Aku sekolah di sebuah pondok pesantren yang besar dan mempunyai santriwati yang banyak. Saat aku kelas 2 ulya, aku dan 6 teman ku mendapat amanat yang cukup besar dari pengasuh pondok yaitu menjadi osis. Dimana seluruh waktu, jiwa dan raga kami di persembahkan untuk pondok tercinta. Waktu terus bergulir, masalah kian hari kian bertambah, namun itu tidak meruntuhkan rasa ikhlas kami dalam menjalankan amanah yang kami pegang, rasa lelah dan nikmat kami jalani dengan bahagia. Baru saja kami mendengar bahwa pelantikan osis di pondok putra dan itu menggentarkan sebagian santriwati, karna osis putra saat ini katanya ganteng dan kalem. Berita itu pun sampai kepada osis pondok putri, dan termasuk aku dan 6 teman ku. Suatu hari kami di undang acara pernikahan anak yayasan pondok kami, dan kami sebagai osis putri dan putra menjadi panitia yaitu ikut andil besar dalam acara tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanifa Dan Raden
SpiritualDari sekedar nama nya saja sudah menggetarkan hati ku, akan kah aku bisa bersanding dengan nya. Namamu yang selalu ku ucapkan dalam setiap sholat mu, semoga kelak kita dapat dipertemuan.