Aku adalah jiwa yang patah
Punya sejurus mimpi yang tidak bisa padam
Tapi sayangnya begitu menyakitkanAku adalah hati yang layu
Rasa ku tak indah, karna cinta sendiriMereka bilang aku terlalu percaya diri
Menginginkan pangeran sepertimuMereka bilang aku tidak tahu diri karna aku hanya seorang upik abu
Tapi aku tak perduli,
Di dalam dongeng upik abu dan pangeran bersatuApa salahnya dengan itu?
Ternyata sungguh salah
Ia acuh
Ia memilih tuan putri untuk menemani di atas singgasana
Sungguh jelita dan serasiBagaimana nasibku?
Haruskah aku kembali luntang lantung mencari tuan dari rasaku?Lebih baik aku diam saja
Nanti ada saatnya,
hati yang mencariku dan menawarkan untuk membangun istana bersama♥♥♥♥
Maaf kalau berantakan. Aku masih belajar.
Terima kasih sudah membaca
Salam, Jemari Berpuisi
Aku nulis ini sesuai mood. Jadi, maaf ya kalau updetnya gak terjadwal (ceileh gaya lo. kayak ada aja yang mau baca wkwk).
Babayyyy 😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Jemari Berpuisi
PoetryBiarkan jemari berpuisi Menyuarakan isi hati Biarkan ia berekspresi Untuk sekadar relaksasi