Langkah benar-benar berhenti
Saat ku tahu kau tak pernah membalas rasaku
Saat ku lihat kau melangkah beriringan dengannya di bawah teduhnya mendungYa, ku rasa akulah mendungnya
Wajahku kelabu saat tahu kamu tak menyukaikuAir hujan tak akan menang berlomba dengan air mataku yang mengucur deras...
aku tak membencimu, karna kamu mungkin tak tahu dengan rasaku
Aku sendiri yang membuat goresan besar di hatiku dan biarkan aku meratapi dosa besar ku.
Dosa yang membuat aku sendiri jatuh ke permukaan bumi yang penuh duri..
Aku memang semenyedihkan itu
Kisahku selalu miris
Cintaku pun ikut kritisAku berharap semoga kelak pangeran akan datang
Dan jadikanku puteri untuk bertahta di hatinya
KAMU SEDANG MEMBACA
Jemari Berpuisi
PoetryBiarkan jemari berpuisi Menyuarakan isi hati Biarkan ia berekspresi Untuk sekadar relaksasi