Mentari terasa hangat membangunkan ku dari gelap malam untuk segera memulai hari yang sangat membosankan. Saat ku buka mata saat itu ku lihat semua orang sedang sibuk dengan pekerjaannya masing – masing. Orang tua ku pun begitu mereka tanpa pamit meninggalkan ku untuk bekerja, sampai – sampai saat ku mendatangi meja makan tak ada sedikitpun makanan tersaji hanya ada satu buah memo yang berisi ...
“ farelina maaf mama lupa menyiapkan sarapan untukmu karena pagi ini mama ada meeting jadi kamu sarapan diluar saja ya .... (salam cinta mama)”
Umm.. inilah orang tua ku sibuk dengan meeting dan meeting setiap harinya tak pernah memberikan sedikit waktunya untuk aku, anak satu – satunya yang mereka punya. Insiden pagi itu pun memulai bad mood ku dihari yang mungkin akan panjang dan melelahkan, hingga hampir saja aku melupakan sekolah ku dan schedule ku untuk selanjutnya.
Akhirnya aku pun segera pergi keluar rumah dan segera menancapkan gas dan mengendarai motorku dengan cepat seolah – olah ingin ku lari dari kebosanan ini dan me repair seluruh sudut kehidupan ku menjadi baru.
Beberapa jam kemudian aku sampai disekolah ku tercinta hanya tempat ini lah yang bisa sedikitnya memulihkan keadaan mood ku menjadi lebih baik. Di depan sekolah ku pun sudah ada yang menyambutku yaitulah sahabatku Caroline.
“ Pagi tuan putriku .... “ sambil tersenyum menengokku
“ Pagi juga best friend tuan putri hahahaha” balasku
“ mmm... temen ku yang satu ini udah ngerjain pr matematika belum? Ituloh pr yang dikasih sama miss Angie si super galak itu...” tanyanya sangat bersemangat
“ Udahlah cuman ada satu nomor lagi emangnya kenapa?mau lihat?lagian aku gak akan lupa kali kan setiap malem tuh guru ada di mimpiku hihihi” balasku.
Caroline pun tertawa terbahak – bahak sambil memegang buku pr matematika ku yang hampir lecek gara – gara sering dijadiin contoh sama miss Angie siguru yang suka angry alias suka marah – marah kalau dipikir ternyata ada kesamaan antara (Angie=Angry) hihihi...
Karena tadi aku gak sarapan dan aku pergi lebih pagi akhirnya dengan terpaksa aku harus makan dikantin sekolah ditemenin sama Caroline. Aku pun memesan seporsi mie rebus yang berisi telor + sawi + sosis dan lemon tea, tapi semua itu sirna sudah waktu aku baru makan sesuap tiba – tiba datanglah cowo – cowo yang so cool yang menurut aku gak banget ngegodain aku .
“Eh.. ada putri Farelina lagi makan dikantin!” ujar salah satu cowo geng tersebut.
“ Mau apa kamu? Pagi – pagi udah gangguin cewe aja!” ujarku melawan
“ wess... kok tuan putri pagi – pagi udah marah – marah tatuuuuuut.....” ucap salah satu cowo yang saat ku lirik dia langsung sembunyi.
“ Udah deh to the point aja kalau aku tebak kalian pasti mau minjem buku pr matematika aku ya ? Ayo ngaku?!”
“ Wes tuan putri tukang ramal juga ya ternyata!”
“ Makasih!! Tapi sayangnya bukunya udah duluan dipinjem sama Caroline jadi kalian nyonteknya bareng Caroline aja tuh disana aku mau makan dulu!”
“ Oke deh putri Farelina makasih ya!” ucap Richie ketua geng cowo itu dan meninggalkan ku dikantin.
Yaah... seperti itulah hidupku walaupun kurang perhatian dirumah tapi setidaknya ku dapatkan perhatian penuh disekolah dari teman – teman. Semenjak aku masuk SMA aku terkenal ramah, baik, pintar dan tidak begitu pelit memberikan contekkan PR pada anak – anak. Contohnya kasus dikantin tadi, anak – anak cowok itu sering banget sebut namaku dengan panggilan “Tuan Putri Farelina” padahal nama ku itu gak ada sedikitpun kata Putri . Nama ku yang sebenarnya Farelina Kania Chika. Mungkin mereka sebut aku kayak gitu karena pengen liat PR. Dasar anak zaman sekarang *eh aku juga anak zaman sekarang yah! I forget*