HOLA GAES ^....^
Happy reading nyakkk...
"Kamu nampar aku Chan ? Tega kamu ? yang salah aku atau kamu ?"
"Adel aku tad-"
----------------
"Keluar kamu sekarang ! keluar !" Suaraku meninggi dan aku mencoba mendorong Chanyeol keluar dari kamar.
Brakkk.. aku menutup pintu dengan keras.
"Adel dengerin aku dulu del." Samar-samar aku mendengar suara Chanyeol dari luar.
"Adel... adel... dela buka pintunya aku mohon." Aku menulikan pendengaranku dan kakiku terasa lemas.
"Tega kamu Chan ! Arrgghh."
Prannkk~ Prannkk~~ lemari tioletku menjadi sasaran kekecewaanku dan dari luar sana aku mendengar Chanyeol semakin histeris memanggil namaku.
"Kenapa gak dari dulu kamu nunjukin sifat asli kamu Chan ?! "
Prannk~
"Semuanya Fake tau gakk !!"
Prannk~ aku rasa malam itu barang pecah belah didelam kamarku sudah tak berbentuk lagi, lututku menjadi sangat lemas. Suara Chanyeol semakin menyamar seperti berdengung. Aku meringsutkan tubuhku tepat didepan tiolet yang sudah tak karuan lagi bentuknya itu.
"Arrghhh perutu."
"Jangan, jangan sekarang aku mohon." Air mataku jatuh semakin deras dan beberapa detik kemudia semuanya menggelap.
Sinar mentari yang lolos melalu celah tirai jendela ikut menerobos masuk melalui celah kelopak mataku. Kepalaku terasa cenat-cenut. Dan pandangan horor yang pertama kali kulihat adalah pecahan kaca yang berserakan dimana-mana. Aku mencoba mengingat kejadian semalam. Ahh ya aku bertengkar dengan si Brengsek itu. Aku memejamkan mataku, seakan-seakan ada ribuan jarum yang menusuk-nusuk di hulu hatiku.
"Brengsek !" Walaupun aku sudah merasa lebih tenang, tetap saja aku merasa sangat kecewa dengan manusia brengsek itu.
"Ahhh aku lapar."
Aku berjalan sempoyongan menuju pintu kamar. Saat pintu terbuka separuhnya, moodku terasa hancur kembali melihat sosok lelaki yang sangat kubenci tidur meringkuk didepan pintu. Jauh didalam hatiku, sebuah rasa rindu dan ingin memeluknya timbul saat melihat wajah lelahnya yang terpejam. Matanya sembab dan kulitnya pucat.
"Hikss...Hikss.." Aku menutup suara menjijikkan ini keluar dari mulutkku.
"Hikss...Hikss..." ragaku memang seakan-akan terus menolak untuk menangis, tapi ada apa dengan hatiku ? kenapa ini membuatku ragu ?
Tes...tes... air mataku jatuh dipipi Chanyeol. Chanyeol perlahan membuka mtanya.
"Adel ?" Aku sontak berbalik kebelakang menutup wajahku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story about love (kumpulan story)
ContoBerisikan kumpulan-kumpulan story about love ( tentang cinta ) oneshoot and twoshoot. Penasaran ? sok atuh dibaca. Ada yang Sad and happy ending. Karena cinta tak semuanya manis.