mataku minus dan aku tidak pakai soft lens" bisikku pada Suga

Suga terkekeh dan kembali menatapku lembut. "Hanya itu? Astaga, aku kira ada apa. Aku akan membacakannya untukmu" ucap Suga.

Sugapun mendiktekan kata perkata yang tertulis di papan tulis. Sesekali Suga salah mengucapkan kata-kata yang membuatku terkekeh geli. Suga sungguh lucu. Hanya sekedar lucu. Tapi aku tidak yakin

"Suga, kecilkan suaramu" perintah Mr. Park sambil menghentikan aktivitasnya menulis. "Mian, Mr" sahut Suga dan aku hadiahi kekehan dariku.

"Yak! Hara! Jahat sekali kau tertawa" ucap Suga sambil mengerucutkan bibirnya manis. Aku kembali terkekeh.

"Aku tidak tertawa. Aku hanya terkekeh, Suga" ucapku sambil mengacak-acak rambutnya. Rambutnya begitu halus dan bagus

"Terserah padamu. Aku akan lanjutkan membaca untukmu" ucapnya sambil mendekatkan diri padaku

Suga...

****

Aku menghela nafas panjang. Senangnya, hari ini pelajaran musiknya cukup menyenangkan. Sekarang waktunya bagi setiap murid untuk istirahat

Aku meletakan wajahku di meja dengan pipi yang menempel di sisi meja. Aku menatap Suga yang sedang serius membolak-balikan cd yang ada di tangannya

"Apa itu?" tanyaku pelan sambil menatap Suga. Suga terkekeh dan tersenyum manis padaku. Ia kini meletakan wajahnya juga di meja sambil menatapku

"Kau lelah?" tanyanya sambil memainkan rambut cokelatku. Aku menggeleng. "Pelajaran tadi sungguh menyenangkan. Aku menyukainya" ucapku sambil menatap Suga balik

Astaga, kenapa jantungku tidak bisa diajak kompromi?

"Kau ingin ke kantin?" tanya Suga masih menatapku. Aku menggeleng. "Aku ingin disini saja" jawabku masih menatapnya

"Aku pergi dulu. Aku ada urusan sebentar" ucap Suga bangkit dari duduknya. Aku mengangguk sambil menatap punggung Suga menjauh

Akupun memilih untuk mengeluarkan ponselku. Kudapati banyak sekali sms dari kedua iblis itu

Devil Yeoja

Kemana kau? Jangan main-main denganku, Ny. Kim

Devil Namja

Kembali malam ini juga atau ku seret kau, Ny. Kim

Aku berdecak sebal. Aku benci dipanggil Ny. Kim, ok? Namaku Jung Hara! Aku tidak mau marga Kim itu menempel dalam namaku

"Permisi! Ada Jung Hara?" panggil suara berat yang bersumber dari ambang pintu. Aku mendongakkan kepalaku dan menemukan sosok V disana

"Hara, temani aku ke kantin" ajaknya sambil berjalan ke mejaku. Aku berdecak sebal. "T.I.D.A.K" tolakku sambil menekan setiap hurufnya

"Hh, setidaknya ini bisa menebus rasa terima kasih padaku" ujar V sambil duduk di mejaku. "Tau dari mana kau kelasku?" tanyaku selidik.

V terkekeh dan mencubit pipi chubbyku. "Aku tau segalanya tentangmu" jawabnya tak masuk akal. Sudahlah, aku malas berdebat dengannya.

Aku kini hanya bisa mengikuti setiap langkah V menarikku

***

Disinilah aku, dengan sereal dan roti di depanku. Namun, aku sama sekali tidak ingin menyentuhnya. Aku tidak nafsu makan. Berbeda dengan V yang makan dengan lahap

"Yak! Hara! Makan makananmu atau aku yang makan" ucap V sambil mengacak-acak rambutku. Aku mendengus kasar

"Kau saja yang makan. Aku tidak nafsu" ucapku sambil menopang daguku dengan kedua tanganku.

V terkekeh. Ia kini duduk di sebelahku dan mengambil alih serealku. Ia menyendokkan sereal berisi susu cokelat itu dan menyodorkannya kepadaku

"Makan" perintahnya. Tegas, namun ada kelembutan disana. Akupun membuka mulutku dan membiarkan sereal-sereal itu masuk ke mulutku

Begitu terus menerus sampai habis. V terkekeh. Dia tampan. Apa?!?!

V mengambil selembar tisu dan mengelapkan sisa susu yang menempel di sudut bibirku

Dekat

Dan aku bisa merasakan deru nafas seorang, Kim Tae Hyung

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 06, 2014 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

In Luv[BTS FANFICTION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang